6,2 Juta Unit Mobil Listrik Terjual di Dunia, Didominasi China
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tren mobil listrik tengah melanda dunia. Riset terbaru mencatat 6,2 juta unit mobil listrik berhasil terjual di dunia pada 2023. Menariknya, jawara penjualan mobil listrik berada di tangan produsen mobil asal China, BYD.
Firma riset pasar, Canalys, mencatat total penjualan mobil listrik selama setengah tahun ini naik 49 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Peringkat pertama penjual mobil listrik terlaris di dunia adalah mobil listrik China, BYD dengan penjualan sebanyak 1,3 juta unit. Kemudian disusul oleh Tesla yang berhasil menjual sebanyak 935.000 mobil listrik selama enam bulan belakangan ini.
"BYD memimpin penjualan mobil listrik, Tesla terus membuntuti dengan strategi diskon harga yang sangat menarik," tulis Canalys, Senin (9/10/2023).
Dalam pengamatan Canalys sebanyak 55 persen penjualan mobil listrik justru terjadi di China. Dari situ tidak heran jika mobil-mobil listrik China mendominasi penjualan mobil listrik.
Selain BYD, mobil-mobil listrik China lain yang masuk 10 besar adalah SAIC Motors di peringkat empat, Geely di peringkat lima, dan GAC di peringkat 10.
Nama-nama lain yang masuk dalam daftar 10 besar adalah Volkswagen peringkat tiga, Stellantis di peringkat enam, Hyundai di posisi ketujuh, BMW di posisi delapan, dan Mercedes-Benz ada di posisi sembilan.
Dalam daftar tersebut justru sama sekali tidak terlihat nama Toyota. Padahal saat ini Toyota merupakan penjual mobil konvensional terbesar di dunia.
Situs Autopro menyebutkan penjualan mobil konvensional Toyota justru sudah mencapai 6.650.425 unit hingga kini. Catatan itu membuat Toyota berada di posisi nomor satu untuk penjualan mobil konvensional di seluruh dunia.
"Dengan jumlah penjualan yang sangat besar, ada hal lain yang harus diwaspadai Toyota mengenai penjalan mobil listrik. Hingga Agustus 2023 ini mereka hanya bisa menjual sebanyak 65.467 mobil listrik secara global. Sangat kecil dibanding pabrikan lain," tulis Autopro.
Toyota diyakini memang punya strategi yang berbeda dalam berbisnis mobil listrik. Perusahaan mobil Jepang itu lebih memilih bertransisi dari konvensional ke hybrid dan baru lanjut ke mobil listrik.
Mereka bahkan sangat serius untuk mengembangkan mobil listrik karena telah berinvestasi sebesar USD35 miliar atau setara Rp544,4 triliun untuk pengembangan mobil listrik. Dana sebesar itu diharapkan bisa menghadirkan 30 mobil listrik Toyota menjelang 2030. Hanya saja banyak analis yang mengatakan langkah itu terlambat.
Firma riset pasar, Canalys, mencatat total penjualan mobil listrik selama setengah tahun ini naik 49 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Peringkat pertama penjual mobil listrik terlaris di dunia adalah mobil listrik China, BYD dengan penjualan sebanyak 1,3 juta unit. Kemudian disusul oleh Tesla yang berhasil menjual sebanyak 935.000 mobil listrik selama enam bulan belakangan ini.
"BYD memimpin penjualan mobil listrik, Tesla terus membuntuti dengan strategi diskon harga yang sangat menarik," tulis Canalys, Senin (9/10/2023).
Dalam pengamatan Canalys sebanyak 55 persen penjualan mobil listrik justru terjadi di China. Dari situ tidak heran jika mobil-mobil listrik China mendominasi penjualan mobil listrik.
Selain BYD, mobil-mobil listrik China lain yang masuk 10 besar adalah SAIC Motors di peringkat empat, Geely di peringkat lima, dan GAC di peringkat 10.
Nama-nama lain yang masuk dalam daftar 10 besar adalah Volkswagen peringkat tiga, Stellantis di peringkat enam, Hyundai di posisi ketujuh, BMW di posisi delapan, dan Mercedes-Benz ada di posisi sembilan.
Dalam daftar tersebut justru sama sekali tidak terlihat nama Toyota. Padahal saat ini Toyota merupakan penjual mobil konvensional terbesar di dunia.
Situs Autopro menyebutkan penjualan mobil konvensional Toyota justru sudah mencapai 6.650.425 unit hingga kini. Catatan itu membuat Toyota berada di posisi nomor satu untuk penjualan mobil konvensional di seluruh dunia.
"Dengan jumlah penjualan yang sangat besar, ada hal lain yang harus diwaspadai Toyota mengenai penjalan mobil listrik. Hingga Agustus 2023 ini mereka hanya bisa menjual sebanyak 65.467 mobil listrik secara global. Sangat kecil dibanding pabrikan lain," tulis Autopro.
Toyota diyakini memang punya strategi yang berbeda dalam berbisnis mobil listrik. Perusahaan mobil Jepang itu lebih memilih bertransisi dari konvensional ke hybrid dan baru lanjut ke mobil listrik.
Mereka bahkan sangat serius untuk mengembangkan mobil listrik karena telah berinvestasi sebesar USD35 miliar atau setara Rp544,4 triliun untuk pengembangan mobil listrik. Dana sebesar itu diharapkan bisa menghadirkan 30 mobil listrik Toyota menjelang 2030. Hanya saja banyak analis yang mengatakan langkah itu terlambat.
(msf)