Sambut Elektrifikasi, TMMIN Bikin Kurikulum Hijau untuk Cetak Expert di Industri Otomotif
loading...
A
A
A
Menurut Nandi, transformasi industri elektrifikasi otomotif Indonesia tidak hanya lahir melalui kehadiran sejumlah kendaraan berteknologi elektrifikasi yang ramah lingkungan.
“Lulusan TIA dibentuk melalui pengajaran dan praktik yang berorientasi kebutuhan industri nasional dan menjadi expert di bidang digitalisasi seperti big data analytic & IoT, AI & robotic, robotic process automation, serta IoT & mechanical engineering,” ungkapnya.
Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam menambahkan, strategi TIA adalah mencetak lebih banyak SDM spesialis lainnya. Salah satunya dengan melakukan ekspansi program pendidikan yang memfasilitasi karyawan TMMIN, supplier atau rantai pasok berpartisipasi dalam kegiatan shortcourse training dan credential system sehingga menjadi teknisi industri yang ahli dan juga terakreditasi.
Ahmad Tohani, lulusan TIA Angkatan Pertama, misalnya, kini menjadi Team Leader di line Press Maintenance, Press & Welding Production Division.
“Kurikulum pembelajaran yang diberikan sangat sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan di area kerja, sehingga adaptasi dan akselerasi di lini produksi tidak menemui kendala,”ungkapnya.
“Lulusan TIA dibentuk melalui pengajaran dan praktik yang berorientasi kebutuhan industri nasional dan menjadi expert di bidang digitalisasi seperti big data analytic & IoT, AI & robotic, robotic process automation, serta IoT & mechanical engineering,” ungkapnya.
Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam menambahkan, strategi TIA adalah mencetak lebih banyak SDM spesialis lainnya. Salah satunya dengan melakukan ekspansi program pendidikan yang memfasilitasi karyawan TMMIN, supplier atau rantai pasok berpartisipasi dalam kegiatan shortcourse training dan credential system sehingga menjadi teknisi industri yang ahli dan juga terakreditasi.
Ahmad Tohani, lulusan TIA Angkatan Pertama, misalnya, kini menjadi Team Leader di line Press Maintenance, Press & Welding Production Division.
“Kurikulum pembelajaran yang diberikan sangat sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan di area kerja, sehingga adaptasi dan akselerasi di lini produksi tidak menemui kendala,”ungkapnya.
(dan)