Mobil Hybrid Belum Menyerah dari Kendaraan Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sama-sama dikategorikan sebagai mobil elektrifikasi , mobil hybrid dianggap kurang popular dibanding mobil listrik. Apalagi saat ini pemberitaan tentang mobil listrik jauh lebih mendominasi ketimbang mobil hybrid.
Nyatanya sebuah studi yang dilakukan tiga bulan terakhir di Amerika Serikat oleh S&P Global Mobility menunjukkan adanya tren perubahan yang cukup menarik dari mobil hybrid . Diam-diam mobil hybrid justru belum mengangkat bendera putih untuk bertempur dengan mobil listrik.
Diketahui pembelian mobil listrik selama tiga bulan belakangan ini naik 10% dari total penjualan. Pada bulan Agustus 2023 lalu mobil hybrid dan PHEV menyumbang 9,7% total registrasi di pasar Amerika Serikat.
“Dengan menghitung pendaftaran ritel saja, mobil hibrid telah menguasai lebih dari 10% pasar dalam dua dari tiga bulan terakhir," ujar Steve Giordano analis S&P Global Mobility dikutip dari situs resminya, Kamis (26/10/2023).
Data tersebut juga menemukan fakta menarik. Ternyata banyak pemilik mobil konvensional selama tiga bulan belakangan lebih tertarik pindah ke mobil hybrid ketimbang listrik.
Setelah dianalisa ternyata fenomena itu terjadi karena mereka justru merasa lebih nyaman menggunakan mobil hybrid sebagai batu loncatan untuk masuk ke pasar kendaraan listrik.
Mobil Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) misalnya memberikan pengalaman mobil listrik tanpa harus mengalami range anxiety atau kekhawatiran jarak tempuh.
"Mereka yang beralih dari mobil konvensional ke hybrid melonjak 61% pada tahun lalu. Sebaliknya dari mobil konvensional ke mobil listrik sama sekali tidak ada peningkatan," jelas Steve Giordano.
Begitu juga dengan masyarakat yang telah lebih dulu memiliki mobil hybrid. Mereka tidak serta merta langsung beralih ke mobil listrik. Justru sebanyak 40,1% pemilik mobil hybrid memilih mobil jenis yang sama ketika melakukan pembelian baru.
Selain itu S&P Global Mobility juga menemukan fakta bahwa penjualan mobil hybrid ikut meningkat karena tingginya permintaan dari segmen fleet.
Pembelian itu terjadi kasrena mobil hybrid menawarkan biaya konsumsi bahanb akar yang lebih baik, keberlanjutan pada lingkungan, serta harga yang justru lebih murah dibandingkan mobil listrik. "Bahkan mobil itu tidak lebih mahal dibanding mobil konvensional," tegas Steve Giordano.
Nyatanya sebuah studi yang dilakukan tiga bulan terakhir di Amerika Serikat oleh S&P Global Mobility menunjukkan adanya tren perubahan yang cukup menarik dari mobil hybrid . Diam-diam mobil hybrid justru belum mengangkat bendera putih untuk bertempur dengan mobil listrik.
Diketahui pembelian mobil listrik selama tiga bulan belakangan ini naik 10% dari total penjualan. Pada bulan Agustus 2023 lalu mobil hybrid dan PHEV menyumbang 9,7% total registrasi di pasar Amerika Serikat.
“Dengan menghitung pendaftaran ritel saja, mobil hibrid telah menguasai lebih dari 10% pasar dalam dua dari tiga bulan terakhir," ujar Steve Giordano analis S&P Global Mobility dikutip dari situs resminya, Kamis (26/10/2023).
Data tersebut juga menemukan fakta menarik. Ternyata banyak pemilik mobil konvensional selama tiga bulan belakangan lebih tertarik pindah ke mobil hybrid ketimbang listrik.
Setelah dianalisa ternyata fenomena itu terjadi karena mereka justru merasa lebih nyaman menggunakan mobil hybrid sebagai batu loncatan untuk masuk ke pasar kendaraan listrik.
Mobil Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) misalnya memberikan pengalaman mobil listrik tanpa harus mengalami range anxiety atau kekhawatiran jarak tempuh.
"Mereka yang beralih dari mobil konvensional ke hybrid melonjak 61% pada tahun lalu. Sebaliknya dari mobil konvensional ke mobil listrik sama sekali tidak ada peningkatan," jelas Steve Giordano.
Begitu juga dengan masyarakat yang telah lebih dulu memiliki mobil hybrid. Mereka tidak serta merta langsung beralih ke mobil listrik. Justru sebanyak 40,1% pemilik mobil hybrid memilih mobil jenis yang sama ketika melakukan pembelian baru.
Selain itu S&P Global Mobility juga menemukan fakta bahwa penjualan mobil hybrid ikut meningkat karena tingginya permintaan dari segmen fleet.
Pembelian itu terjadi kasrena mobil hybrid menawarkan biaya konsumsi bahanb akar yang lebih baik, keberlanjutan pada lingkungan, serta harga yang justru lebih murah dibandingkan mobil listrik. "Bahkan mobil itu tidak lebih mahal dibanding mobil konvensional," tegas Steve Giordano.
(wib)