Honda Susaina-C, Mobil Listrik Ramah Lingkungan yang Mungkin Cocok untuk Indonesia
loading...
Honda Sustaina-C jadi mobil listrik ramah lingkungan mungil yang mungkin akan menarik untuk pasar ASEAN. Foto: Sindonews/Danang Arradian
A
A
A
JEPANG - Bisa jadi mobil konsep ini cocok untuk Indonesia: Honda Susaina-C . Ukurannya mungil, dua pintu, harganya bisa ditekan supaya murah, dan dijual dengan bonus skuter listrik bernama The Pocket .
Pada 1981, Honda memasarkan City Hatchback dengan bonus skuter Motocompo yang diletakkan di bagasi belakangnya. Konsep itu menjadi sangat ikonik, dengan Motocompo jadi salah satu kendaraan paling dicari untuk dikoleksi.
Di Japan Mobility Show (JMS) 2023 atau 40 tahun kemudian, Honda pamer mobil konsep mungil Sustaina-C memakai strategi mirip: dipasarkan dengan bonus skuter listrik.
Presiden Honda Motor Co Toshihiro Mibe menyebut bahwa keunikan mobil Honda Sustaina-C adalah bahannya yang terbuat dari resin akrilik yang bisa didaur ulang dan digunakan kembali," ujarnya dalam pameran JMS 2023 di Tokyo Big Sight, Tokyo, Jepang, belum lama ini.
Mengapa harus memakai resin akrilik? Menurut Mibe, konsep Sustaina-C adalah mengatasi sumber daya terbatas serta menjaga lingkungan. Adapun rein akrilik bekas diklaim tahan terhadap cuaca, memiliki permukaan halus, dan kemampuan pewarnaan tinggi.
Chief Designer di Honda R&D Co., Manabu Konaka menambahkan, resin akrilik sangat baik dalam hal pewarnaannya.
![Honda Susaina-C, Mobil Listrik Ramah Lingkungan yang Mungkin Cocok untuk Indonesia]()
Tapi, Manabu menyebut bahwa keunikan mobil ini justru ada pada teknologi panel surya yang disematkan di bagian kap mesin dan atap mobil. Panel surya itu—selain regeneratif braking—bisa mengisi ulang baterai mobil. Klaimnya, jika “dijemur” seharian, mobil bisa bergerak sejauh 6 km lewat tenaga dari panel surya. “Ini sudah kami uji di wilayah Kanto dan Tokyo,” ungkap Manabu.
Tentu saja, tantangan terbesar untuk membuat mobil dengan panel surya adalah soal tampilan. “Bagaimana panel surya yang punya desain khas ini bisa terlihat indah ketika dipasangkan di dalam mobil,” ungkapnya.
Walaupun begitu, tampilan Honda Sustaina-C terlihat sangat menarik dan imut. Lampu bulan dan bodi kotak memang sedikit mengingatkan pada Honda e:. Termasuk juga spion berbentuk kamera. Bonus skuter listrik The Pocket juga jadi nilai tambah. Saat sedang parkir, konsumen bisa melanjutkan perjalanan menggunakan skuter listrik mungil yang bisa dibawa-bawa. Praktis sekali.
Seandainya mobil ini dipasarkan di Indonesia dengan harga kompetitif, mungkin banyak yang akan tertarik. Seperti yang terjadi pada Wuling Air ev.
Lampu depan bulan dan bemper lebar bahkan membuat Honda Sustaina-C terlihat seperti hidup dan memiliki wajah. Mirip karakter animasi. Honda belum menginformasikan lebih jauh terkait kapan mobil konsep Sustaina-C akan diproduksi massal.
Namun, diperkirakan Honda akan memasang baterai sama dengan Honda e yakni berkapasitas 35,5 kWh. Dengan baterai tersebut, Sustaina-C kemungkinan bisa melaju sedikit lebih jauh dari Honda e yang jarak tempuhnya sekitar 220 kiliometer dalam sekalipengecasan.
Pada 1981, Honda memasarkan City Hatchback dengan bonus skuter Motocompo yang diletakkan di bagasi belakangnya. Konsep itu menjadi sangat ikonik, dengan Motocompo jadi salah satu kendaraan paling dicari untuk dikoleksi.
Di Japan Mobility Show (JMS) 2023 atau 40 tahun kemudian, Honda pamer mobil konsep mungil Sustaina-C memakai strategi mirip: dipasarkan dengan bonus skuter listrik.
Presiden Honda Motor Co Toshihiro Mibe menyebut bahwa keunikan mobil Honda Sustaina-C adalah bahannya yang terbuat dari resin akrilik yang bisa didaur ulang dan digunakan kembali," ujarnya dalam pameran JMS 2023 di Tokyo Big Sight, Tokyo, Jepang, belum lama ini.
Mengapa harus memakai resin akrilik? Menurut Mibe, konsep Sustaina-C adalah mengatasi sumber daya terbatas serta menjaga lingkungan. Adapun rein akrilik bekas diklaim tahan terhadap cuaca, memiliki permukaan halus, dan kemampuan pewarnaan tinggi.
Chief Designer di Honda R&D Co., Manabu Konaka menambahkan, resin akrilik sangat baik dalam hal pewarnaannya.
Tapi, Manabu menyebut bahwa keunikan mobil ini justru ada pada teknologi panel surya yang disematkan di bagian kap mesin dan atap mobil. Panel surya itu—selain regeneratif braking—bisa mengisi ulang baterai mobil. Klaimnya, jika “dijemur” seharian, mobil bisa bergerak sejauh 6 km lewat tenaga dari panel surya. “Ini sudah kami uji di wilayah Kanto dan Tokyo,” ungkap Manabu.
Tentu saja, tantangan terbesar untuk membuat mobil dengan panel surya adalah soal tampilan. “Bagaimana panel surya yang punya desain khas ini bisa terlihat indah ketika dipasangkan di dalam mobil,” ungkapnya.
Walaupun begitu, tampilan Honda Sustaina-C terlihat sangat menarik dan imut. Lampu bulan dan bodi kotak memang sedikit mengingatkan pada Honda e:. Termasuk juga spion berbentuk kamera. Bonus skuter listrik The Pocket juga jadi nilai tambah. Saat sedang parkir, konsumen bisa melanjutkan perjalanan menggunakan skuter listrik mungil yang bisa dibawa-bawa. Praktis sekali.
Seandainya mobil ini dipasarkan di Indonesia dengan harga kompetitif, mungkin banyak yang akan tertarik. Seperti yang terjadi pada Wuling Air ev.
Lampu depan bulan dan bemper lebar bahkan membuat Honda Sustaina-C terlihat seperti hidup dan memiliki wajah. Mirip karakter animasi. Honda belum menginformasikan lebih jauh terkait kapan mobil konsep Sustaina-C akan diproduksi massal.
Namun, diperkirakan Honda akan memasang baterai sama dengan Honda e yakni berkapasitas 35,5 kWh. Dengan baterai tersebut, Sustaina-C kemungkinan bisa melaju sedikit lebih jauh dari Honda e yang jarak tempuhnya sekitar 220 kiliometer dalam sekalipengecasan.
(dan)
Lihat Juga :
