Indonesia Pernah Punya Mobil-mobil Buatan Dalam Negeri, Ke Mana Mereka Sekarang?
loading...
A
A
A
Selain itu PT Super Gasindo Jaya juga pernah jadi sorotan karena ingin membuat Tawon Listrik dan BBG. Hanya saja rencana itu tinggal rencana. Sayangnya, kiprah PT Super Gasindo Jaya justru kini seakan menghilang dari hiruk-pikuk bisnis otomotif.
AMMDes merupakan singkatan dari Alat Mekanis Multiguna Pedesaaan. Kendaraan roda empat ini merupakan kreasi dari PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) adalah anak usaha PT Astra Otoparts Tbk (Grup Astra).
Popularitas AMMDes menanjak karena kerap dipromosikan di ajang pameran modifikasi Indonesia Modification Expo (IMX). Saat itu IMX mengajak masyarakat Indonesia membuat modifikasi unik buat AMMDes.
Hingga kini AMMDes masih meniagakan kendaraan roda empat buatan mereka. Menariknya setiap kendaraan bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemesannya.
GEA adalah merek mobil Indonesia buatan PT INKA, sebuah BUMN yang berbasis di Madiun, Jawa Timur. Awalnya, PT INKA memproduksi kereta api, tetapi karena turunnya pesanan pada tahun 2000-an, perusahaan memutuskan untuk memproduksi mobil dengan konsep kendaraan wilayah pedesaan.
GEA menggunakan mesin Rusnas berkapasitas 640 cc yang dikembangkan oleh BPPT RI dan beberapa komponen mobil diproduksi oleh perusahaan lokal di Jawa Timur. Mesin dan transmisi GEA diimpor dari China karena belum ada pemasok lokal yang mampu memproduksinya.
Prototipe mobil GEA berhasil dikembangkan hingga mencapai generasi ke-8 dan akhirnya dipasarkan sebagai city car dengan harga Rp45 juta-Rp50 jutaan. Namun, produksi GEA dihentikan setelah kebijakan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang meminta PT INKA fokus pada produksi kereta api. Sejak itu, GEA hanya menjadi cerita pendek dalam program mobil nasional.
Merek mobil buatan Indonesia selanjutnya adalah Beta 97 yang digarap oleh PT Bakrie Motor. Sayangnya, proyek mobil Beta 97 harus dihentikan karena krisis moneter Indonesia.
Selama sembilan bulan, Beta 97 telah melalui berbagai tes seperti bodi, sistem elektronika, tes supensi, dan sebagainya.
3. AMMDes
AMMDes merupakan singkatan dari Alat Mekanis Multiguna Pedesaaan. Kendaraan roda empat ini merupakan kreasi dari PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) adalah anak usaha PT Astra Otoparts Tbk (Grup Astra).
Popularitas AMMDes menanjak karena kerap dipromosikan di ajang pameran modifikasi Indonesia Modification Expo (IMX). Saat itu IMX mengajak masyarakat Indonesia membuat modifikasi unik buat AMMDes.
Hingga kini AMMDes masih meniagakan kendaraan roda empat buatan mereka. Menariknya setiap kendaraan bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemesannya.
4. GEA
GEA adalah merek mobil Indonesia buatan PT INKA, sebuah BUMN yang berbasis di Madiun, Jawa Timur. Awalnya, PT INKA memproduksi kereta api, tetapi karena turunnya pesanan pada tahun 2000-an, perusahaan memutuskan untuk memproduksi mobil dengan konsep kendaraan wilayah pedesaan.
GEA menggunakan mesin Rusnas berkapasitas 640 cc yang dikembangkan oleh BPPT RI dan beberapa komponen mobil diproduksi oleh perusahaan lokal di Jawa Timur. Mesin dan transmisi GEA diimpor dari China karena belum ada pemasok lokal yang mampu memproduksinya.
Prototipe mobil GEA berhasil dikembangkan hingga mencapai generasi ke-8 dan akhirnya dipasarkan sebagai city car dengan harga Rp45 juta-Rp50 jutaan. Namun, produksi GEA dihentikan setelah kebijakan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang meminta PT INKA fokus pada produksi kereta api. Sejak itu, GEA hanya menjadi cerita pendek dalam program mobil nasional.
5. Beta97
Merek mobil buatan Indonesia selanjutnya adalah Beta 97 yang digarap oleh PT Bakrie Motor. Sayangnya, proyek mobil Beta 97 harus dihentikan karena krisis moneter Indonesia.
Selama sembilan bulan, Beta 97 telah melalui berbagai tes seperti bodi, sistem elektronika, tes supensi, dan sebagainya.
(wib)