Produsen Motor Listrik Lokal Punya Cara Lain Atasi Polusi Udara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus berupaya meningkatkan penggunaan kendaraan listrik demi menekan emisi. Mengingat, kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang terbesar polusi udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Menanggapi hal tersebut, sejumlah produsen motor listrik lokal bermunculan dengan menawarkan beragam model dan harga yang menarik. Salah satunya adalah United E-Motor yang berada di bawah naungan PT Terang Dunia Internusa (TDI).
Bukan hanya mengandalkan motor listrik untuk menekan emisi, United E-Motor memiliki cara lain dalam mengatasi polusi udara. Salah satu upayanya adalah mengajak masyarakat untuk menggunakan sepeda untuk mobilitas jarak dekat.
Sebanyak 394 unit sepeda lipat United Bike diberikan kepada para siswa, tenaga pengajar, dan masyarakat yang membutuhkan di sejumlah daerah. Sepeda tersebut akan dibagikan di kota Jakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Lampung, Palu, dan Aceh.
“Sepeda bukan hanya sebagai alat olahraga ataupun rekreasi, tapi juga sebagai alat transportasi yang berdampak baik untuk lingkungan, menjaga lingkungan tetap green dan sehat. Terutama untuk siswa yang menerima sepeda ini bisa memulai perilaku baik ini sejak dini,” kata Andry Dwinanda, General Manager PT TDI dalam keterangan tertulis.
Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur PT TDI Andrew Mulyadi, yang mengatakan perusahaan memiliki tanggung jawab dalam menciptakan keberlanjutan dari seluruh kegiatan bisnis yang dilakukan di Indonesia.
“Sepeda merupakan alternatif terbaik untuk menjaga lingkungan tetap sehat dan bersih, bebas polusi. Untuk itu, kami memberikan sepeda selain kepada mereka yang membutuhkan, juga untuk mengajak mereka tetap sehat dan menjaga lingkungannya,” ujarnya.
Sekadar informasi, United E-Motor saat ini menawarkan empat model motor listrik, yaitu T1800, TX1800, TX3000, dan MX1200. Seluruh model yang ditawarkan sudah masuk dalam program bantuan pemerintah berupa subsidi Rp7 juta.
Soal harga, motor listrik United E-Motor dibanderol Rp14,9 juta untuk MX1200, Rp30,5 juta untuk T1800, Rp33,9 juta untuk TX1800, dan Rp49,9 juta untuk TX3000. Seluruh harga tersebut belum termasuk potongan subsidi Rp7 juta.
Menanggapi hal tersebut, sejumlah produsen motor listrik lokal bermunculan dengan menawarkan beragam model dan harga yang menarik. Salah satunya adalah United E-Motor yang berada di bawah naungan PT Terang Dunia Internusa (TDI).
Bukan hanya mengandalkan motor listrik untuk menekan emisi, United E-Motor memiliki cara lain dalam mengatasi polusi udara. Salah satu upayanya adalah mengajak masyarakat untuk menggunakan sepeda untuk mobilitas jarak dekat.
Sebanyak 394 unit sepeda lipat United Bike diberikan kepada para siswa, tenaga pengajar, dan masyarakat yang membutuhkan di sejumlah daerah. Sepeda tersebut akan dibagikan di kota Jakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Lampung, Palu, dan Aceh.
“Sepeda bukan hanya sebagai alat olahraga ataupun rekreasi, tapi juga sebagai alat transportasi yang berdampak baik untuk lingkungan, menjaga lingkungan tetap green dan sehat. Terutama untuk siswa yang menerima sepeda ini bisa memulai perilaku baik ini sejak dini,” kata Andry Dwinanda, General Manager PT TDI dalam keterangan tertulis.
Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur PT TDI Andrew Mulyadi, yang mengatakan perusahaan memiliki tanggung jawab dalam menciptakan keberlanjutan dari seluruh kegiatan bisnis yang dilakukan di Indonesia.
“Sepeda merupakan alternatif terbaik untuk menjaga lingkungan tetap sehat dan bersih, bebas polusi. Untuk itu, kami memberikan sepeda selain kepada mereka yang membutuhkan, juga untuk mengajak mereka tetap sehat dan menjaga lingkungannya,” ujarnya.
Sekadar informasi, United E-Motor saat ini menawarkan empat model motor listrik, yaitu T1800, TX1800, TX3000, dan MX1200. Seluruh model yang ditawarkan sudah masuk dalam program bantuan pemerintah berupa subsidi Rp7 juta.
Soal harga, motor listrik United E-Motor dibanderol Rp14,9 juta untuk MX1200, Rp30,5 juta untuk T1800, Rp33,9 juta untuk TX1800, dan Rp49,9 juta untuk TX3000. Seluruh harga tersebut belum termasuk potongan subsidi Rp7 juta.
(wib)