Ukir Sejarah, BYD Kalahkan Tesla
loading...
A
A
A
JAKARTA - Produsen otomotif asal China BYD benar-benar jadi ancaman buat Tesla. Tidak main-main, sepanjang 2023 BYD berhasil mengalahkan raksasa otomotif asal Amerika tersebut dari sisi penjualan dan produksi mobil listrik.
Dilaporkan CNN, Rabu (3/1/2024) BYD berhasil menyalip penjualan mobil listrik Tesla di kuartal keempat tahun 2023. Awalnya sebelum masuk kuartal keempat, Tesla memimpin penjualan mobil listrik sebesar 1,8 juta unit.
Capaian itu lebih besar dibanding BYD yang hanya menjual sebanyak 1,57 juta mobil listrik di periode yang sama. Hanya saja di menit-menit terakhir kuartal keempat, terjadi perubahan komposisi penjualan yang menarik. "BYD berhasil menjual 525.409 unit mobil listrik. Sementara Tesla hanya menjual sebanyak 484.50," tulis CNN.
Angka tersebut sebenarnya memang masih belum menyamai penjualan Tesla di 2023. Hanya saja BYD masih punya senjata lainnya, yakni mobil hybrid. Penjualan varian lain mobil elektrifikasi itu mencapai 942.651 unit.
Jika digabungkan dengan penjualan mobil listrik yang dicapai BYD, maka total penjualannya tembus tiga juta unit. "Untuk pertama kalinya Tesla dikalahkan sejak mereka berhasil mendepak Nissan sebagai penjual mobil listrik terbesar di dunia pada 2015," sebut Drive.
Keberhasilan BYD mengalahkan Tesla disebut sebagai simbol kebangkitan industri mobil listrik China. Sokongan pemerintah China membuat merek-merek mobil listrik dari negara tersebut mendunia. Mobil-mobil China bahkan masuk pasar otomotif di Eropa. Mereka berani adu kuat dengan merek-merek mobil Eropa yang sudah lebih dulu mapan.
Kondisi itu sendiri terjadi karena China memang sudah memiliki target khusus untuk mobil listrik . Mereka menetapkan pada 2025 setidaknya 20 persen mobil baru yang dijual mobil dengan energi baru atau New Energy Vehicle (NEV). Pada 2035, China berharap mobil energi baru itu akan mencapai penjualan terbesar.
“China kini memimpin dalam produksi dan meningkatkan keunggulan komparatifnya, mengandalkan pasar domestiknya yang besar dan keunggulan sebagai penggerak pertama,” tulis analis dari Natixis Asia.
Dilaporkan CNN, Rabu (3/1/2024) BYD berhasil menyalip penjualan mobil listrik Tesla di kuartal keempat tahun 2023. Awalnya sebelum masuk kuartal keempat, Tesla memimpin penjualan mobil listrik sebesar 1,8 juta unit.
Capaian itu lebih besar dibanding BYD yang hanya menjual sebanyak 1,57 juta mobil listrik di periode yang sama. Hanya saja di menit-menit terakhir kuartal keempat, terjadi perubahan komposisi penjualan yang menarik. "BYD berhasil menjual 525.409 unit mobil listrik. Sementara Tesla hanya menjual sebanyak 484.50," tulis CNN.
Angka tersebut sebenarnya memang masih belum menyamai penjualan Tesla di 2023. Hanya saja BYD masih punya senjata lainnya, yakni mobil hybrid. Penjualan varian lain mobil elektrifikasi itu mencapai 942.651 unit.
Jika digabungkan dengan penjualan mobil listrik yang dicapai BYD, maka total penjualannya tembus tiga juta unit. "Untuk pertama kalinya Tesla dikalahkan sejak mereka berhasil mendepak Nissan sebagai penjual mobil listrik terbesar di dunia pada 2015," sebut Drive.
Keberhasilan BYD mengalahkan Tesla disebut sebagai simbol kebangkitan industri mobil listrik China. Sokongan pemerintah China membuat merek-merek mobil listrik dari negara tersebut mendunia. Mobil-mobil China bahkan masuk pasar otomotif di Eropa. Mereka berani adu kuat dengan merek-merek mobil Eropa yang sudah lebih dulu mapan.
Kondisi itu sendiri terjadi karena China memang sudah memiliki target khusus untuk mobil listrik . Mereka menetapkan pada 2025 setidaknya 20 persen mobil baru yang dijual mobil dengan energi baru atau New Energy Vehicle (NEV). Pada 2035, China berharap mobil energi baru itu akan mencapai penjualan terbesar.
“China kini memimpin dalam produksi dan meningkatkan keunggulan komparatifnya, mengandalkan pasar domestiknya yang besar dan keunggulan sebagai penggerak pertama,” tulis analis dari Natixis Asia.
(msf)