Meski Didominasi Hybrid, Permintaan Mobil Listrik Tetap Tumbuh di AS

Senin, 11 Maret 2024 - 10:42 WIB
loading...
Meski Didominasi Hybrid,...
Permintaan mobil listrik masih tumbuh di Amerika, dimana dari 14 juta mobil terjual hanya 1 juta yang mobil listrik. Foto: Reuters
A A A
JAKARTA - Seiring pasar mobil bergerak stabil menuju kendaraan listrik, Toyota telah melobi pemerintah setidaknya selama tiga tahun untuk memperlambat transisi tersebut. Demikian menurut analisis InfluenceMap.

Toyota telah melakukannya di AS, Kanada, Inggris, dan Australia, di antara negara-negara lain.

Dalam laporan tahun 2022, InfluenceMap menempatkan Toyota sebagai perusahaan paling berpengaruh ke-10 yang menghalangi aksi kebijakan iklim secara global dari lebih dari 400 perusahaan dalam basis datanya.

Toyota, pembuat mobil lain, dan asosiasi perdagangan otomotif berusaha keras menolak aturan emisi gas buang yang diusulkan EPA.

Pemerintahan Biden saat ini sedang mempertimbangkan untuk menunda persyaratan ketat elektrifikasi yang ditetapkan mulai 2027 sampai setelah 2030.

Penundaan seperti itu akan menjadi kemenangan besar bagi Toyota, yang memasok hanya 1,3% EV Amerika Serikat tetapi lebih dari 14% dari keseluruhan pasar mobil tahun lalu.

Permintaan untuk mobil listrik (EV) sendiri masih tumbuh di Amerika. Hanya saja tidak secepat yang diperkirakan.

Negara ini melewati ambang batas penting pada akhir tahun lalu: 1,2 juta kendaraan listrik terjual — lompatan 46,3% dari tahun 2022.

Albert Gore, direktur eksekutif grup perdagangan EV dari Zero Emission Transportation Association mengatakan bahwa beberapa produsen mobil dan kelompok berlomba untuk melemahkan aturan EPA.

Pesan agresif menentang aturan yang diusulkan EPA dan kampanye melawan elektrifikasi menciptakan "narasi palsu" bahwa permintaan EV menurun, kata Gore, padahal jelas masih meningkat.

"Begitu peraturan tersebut disahkan dan kita melewati cara aturan tersebut mengubah pembicaraan tentang EV selama setahun terakhir, saya optimis kita semua dapat memfokuskan kembali perhatian kita pada revolusi industri besar yang terjadi di negara ini," katanya.

Toyota secara terbuka menentang target adopsi EV di banyak negara. Tetapi sebuah memo yang dikirim pada musim gugur 2023 kepada dealer mobil di
seluruh AS, diperoleh oleh CNN, memberikan gambaran tentang seberapa gigih perusahaan ingin melemahkan kebijakan EV dari pemerintah AS.

Dalam memo tersebut, wakil presiden grup urusan pemerintahan Toyota Motor North America, Stephen Ciccone, menggambarkan proposal EV dari EPA sebagai hal yang "kejam”, seraya mengatakan bahwa hal itu: “Buruk bagi lingkungan. Buruk bagi negara. Buruk bagi konsumen. Dan buruk bagi industri otomotif ."



"Belum pernah sebelumnya dalam 120 tahun sejarah industri otomotif AS, sebuah pemerintahan menggunakan kekuatannya secara paksa untuk mendikte masa depan industri otomotif," tulis Ciccone dalam memo tersebut, ia menyebut perintah EPA telah menyebabkan "krisis eksistensial" dalam industri.

Akio Toyoda, yang masih menjabat sebagai pimpinan dewan di perusahaan, pernah mengatakan bahwa dia tidak percaya lebih dari 30% mobil di dunia akan menjadi EV. Dan di situlah rencana jangka menengah perusahaan sekarang: Toyota ingin memproduksi 3,5 juta EV, sekitar sepertiga dari penjualan mereka saatini,pada2030.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tantangan Produsen Mobil...
Tantangan Produsen Mobil Listrik China di Asia Tenggara: Realitas vs. Ambisi
Pabrik Hyundai di Georgia...
Pabrik Hyundai di Georgia Siap Produksi Ioniq 9 Tepat Waktu
China Siap Aliri Energi...
China Siap Aliri Energi dari Luar Angkasa ke Mobil Listrik
Jeremy Clarkson Yakin...
Jeremy Clarkson Yakin Bisa Kalahkan Elon Musk Soal Ulasan Buruk Tesla
BYD Luncurkan SUV Plug-In...
BYD Luncurkan SUV Plug-In Hybrid Denza N9 di China
Toyota Siap Hadirkan...
Toyota Siap Hadirkan Pabrik Daur Ulang Kendaraan di Inggris
Mobil Jepang Dominan:...
Mobil Jepang Dominan: Ini Dia Daftar Mobil Paling Andal 2025 Versi J.D. Power!
Honda Luncurkan Modul...
Honda Luncurkan Modul Sel Bahan Bakar Generasi Terbaru
Pabrikan China Siap...
Pabrikan China Siap Bantu Indonesia Bikin Mobil Nasional
Rekomendasi
Lembaga Riset Bereaksi...
Lembaga Riset Bereaksi Atas Pernyataan Luhut Soal Kritikan Pengamat Tanpa Data Akurat
Riwayat Penyakit Ray...
Riwayat Penyakit Ray Sahetapy sebelum Meninggal, Berjuang Melawan Stroke sejak 2023
Pelabuhan Bakauheni...
Pelabuhan Bakauheni Diberlakukan Skema Delay System untuk Atasi Kepadatan Arus Balik Lebaran
25.000 Kendaraan Padati...
25.000 Kendaraan Padati Jalur Puncak Bogor, One Way Diterapkan Atasi Macet Parah
Turun Tipis, Harga Emas...
Turun Tipis, Harga Emas Hari Ini Rp1.819.000 per Gram
17 Mayjen TNI Digeser...
17 Mayjen TNI Digeser Jenderal Agus Subiyanto pada Mutasi TNI Maret 2025, Ini Nama-namanya
Berita Terkini
Elon Musk Minta Dalang...
Elon Musk Minta Dalang Pengrusakan Dealer Tesla Ditangkap, Sebut Aksi Protes Sebagai Terorisme Domestik Skala Luas!
1 jam yang lalu
Protes Anti-Elon Musk...
Protes Anti-Elon Musk Mengguncang Dealer Tesla di Seluruh Dunia!
1 jam yang lalu
Kenapa setelah Ganti...
Kenapa setelah Ganti Kampas Rem Jadi Tidak Pakem?
19 jam yang lalu
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Panduan Lengkap Tarif Tol Trans Jawa dan Strategi Perjalanan!
20 jam yang lalu
Volvo Panggil Pulang...
Volvo Panggil Pulang Mantan CEO Hakan Samuelsson: Jurus Pamungkas Hadapi Badai Industri Otomotif!
21 jam yang lalu
Jakarta Ditinggal Jutaan...
Jakarta Ditinggal Jutaan Kendaraan: Arus Mudik Lebaran 2025 Pecahkan Rekor!
21 jam yang lalu
Infografis
Sepasang Pesawat Pengebom...
Sepasang Pesawat Pengebom Nuklir AS Berkeliaran di Timur Tengah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved