Tips Aman Berkendara saat Puasa, Paling Penting Kontrol Diri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tips aman berkendara saat puasa penting untuk dipahami agar selamat sampai tujuan dan ibadah juga tetap lancar.
Berkendara saat puasa di bulan Ramadan memang lebih menantang ketimbang hari biasa lantaran diperlukan kesabaran berlebih, stamina serta konsentrasi lebih.
Saat berpuasa orang cenderung mudah emosi lantaran menahan lapar, kantuk dan haus, sementara lalu lintas saat Ramadan juga cenderung lebih padat ketimbang hari-hari biasa.
Tubuh manusia membutuhkan istirahat cukup agar tetap fit. Istirahat yang cukup bervariasi pada tiap orang, namun biasanya dikisaran 7-8 jam sehari. Saat bulan puasa, biasanya ritme seseorang berubah karena jadwal aktivitas juga berubah. Penting diperhatikan, waktu istirahat jangan sampai terganggu. Sebab, jika tubuh kurang istirahat tentu akan berpengaruh saat mengemudi. Kurang konsentrasi akibat mengantuk tentu sangat berbahaya di jalanan.
Meski terdengar tak ada kaitannya dengan puasa dan mengemudi, asupan makanan yang tepat ternyata berpengaruh juga. Saat sahur dan berbuka, jika makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak sehat dan kurang bergizi tentu akan memengaruhi kebugaran saat berkendara. Perhatikan pola makan sehat serta konsumsi suplemen jika diperlukan.
Tips aman berkendara saat puasa selanjutnya adalah tidak mengebut dan mengemudi zig zag. Sebab saat puasa orang cenderung tidak seprima dalam kondisi tidak berpuasa. Apalagi kondisinya sudah sore hari tentu cadangan makanan di tubuh sudah menipis dan dahaga semakin membuncah. Dalam kondisi semacam ini dapat dipastikan tubuh sudah agak lemas dan konsentrasi semakin menurun. Lantaran itu, tidak disarankan mengemudi secara agresif.
Kurang tidur seringkali menjadi masalah banyak orang saat bulan puasa. Di siang hari, saat berkendara hindari menyetel AC mobil terlalu dingin sebab akan memicu kantuk semakin berat. Pilihan musik berirama rendah yang mengalun juga sebaiknya dihindari lantaran bisa meninabobokkan pengendara.
Baca Juga: Mengenal Sepatu Mengemudi, Sudah Ada sejak 1963
Memahami kekuatan tubuh dan pikiran menjadi kunci utama untuk selamat di jalan. Jika sudah terlalu lelah atau ngantuk sebaiknya menepi untuk mencari tempat istirahat. Tidak masalah sampai lebih lambat ke tempat tujuan asal selamat.
Jalanan tak pernah sepi, apalagi jelang waktu berbuka puasa, selalu penuh dengan kendaraan lain serta lalu lalang pejalan kaki. Tanpa menaikkan tingkat kesabaran pada saat berpuasa, tentu akan berisiko saat berkendara.
Dalam situasi semacam ini langkah terbaik adalah tarik napas dalam-dalam dan renungkan tentang pentingnya bersabar serta mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Sebab, emosi hanya akan membuat kehilangan konsentrasi.
Tips aman berkendara saat puasa selanjutnya adalah memanfaatkan teknologi untuk memperlancar perjalanan. Dengan bantuan Waze atau Google Maps pengemudi akan mendapatkan tawaran rute terbaik ke lokasi tujuan.
Demikian tips aman berkendara saat puasa agar selamat sampai tujuan dan ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
Berkendara saat puasa di bulan Ramadan memang lebih menantang ketimbang hari biasa lantaran diperlukan kesabaran berlebih, stamina serta konsentrasi lebih.
Saat berpuasa orang cenderung mudah emosi lantaran menahan lapar, kantuk dan haus, sementara lalu lintas saat Ramadan juga cenderung lebih padat ketimbang hari-hari biasa.
Berikut tips aman berkendara saat puasa dilansir dari laman Suzuki, Rabu (12/3/2024):
1. Cukup Istirahat
Tubuh manusia membutuhkan istirahat cukup agar tetap fit. Istirahat yang cukup bervariasi pada tiap orang, namun biasanya dikisaran 7-8 jam sehari. Saat bulan puasa, biasanya ritme seseorang berubah karena jadwal aktivitas juga berubah. Penting diperhatikan, waktu istirahat jangan sampai terganggu. Sebab, jika tubuh kurang istirahat tentu akan berpengaruh saat mengemudi. Kurang konsentrasi akibat mengantuk tentu sangat berbahaya di jalanan.
Baca Juga
2. Asupan makanan yang tepat
Meski terdengar tak ada kaitannya dengan puasa dan mengemudi, asupan makanan yang tepat ternyata berpengaruh juga. Saat sahur dan berbuka, jika makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak sehat dan kurang bergizi tentu akan memengaruhi kebugaran saat berkendara. Perhatikan pola makan sehat serta konsumsi suplemen jika diperlukan.
3. Jangan mengebut
Tips aman berkendara saat puasa selanjutnya adalah tidak mengebut dan mengemudi zig zag. Sebab saat puasa orang cenderung tidak seprima dalam kondisi tidak berpuasa. Apalagi kondisinya sudah sore hari tentu cadangan makanan di tubuh sudah menipis dan dahaga semakin membuncah. Dalam kondisi semacam ini dapat dipastikan tubuh sudah agak lemas dan konsentrasi semakin menurun. Lantaran itu, tidak disarankan mengemudi secara agresif.
4. Suhu AC jangan terlalu dingin
Kurang tidur seringkali menjadi masalah banyak orang saat bulan puasa. Di siang hari, saat berkendara hindari menyetel AC mobil terlalu dingin sebab akan memicu kantuk semakin berat. Pilihan musik berirama rendah yang mengalun juga sebaiknya dihindari lantaran bisa meninabobokkan pengendara.
Baca Juga: Mengenal Sepatu Mengemudi, Sudah Ada sejak 1963
5. Jangan paksakan diri
Memahami kekuatan tubuh dan pikiran menjadi kunci utama untuk selamat di jalan. Jika sudah terlalu lelah atau ngantuk sebaiknya menepi untuk mencari tempat istirahat. Tidak masalah sampai lebih lambat ke tempat tujuan asal selamat.
6. Kontrol diri
Jalanan tak pernah sepi, apalagi jelang waktu berbuka puasa, selalu penuh dengan kendaraan lain serta lalu lalang pejalan kaki. Tanpa menaikkan tingkat kesabaran pada saat berpuasa, tentu akan berisiko saat berkendara.
Dalam situasi semacam ini langkah terbaik adalah tarik napas dalam-dalam dan renungkan tentang pentingnya bersabar serta mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Sebab, emosi hanya akan membuat kehilangan konsentrasi.
7. Gunakan bantuan teknologi
Tips aman berkendara saat puasa selanjutnya adalah memanfaatkan teknologi untuk memperlancar perjalanan. Dengan bantuan Waze atau Google Maps pengemudi akan mendapatkan tawaran rute terbaik ke lokasi tujuan.
Demikian tips aman berkendara saat puasa agar selamat sampai tujuan dan ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
(msf)