BYD Resmi Bangun Pabrik Mobil Listrik di Subang, Investasi Rp20 Triliun!
loading...
A
A
A
JAKARTA - BYD Motor Indonesia benar-benar serius masuk pasar Indonesia. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan membangun pabrik listrik di Tanah Air. Tepatnya, di Subang. Total investasinya mencapai Rp20 triliun.
BYD baru saja menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT Suryacipta Swadaya, developer dari Kawasan Industri Subang Smartpolitan.
Kesepakatan kerja sama ini dilakukan sebagai langkah strategis awal pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia oleh BYD.
Nantinya, BYD memang tidak sekadar bikin pabrik. Tapi, juga mencakup pusat penelitian dan pengembangan serta fasilitas pelatihan dengan teknologi terbaru yang hemat energi dan ramah lingkungan.
Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao mengatakan pihaknya telah melakukan pertimbangan dalam memilih lokasi pembangunan pabrik.
Diakui bahwa BYD memilih tempat yang mudah dijangkau untuk mempercepat proses mobilisasi.
"BYD memutuskan bahwa Kawasan Industri Subang Smartpolitan tepat untuk menjadi lokasi pengembangan industri EV BYD di Indonesia. Kawasan industri ini dapat memenuhi kriteria, baik dari segi luas, jarak, lingkungan, maupun infrastruktur yang kami perlukan, sehingga kami yakin bahwa fasilitas yang terbangun nantinya akan mampu mendorong pertumbuhan industri otomotif Indonesia," kata Zhao dalam pameran PEVS 2024, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Sebagai informasi, kawasan industri Subang Smartpolitan sudah terintegrasi dengan berbagai infrastruktur strategis nasional.
Lokasi ini mudah untuk diakses melalui Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di KM 89 yang juga sedang dalam tahap pengembangan.
Selain itu, kawasan ini juga dekat dengan Jalan Tol Akses Patimban yang langsung terhubung ke Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan Tol Trans Jawa yang menghubungkan menuju Jakarta, Bandung, dan kota-kota lain di Jawa Barat dan Tengah.
Subang Smartpolitan merupakan sebuah kawasan perkotaan terintegrasi untuk area industri dan komersial di Indonesia.
Fasilitas produksi EV BYD ini akan dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan, khususnya di bagian utara kawasan tersebut.
Dengan perencanaan Ekosistem EV yang komprehensif dan terintegrasi, BYD akan menggunakan lahan terbesar seluas lebih dari 108 hektar.
"Total investasi di Indonesia kami mengincar lebih dari 1 miliar USD (Rp20 triliun). Kalau semua berjalan lancar, target kami (operasional) 2026," ucap Zhou.
Seperti diketahui, BYD menawarkan tiga model mobil listrik di Indonesia, yakni Dolphin, Atto 3, dan Seal. Saat ini, ketiga model itu berstatus CBU alias diimpor sepenuhnyadariChina.
Lihat Juga: Cawalkot Bogor Dedie A. Rachim Semringah Dipinjami Mobil Listrik untuk Kampanye dari Partai Perindo
BYD baru saja menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT Suryacipta Swadaya, developer dari Kawasan Industri Subang Smartpolitan.
Kesepakatan kerja sama ini dilakukan sebagai langkah strategis awal pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia oleh BYD.
Nantinya, BYD memang tidak sekadar bikin pabrik. Tapi, juga mencakup pusat penelitian dan pengembangan serta fasilitas pelatihan dengan teknologi terbaru yang hemat energi dan ramah lingkungan.
Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao mengatakan pihaknya telah melakukan pertimbangan dalam memilih lokasi pembangunan pabrik.
Diakui bahwa BYD memilih tempat yang mudah dijangkau untuk mempercepat proses mobilisasi.
"BYD memutuskan bahwa Kawasan Industri Subang Smartpolitan tepat untuk menjadi lokasi pengembangan industri EV BYD di Indonesia. Kawasan industri ini dapat memenuhi kriteria, baik dari segi luas, jarak, lingkungan, maupun infrastruktur yang kami perlukan, sehingga kami yakin bahwa fasilitas yang terbangun nantinya akan mampu mendorong pertumbuhan industri otomotif Indonesia," kata Zhao dalam pameran PEVS 2024, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Sebagai informasi, kawasan industri Subang Smartpolitan sudah terintegrasi dengan berbagai infrastruktur strategis nasional.
Lokasi ini mudah untuk diakses melalui Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di KM 89 yang juga sedang dalam tahap pengembangan.
Selain itu, kawasan ini juga dekat dengan Jalan Tol Akses Patimban yang langsung terhubung ke Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan Tol Trans Jawa yang menghubungkan menuju Jakarta, Bandung, dan kota-kota lain di Jawa Barat dan Tengah.
Subang Smartpolitan merupakan sebuah kawasan perkotaan terintegrasi untuk area industri dan komersial di Indonesia.
Fasilitas produksi EV BYD ini akan dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan, khususnya di bagian utara kawasan tersebut.
Dengan perencanaan Ekosistem EV yang komprehensif dan terintegrasi, BYD akan menggunakan lahan terbesar seluas lebih dari 108 hektar.
"Total investasi di Indonesia kami mengincar lebih dari 1 miliar USD (Rp20 triliun). Kalau semua berjalan lancar, target kami (operasional) 2026," ucap Zhou.
Seperti diketahui, BYD menawarkan tiga model mobil listrik di Indonesia, yakni Dolphin, Atto 3, dan Seal. Saat ini, ketiga model itu berstatus CBU alias diimpor sepenuhnyadariChina.
Lihat Juga: Cawalkot Bogor Dedie A. Rachim Semringah Dipinjami Mobil Listrik untuk Kampanye dari Partai Perindo
(dan)