Penjualan Mobil Listrik Masih Lambat, Neta dan PLN Kolaborasi Lakukan Ini!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lambatnya penjualan kendaraan listrik di Indonesia membuat PT Neta Auto Indonesia dan PT PLN (Persero) berupaya memperkuat ekosistem kendaraan listrik (EV) di Tanah Air.
Dalam acara yang digelar di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya), Neta bersama 28 mitra badan usaha lainnya menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS).
Kolaborasi tersebut bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur pengisian daya EV di seluruh Indonesia.
Termasuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), dan layanan Home Charging Services di seluruh Indonesia.
“Dengan berpartisipasi dalam pengembangan infrastruktur EV, kami yakin dapat memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk masa depan lebih bersih dan berkelanjutan,” beber Jerry Huang, Managing Director PT Neta Auto Indonesia:
Komitmen PLN dalam Mengakselerasi Ekosistem EV
PLN, sebagai perusahaan listrik negara, berupaya mempercepat adopsi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) sesuai Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN akan menyediakan infrastruktur pengisian daya yang masif untuk mendukung ekosistem EV di Indonesia.
“Lewat berbagai stimulus yang diberikan, kami berupaya memastikan keandalan ekosistem EV sehingga masyarakat semakin yakin untuk beralih ke kendaraan listrik,” imbuh Edi Srimulyanti, Direktur Retail dan Niaga PLN.
Neta sendiri berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam pengembangan infrastruktur EV di Indonesia.
“Kami percaya bahwa dengan adanya infrastruktur yang memadai, adopsi kendaraan listrik akan semakin meningkat. Kami siap berkolaborasi dengan PLN dan mitra lainnya untuk mencapai target 3.000 unit SPKLU dan 250 unit SPBKLU di tahun 2024,” beber Jerry.
Dengan kolaborasi strategis ini, diharapkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia akan semakin berkembang pesat, memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam beralih ke kendaraan yang lebih ramahlingkungan.
Dalam acara yang digelar di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya), Neta bersama 28 mitra badan usaha lainnya menandatangani 30 set Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS).
Kolaborasi tersebut bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur pengisian daya EV di seluruh Indonesia.
Termasuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), dan layanan Home Charging Services di seluruh Indonesia.
“Dengan berpartisipasi dalam pengembangan infrastruktur EV, kami yakin dapat memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk masa depan lebih bersih dan berkelanjutan,” beber Jerry Huang, Managing Director PT Neta Auto Indonesia:
Komitmen PLN dalam Mengakselerasi Ekosistem EV
PLN, sebagai perusahaan listrik negara, berupaya mempercepat adopsi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) sesuai Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN akan menyediakan infrastruktur pengisian daya yang masif untuk mendukung ekosistem EV di Indonesia.“Lewat berbagai stimulus yang diberikan, kami berupaya memastikan keandalan ekosistem EV sehingga masyarakat semakin yakin untuk beralih ke kendaraan listrik,” imbuh Edi Srimulyanti, Direktur Retail dan Niaga PLN.
Dukungan dari Asosiasi dan KomitmenNeta
Inisiatif kolaborasi ini mendapat apresiasi dari Budi Setyadi, Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia, dan Dannief Danusaputro, Ketua Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik. Kerja sama ini disebutnya langkah penting dalam mengurangi kekhawatiran masyarakat terkait penggunaan kendaraan listrik dan meningkatkan kualitas udara.Neta sendiri berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam pengembangan infrastruktur EV di Indonesia.
“Kami percaya bahwa dengan adanya infrastruktur yang memadai, adopsi kendaraan listrik akan semakin meningkat. Kami siap berkolaborasi dengan PLN dan mitra lainnya untuk mencapai target 3.000 unit SPKLU dan 250 unit SPBKLU di tahun 2024,” beber Jerry.
Dengan kolaborasi strategis ini, diharapkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia akan semakin berkembang pesat, memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam beralih ke kendaraan yang lebih ramahlingkungan.
(dan)