Korsel Sebut Kasus Mobil Listrik Meledak Teror Negaranya
loading...
A
A
A
SEOUL - Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan mengumumkanberencana mengadakan pertemuan minggu depan untuk membahas kebakaran yang melibatkan kendaraan listrik (EV).
Kebakaran mobil listrik ini yang menyebabkan kerusakan parah, serta menyusun langkah-langkah pencegahan untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi.
Pertemuan pada Senin ini juga akan melibatkan Kementerian Pertanahan dan Perindustrian serta lembaga pemerintah lainnya seperti Badan Pemadam Kebakaran Nasional.
Pemerintah diperkirakan akan mengumumkan langkah-langkah komprehensif terhadap kebakaran kendaraan listrik dalam waktu dekat.
Langkah ini menyusul kekhawatiran para analis yang menyarankan agar pihak berwenang dan industri kendaraan listrik mencari cara untuk meredakan kekhawatiran masyarakat mengenai keselamatan, di tengah penurunan penjualan di sektor tersebut.
Surat kabar Chosun Ilbo melaporkan bahwa Korea Selatan berencana mewajibkan produsen kendaraan listrik untuk mengungkapkan merek baterai yang digunakan pada kendaraan mereka.
Saat ini, produsen kendaraan di Korea Selatan diharuskan memberikan informasi tertentu tentang kendaraan seperti efisiensi bahan bakar, namun hanya sedikit rincian tentang baterai dan tidak diharuskan menyebutkan nama produsen baterai.
Laporan media juga menyebutkan bahwa pekan lalu, sebuah sedan listrik Mercedes-Benz dengan baterai buatan perusahaan China Farasis Energy terbakar di garasi bawah tanah sebuah apartemen di Incheon, Korea Selatan.
Api membutuhkan waktu lebih dari delapan jam untuk dipadamkan dan menyebabkan kerusakan pada sekitar 140 mobil, sementara 23 orang dirawat di rumah sakit.
Mercedes-Benz Korea menyatakan bahwa mereka menanggapi kejadian ini dengan serius dan berencana bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut.
Namun Farasis belum mengomentari insiden tersebut.
Menurut laporan dari Metropolitan Fire & Disaster Headquarters, sumber listrik menyebabkan 53 persen kebakaran mobil di garasi bawah tanah.
“Serangkaian kebakaran kendaraan listrik yang terjadi di tempat parkir bawah tanah telah dikaitkan dengan meningkatnya ketidakpercayaan konsumen terhadap kendaraan listrik,” kata analis di Samsung Securities, Esther Yim.
Dia juga menyerukan industri untuk mengambil langkah-langkah untuk meyakinkan konsumen.
Bulan lalu, Hyundai Motor mengumumkan bahwa mereka akan memperluas lini kendaraan hybridnya karena penurunan permintaan kendaraan listrik secara global.
Sementara itu, pembuat baterai LG Energy Solution telah memangkas target penjualan tahunannya karena penurunan permintaan kendaraan listrik secara global.
Kebakaran mobil listrik ini yang menyebabkan kerusakan parah, serta menyusun langkah-langkah pencegahan untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi.
Pertemuan pada Senin ini juga akan melibatkan Kementerian Pertanahan dan Perindustrian serta lembaga pemerintah lainnya seperti Badan Pemadam Kebakaran Nasional.
Pemerintah diperkirakan akan mengumumkan langkah-langkah komprehensif terhadap kebakaran kendaraan listrik dalam waktu dekat.
Langkah ini menyusul kekhawatiran para analis yang menyarankan agar pihak berwenang dan industri kendaraan listrik mencari cara untuk meredakan kekhawatiran masyarakat mengenai keselamatan, di tengah penurunan penjualan di sektor tersebut.
Surat kabar Chosun Ilbo melaporkan bahwa Korea Selatan berencana mewajibkan produsen kendaraan listrik untuk mengungkapkan merek baterai yang digunakan pada kendaraan mereka.
Saat ini, produsen kendaraan di Korea Selatan diharuskan memberikan informasi tertentu tentang kendaraan seperti efisiensi bahan bakar, namun hanya sedikit rincian tentang baterai dan tidak diharuskan menyebutkan nama produsen baterai.
Laporan media juga menyebutkan bahwa pekan lalu, sebuah sedan listrik Mercedes-Benz dengan baterai buatan perusahaan China Farasis Energy terbakar di garasi bawah tanah sebuah apartemen di Incheon, Korea Selatan.
Api membutuhkan waktu lebih dari delapan jam untuk dipadamkan dan menyebabkan kerusakan pada sekitar 140 mobil, sementara 23 orang dirawat di rumah sakit.
Mercedes-Benz Korea menyatakan bahwa mereka menanggapi kejadian ini dengan serius dan berencana bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut.
Namun Farasis belum mengomentari insiden tersebut.
Menurut laporan dari Metropolitan Fire & Disaster Headquarters, sumber listrik menyebabkan 53 persen kebakaran mobil di garasi bawah tanah.
“Serangkaian kebakaran kendaraan listrik yang terjadi di tempat parkir bawah tanah telah dikaitkan dengan meningkatnya ketidakpercayaan konsumen terhadap kendaraan listrik,” kata analis di Samsung Securities, Esther Yim.
Dia juga menyerukan industri untuk mengambil langkah-langkah untuk meyakinkan konsumen.
Bulan lalu, Hyundai Motor mengumumkan bahwa mereka akan memperluas lini kendaraan hybridnya karena penurunan permintaan kendaraan listrik secara global.
Sementara itu, pembuat baterai LG Energy Solution telah memangkas target penjualan tahunannya karena penurunan permintaan kendaraan listrik secara global.
(wbs)