Kasus Mobil Listrik Meledak Meningkat, Ini Reaksi Warga Korsel

Senin, 19 Agustus 2024 - 22:36 WIB
loading...
Kasus Mobil Listrik...
Mobil Listrik Meledak . FOTO/ET AUTO
A A A
SEOUL - Korea Selatan memulai penjualan massal kendaraan listrik (EV) menyusul kebakaran yang melibatkan Mercedes-Benz EV di Incheon yang menghancurkan lebih dari 140 mobil pada 1 Agustus lalu.



Menyusul insiden tersebut, muncul usulan untuk membatasi akses kendaraan listrik ke tempat parkir bawah tanah.

Platform perdagangan mobil bekas terbesar kedua di Korea Selatan, K Car, melaporkan peningkatan listing EV bekas sebesar 184 persen pada minggu pertama bulan Agustus dibandingkan minggu terakhir bulan Juli.

Seri Mercedes-Benz EQE, yang mencakup EQE 300 standar, EQE 350+ - model persis yang terlibat dalam kebakaran bersama dengan versi AMG berperforma tinggi dan SUV EQE, sangat terpukul oleh reaksi pasar.

Setelah kejadian tersebut, lebih dari 100 model EQE terdaftar di SK Encar, platform perdagangan mobil bekas terkemuka di Korea, sehingga jumlah kendaraan EQE yang dijual menjadi 115 pada tanggal 16 Agustus dengan harga yang turun tajam.

Sebelum kebakaran, model EQE bekas biasanya dijual dengan harga mulai dari USD58,600 kini beberapa model EQE 300 2023 bekas bersertifikat dijual dengan harga mulai dari 59 juta won, penurunan yang signifikan dari harga jual aslinya sebesar 92 juta.

Setelah kejadian tersebut, hal ini berdampak dan produsen mobil kini meluncurkan promosi agresif untuk melawan semakin besarnya keengganan konsumen untuk membeli kendaraan listrik.

Produsen mobil impor juga merasakan tekanan dan pemotongan harga agar tetap kompetitif.

Menurut dealer mobil di Korea Selatan, beberapa pembeli yang memesan kendaraan listrik baru kini terpaksa membatalkannya selain terikat oleh aturan baru seperti membatasi penggunaannya di tempat parkir bawah tanah karena risiko kebakaran.

Krisis yang terjadi saat ini di pasar kendaraan listrik bekas di Korea mencerminkan tantangan lebih luas yang dihadapi industri ini.

Pada tahun 2023, Korea akan menjadi satu-satunya pasar utama di antara Amerika Serikat, Eropa, dan Tiongkok yang mengalami penurunan penjualan kendaraan listrik.

Menurut data Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi serta pelacak pasar mobil Carisyou, negara tersebut akan menjual 1,625 juta kendaraan listrik pada tahun 2023, turun 1,1 persen dari tahun sebelumnya.

Penurunan ini berlanjut hingga tahun 2024, dengan registrasi kendaraan listrik dari bulan Januari hingga Juli turun sebesar 13,4 persen dibandingkan tahun lalu.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2035 seconds (0.1#10.140)