Raksasa Otomotif Jerman VW Bakal PHK 15 Ribu Karyawan

Rabu, 18 September 2024 - 14:00 WIB
loading...
Raksasa Otomotif Jerman...
Volkswagen mempertimbangkan menutup pabriknya di Jerman untuk memangkas ongkos produksi. Foto/Bloomberg
A A A
JAKARTA - Produsen otomotif asal Jerman, Volkswagen (VW) , dikabarkan bakal menutup pabriknya. Mereka akan menggelontorkan dana 4 miliar Euro atau setara Rp67,5 triliun untuk pesangon 15.000 karyawannya.

Dilansir dari berbagai sumber, analisis perusahaan pialang, Jeffries, memperkirakan dalam kuartal keempat tahun ini, rencana tersebut akan direalisasikan oleh Volkswagen. Mereka sedang mempertimbangkan menutup pabrik di Jerman, untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Hal ini dilakukan untuk memangkas biaya operasional yang semakin tinggi setiap tahunnya. Terlebih, mereka juga kesulitan bersaing melawan produsen otomotif asal Asia, seperti Jepang, Korea Selatan, maupun China.

Volkswagen juga mempertimbangkan menutup dua atau tiga pabrik dalam beberapa bulan mendatang. Sebagai informasi, sebanyak 120.000 dari 200.000 karyawan merek Volkswagen berbasis di Jerman.



"Alasan untuk mengubah nama VW bukanlah hal baru, namun rasa urgensi dan tekad manajemen untuk mengatasi kelebihan kapasitas dan pola belanja adalah hal yang baru. Ada risiko gangguan pabrik, namun serikat pekerja hanya dapat mogok karena gaji, bukan penutupan pabrik atau PHK jika hal tersebut tidak dilindungi kontrak," tulis Jeffries.

Salah satu perusahaan otomotif tertua itu akan mengeluarkan anggaran 3 miliar Euro hingga 4 miliar Euro pada kuartal keempat. VW sendiri pada pekan lalu mengakhiri skema jaminan kerja yang telah berlangsung lama untuk enam pabriknya di Jerman.

"Tiga hari di jalan di Amerika Utara dengan manajemen membuat kami yakin bahwa tidak ada rencana B yang akan mengesampingkan pengurangan kapasitas produksi serta melakukan PHK," ujar Jeffries menangkap apa yang disampaikan oleh eksekutif Volkswagen.



Produsen mobil terkemuka Eropa itu mempertahankan keputusannya saat mencoba mencapai tujuan pemotongan biaya 10 miliar Euro yang diumumkan tahun lalu. CFO Volkswagen Arno Antlitz juga menunjukkan perbedaan mengejutkan karena perusahaan tidak mampu memproduksi mobil sebanyak yang sesuai dengan kapasitas pabriknya.

"Kami (Volkswagen Group) adalah pabrikan terbesar dengan sekitar seperempat pangsa pasar di Eropa. Kami kekurangan sekitar 500.000 mobil, setara dengan sekitar 2 pabrik. Dan itu tidak ada hubungannya dengan produk kami atau kinerja penjualan yang buruk. Pasarnya sudah tidak ada lagi," ujar Antlitz kepada Reuters.

Rencananya, Volkswagen dan serikat pekerja akan memulai negosiasi mengenai kesepakatan upah baru pada bulan ini. Serikat pekerja menuntut kenaikan gaji sebesar 7 persen dan menghindari penutupan pabrik.

Volkswagen sendiri menaungi 650.000 karyawan di seluruh dunia dan 10 merek. Jenama asal Jerman itu menghadapi masa depan yang tidak pasti.

Rencana untuk mengakhiri perjanjian kerja dan kemungkinan penutupan pabrik diyakini akan memberi dampak besar bagi ribuan pekerja dan industri otomotif secara keseluruhan.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Efisiensi Besar-besaran...
Efisiensi Besar-besaran VW Global: Bagaimana Dampaknya di Indonesia?
VW ID. Buzz Long Wheelbase:...
VW ID. Buzz Long Wheelbase: Van Listrik Impian Mudik Lebaran, Sayang Tak Tepat Waktu!
Volkswagen Akan Kembali...
Volkswagen Akan Kembali Gunakan Tombol Kontrol Fisik Bukan Sentuh
Mobil Listrik Terpanjang...
Mobil Listrik Terpanjang dan Lebar yang Dijual di IIMS 2025
Merek Jerman Keok? VW,...
Merek Jerman Keok? VW, Mercedes, BMW Terancam Bangkrut?
Volkswagen Berencana...
Volkswagen Berencana Hentikan Produksi Mobil Konvensional di China
Jerman Siap Selamatkan...
Jerman Siap Selamatkan Volkswagen dari Kebangkrutan
Giga Train Tesla, Kereta...
Giga Train Tesla, Kereta Listrik Bertenaga Baterai Pertama di Dunia 
Digempur Mobil Listrik...
Digempur Mobil Listrik China, VW Berencana Tutup Pabrik di Jerman?
Rekomendasi
Pendakian ke Gunung...
Pendakian ke Gunung Gede Pangrango Ditutup Imbas Peningkatan Gempa Vulkanik
Prestasi Timnas Indonesia...
Prestasi Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17
Mengenal 7 Masjid Tua...
Mengenal 7 Masjid Tua di Jakarta, Ikonik dan Sarat Sejarah Islam
Dimakamkan Jumat, Jenazah...
Dimakamkan Jumat, Jenazah Ray Sahetapy Akan Disalatkan di Masjid Istiqlal
Hasil Final Liga Voli...
Hasil Final Liga Voli Putri Korsel: Red Sparks Takluk dari Pink Spiders, Megawati Cs Kena Comeback
Petinju Nigeria Efe...
Petinju Nigeria Efe Ajagba Tantang Usyk dan Dubois setelah Lawan Martin Bakole
Berita Terkini
Seragam Baru Teknisi...
Seragam Baru Teknisi Suzuki: Bukan Sekadar Ganti Baju, Tapi Revolusi Layanan Purna Jual!
6 jam yang lalu
Elon Musk Minta Dalang...
Elon Musk Minta Dalang Pengrusakan Dealer Tesla Ditangkap, Sebut Aksi Protes Sebagai Terorisme Domestik Skala Luas!
10 jam yang lalu
Protes Anti-Elon Musk...
Protes Anti-Elon Musk Mengguncang Dealer Tesla di Seluruh Dunia!
10 jam yang lalu
Kenapa setelah Ganti...
Kenapa setelah Ganti Kampas Rem Jadi Tidak Pakem?
1 hari yang lalu
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Panduan Lengkap Tarif Tol Trans Jawa dan Strategi Perjalanan!
1 hari yang lalu
Volvo Panggil Pulang...
Volvo Panggil Pulang Mantan CEO Hakan Samuelsson: Jurus Pamungkas Hadapi Badai Industri Otomotif!
1 hari yang lalu
Infografis
10 Perusahaan Tekstil...
10 Perusahaan Tekstil yang PHK Karyawan di Awal 2024
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved