Tidak Ada Solusi Sakti untuk Transisi Energi: Toyota Indonesia Usung Strategi Multi-Pathway Menuju Nol Emisi Karbon
loading...
A
A
A
Indra Chandra Setiawan, Project General Manager Toyota Motor Asia, menjelaskan, "Emisi terbesar di Indonesia berasal dari sektor transportasi jalan. Fokus kita harus menyeluruh pada permasalahan ini."
Data menunjukkan bahwa 80-90% emisi sektor transportasi di Indonesia berasal dari transportasi jalan, seperti mobil, bus, dan truk. Oleh karena itu, diperlukan berbagai solusi untuk mengurangi emisi di sektor ini.
Strategi Multi-Pathway Toyota Indonesia
Toyota Indonesia mengusung strategi "Multi-pathway" dalam mendukung transisi energi. Strategi ini melibatkan pengembangan beragam teknologi kendaraan rendah emisi, antara lain:
- Kendaraan Konvensional Hemat Bahan Bakar: Meningkatkan efisiensi bahan bakar untuk mengurangi konsumsi dan emisi.
- Kendaraan dengan Bahan Bakar Biofuel: Memanfaatkan biofuel seperti biodiesel dan bioetanol sebagai alternatif bahan bakar fosil.
- Kendaraan Elektrifikasi: Mengembangkan berbagai jenis kendaraan listrik, termasuk Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV).
- Kendaraan Bertenaga Hidrogen: Menjelajahi potensi Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) sebagai solusi mobilitas masa depan.
Kolaborasi dengan Pertamina
Toyota Indonesia juga berkolaborasi dengan Pertamina untuk menyediakan energi rendah karbon. "Dengan perpaduan ini, kami harapkan emisi bisa turun secara signifikan," ujar Indra.
Indra menambahkan, "Praktik, berkelanjutan, dan harus bisa diakses secara masif. Karena kalau cuma segelintir orang, dampaknya
tidak signifikan."
Visi ini mencakup tidak hanya pengurangan emisi, tetapi juga dampak keberlanjutan lingkungan dan ketahanan energi.
Transisi energi sendiri merupakan upaya kolektif yang memerlukan kontribusi dari semua pihak. Tidak ada solusi tunggal yang dapat menyelesaikan permasalahan kompleks tersebut.
Data menunjukkan bahwa 80-90% emisi sektor transportasi di Indonesia berasal dari transportasi jalan, seperti mobil, bus, dan truk. Oleh karena itu, diperlukan berbagai solusi untuk mengurangi emisi di sektor ini.
Strategi Multi-Pathway Toyota Indonesia
Toyota Indonesia mengusung strategi "Multi-pathway" dalam mendukung transisi energi. Strategi ini melibatkan pengembangan beragam teknologi kendaraan rendah emisi, antara lain:- Kendaraan Konvensional Hemat Bahan Bakar: Meningkatkan efisiensi bahan bakar untuk mengurangi konsumsi dan emisi.
- Kendaraan dengan Bahan Bakar Biofuel: Memanfaatkan biofuel seperti biodiesel dan bioetanol sebagai alternatif bahan bakar fosil.
- Kendaraan Elektrifikasi: Mengembangkan berbagai jenis kendaraan listrik, termasuk Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV).
- Kendaraan Bertenaga Hidrogen: Menjelajahi potensi Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) sebagai solusi mobilitas masa depan.
Kolaborasi dengan Pertamina
Toyota Indonesia juga berkolaborasi dengan Pertamina untuk menyediakan energi rendah karbon. "Dengan perpaduan ini, kami harapkan emisi bisa turun secara signifikan," ujar Indra.
Pentingnya Aksesibilitas dan Keterjangkauan
Agus Pramono, anggota Dewan Energi Nasional (DEN), menekankan pentingnya aksesibilitas dan keterjangkauan energi terbarukan. "Energi terbarukan harus 'ada, dapat diakses, dan terjangkau' agar transisi energi dapat berjalan dengan baik di seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.Indra menambahkan, "Praktik, berkelanjutan, dan harus bisa diakses secara masif. Karena kalau cuma segelintir orang, dampaknya
tidak signifikan."
Beyond Zero: Visi Toyota untuk Masa Depan Berkelanjutan
Strategi multi-pathway Toyota Indonesia sejalan dengan visi global "Beyond Zero" yang bertujuan untuk mencapai netralitas karbon melalui beragam solusi teknologi.Visi ini mencakup tidak hanya pengurangan emisi, tetapi juga dampak keberlanjutan lingkungan dan ketahanan energi.
Transisi energi sendiri merupakan upaya kolektif yang memerlukan kontribusi dari semua pihak. Tidak ada solusi tunggal yang dapat menyelesaikan permasalahan kompleks tersebut.