KNKT Bongkar Rahasia Kelam Tol Cipularang, Apa Saja Bahayanya?

Senin, 09 Desember 2024 - 11:31 WIB
loading...
KNKT Bongkar Rahasia...
KNKT menemukan sejumlah masalah yang membuat tol Cipularang sering sekali terjadi kecelakaan. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Tol Cipularang menjadi momok bagi setiap pengendara yang melaluinya. Sebab, belakangan mereka dihantui kecelakaan. Itu terjadi akibat banyaknya insiden di ruas tol tersebut, yang tak jarang hingga merenggut korban jiwa.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya telah melakukan tinjauan langsung di Tol Cipularang. Hasilnya, jalur yang mengarah ke Jakarta dari Km 100 sampai Km 90 banyak turunan panjang.

“Ini hasil detail dari jalan tol kita cek di beberapa tempat memang ternyata kelandaiannya atau kemiringannya sekitar 5 sampai 8 persen. Dan ini sesuai dengan aturan tahun 97 bahwa untuk kecepatan 60 km/jam diizinkan sampai 8 persen," kata Soerjanto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI belum lama ini.

Namun, Soerjanto mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengubah aturan tersebut atas dasar keselamatan. Sehingga yang awalnya maksimal 8 persen diubah menjadi 5 persen agar kekhawatiran rem blong tidak terjadi.

"Tapi untuk aturan yang baru (maksimal kemiringannya) 5 persen. Nanti ini berkaitan dengan masalah berapa kecepatan minimum yang diizinkan untuk kendaraan besar di sana," tuturnya.

Selain jalan menurun yang curam, Soerjanto mengatakan pihaknya menemukan masalah pada sistem drainase di Tol Cipularang. Pembuangan air yang tidak baik pada sejumlah titik menyebabkan air menggenang yang dapat membahayakan pengendara.

"Di KM 95 di sisi dalam di median jalan terdapat drainase, tapi hanya di beberapa tempat. Di (kilometer) 94 sampai 94 +400 tidak tersedia drainase di median jalan. Di mana jalan menikung ke kanan superelevasinya adalah 8 persen ke kanan, sehingga ketika hujan airnya akan berkumpul di kanan," ungkapnya.

Soerjanto khawatir hal tersebut dapat menyebabkan aquaplaning atau hydroplaning. Padahal, dalam peraturan harus disiapkan drainase pada sisi kanan bahu jalan agar tidak ada air yang menggenang.

Selain itu, ketinggian tanah dengan aspal berbeda tinggi sekitar 30-40 cm. Ini dapat menyebabkan mobil terguling apabila tak sengaja keluar jalur akibat masalah pada pengemudi.

Permasalahan juga terjadi pada jalur penghentian darurat di KM 92+600 yang dikatakan belum memenuhi unsur keselamatan. Sebab, jalur masuknya terlalu tajam yang dapat membuat kendaraan besar terguling apabila ingin masuk ke jalur tersebut dalam kecepatan tinggi.


"Kami mengusulkan untuk sesuai dengan SE Dirjen PUPR maksimum sudut masuknya 5 derajat, seperti yang warna kuning (di gambar) Sehingga mudah untuk masuk. Dan isi dari jalur penghentian darurat itu harusnya dari gravel tidak dengan pasir atau dengan tanah," ucap Soerjanto.

Perlengkapan jalan, seperti rambu-rambu peringatan kecepatan juga dinilai kurang memadai. Soerjanto mengatakan kendaraan yang memiliki fitur rem ABS (Anti-lock Braking System) tidak akan berguna dan bisa terjadiinsidenfatal.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Nyawa di Ujung Tanduk:...
Nyawa di Ujung Tanduk: Mengapa Sabuk Pengaman Wajib Hukumnya di Bus?
Marak Tragedi Kecelakaan...
Marak Tragedi Kecelakaan Anak di Jalan Raya: Pengamat UI Soroti Kualitas Helm SNI
Avanza Zombie Gemparkan...
Avanza Zombie Gemparkan Jagat Maya: Ringsek Parah, Tetap Melaju Perkasa!
Viral Honda BR-V Oleng...
Viral Honda BR-V Oleng di Jalur Contra Flow, Bikin Mobil Lain Hantam Water Barrier
Besi Misterius Nyasar...
Besi Misterius Nyasar di Tol Cipularang, Pengemudi Selamat dari Maut!
ODOL Divonis Jadi Pemicu...
ODOL Divonis Jadi Pemicu Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi 2
Bukan Cuma ODOL! Produsen...
Bukan Cuma ODOL! Produsen Ungkap Faktor Lain Penyebab Truk Rem Blong!
Fortuner Terbalik Karena...
Fortuner Terbalik Karena Aquaplaning di PIK 2, Warganet Soroti Penumpang yang Terlalu Santai
Banyak Kecelakaan Bus...
Banyak Kecelakaan Bus Pariwisata, Wamenhub Minta Perusahaan Rutin Lakukan Perawatan
Rekomendasi
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
Hadapi Arus Balik, Jasa...
Hadapi Arus Balik, Jasa Marga Siapkan Pengalihan Lalin dari Transjawa ke Jakarta
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Hampir 20.000 Pengunjung Padati Objek Wisata TMII
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
Pemuda Desa Tial dan...
Pemuda Desa Tial dan Desa Tulehu Maluku Bentrok, 1 Orang Tewas
Berita Terkini
Kenapa setelah Ganti...
Kenapa setelah Ganti Kampas Rem Jadi Tidak Pakem?
11 jam yang lalu
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Panduan Lengkap Tarif Tol Trans Jawa dan Strategi Perjalanan!
12 jam yang lalu
Volvo Panggil Pulang...
Volvo Panggil Pulang Mantan CEO Hakan Samuelsson: Jurus Pamungkas Hadapi Badai Industri Otomotif!
13 jam yang lalu
Jakarta Ditinggal Jutaan...
Jakarta Ditinggal Jutaan Kendaraan: Arus Mudik Lebaran 2025 Pecahkan Rekor!
13 jam yang lalu
Prediksi Puncak Arus...
Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran 2025: Catat Tanggalnya!
14 jam yang lalu
Mobil Listrik Punya...
Mobil Listrik Punya Layar Canggih, ADAS, dan Kursi Pijat yang Bikin Pemudik Lupa Capek
15 jam yang lalu
Infografis
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Vladimir Putin, Ada Apa?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved