Kekayaan Bos Amazon Meningkat, Tembus Rp2.929 Triliun
loading...
Sebanyak 90% kekayaan Bezos diketahui berasal dari kepemilikan 11% saham di Amazon. FOTO/ IST
A
A
A
WASHINGTON - Kekayaan Jeff Bezos dilaporkan kembali meningkat. Angkanya berhasil menembus USD204,6 miliar atau sekitar Rp2.929 triliun.(Baca juga: Enggak Takut Trump, MediaTek Minta Izin AS Pasok Chipset ke Huawei )
Dengan begitu, pendiri sekaligus CEO Amazon itu menjadi orang pertama di dunia yang memiliki kekayaan di atas USD200 miliar.(Baca juga: Gubernur Anies Baswedan Dukung APJATEL Sediakan Layanan Internet Gratis )
Nama Bezos sudah sejak lama bertengger dalam daftar di Forbes sebagai orang terkaya di dunia. Sebanyak 90% kekayaan Bezos diketahui berasal dari kepemilikan 11% saham di Amazon.
Jumlah kekayaannya berselisih jauh dengan orang yang memiliki predikat terkaya kedua di dunia, yakni Bill Gates, pendiri Microsoft, yang memiliki kekayaan USD116,1 miliar atau Rp1.699 triliun.
Sementara CEO Facebook, Mark Zuckerberg berada di posisi ketiga, dengan total kekayaan sebesar USD100 miliar atau Rp1.460 triliun.
Melonjaknya kekayaan Bezos seiring dengan meningkatnya nilai saham Amazon sebesar 80%. Penyebabnya karena di masa pandemi, orang cenderung berbelanja secara daring.
Dengan begitu, pendiri sekaligus CEO Amazon itu menjadi orang pertama di dunia yang memiliki kekayaan di atas USD200 miliar.(Baca juga: Gubernur Anies Baswedan Dukung APJATEL Sediakan Layanan Internet Gratis )
Nama Bezos sudah sejak lama bertengger dalam daftar di Forbes sebagai orang terkaya di dunia. Sebanyak 90% kekayaan Bezos diketahui berasal dari kepemilikan 11% saham di Amazon.
Jumlah kekayaannya berselisih jauh dengan orang yang memiliki predikat terkaya kedua di dunia, yakni Bill Gates, pendiri Microsoft, yang memiliki kekayaan USD116,1 miliar atau Rp1.699 triliun.
Sementara CEO Facebook, Mark Zuckerberg berada di posisi ketiga, dengan total kekayaan sebesar USD100 miliar atau Rp1.460 triliun.
Melonjaknya kekayaan Bezos seiring dengan meningkatnya nilai saham Amazon sebesar 80%. Penyebabnya karena di masa pandemi, orang cenderung berbelanja secara daring.
(wbs)
Lihat Juga :
