Nyawa di Ujung Tanduk: Mengapa Sabuk Pengaman Wajib Hukumnya di Bus?

Rabu, 19 Maret 2025 - 12:03 WIB
loading...
Nyawa di Ujung Tanduk:...
Dalam kecelakaan, sabuk pengaman mencegah penumpang terlempar dari kursi, mengurangi risiko benturan dengan benda keras. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Kecelakaan bus, momok yang menghantui perjalanan darat di Indonesia, seringkali membawa tragedi pilu. Korban jiwa dan luka berat bukan hanya di luar bus, tapi juga di dalam kabin, tempat penumpang seharusnya merasa aman.

Terbentur komponen keras, terlempar dari kursi, atau terhimpit benda-benda, menjadi mimpi buruk yang bisa dicegah dengan satu tindakan sederhana: memakai sabuk pengaman.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mewajibkan perusahaan otobus (PO) untuk menyediakan sabuk pengaman di setiap kursi penumpang. Namun, ironisnya, kesadaran akan pentingnya keselamatan ini masih sangat rendah di kalangan masyarakat.

Naeem Hassim, President Director PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), mengungkapkan keprihatinannya.

"Apa yang saya perhatikan dari penumpang bus (di Indonesia)? Mereka tidak suka mengenakan sabuk pengaman. Bahkan, mereka cuma memasang dipengaitnya saja bukan dipakai dengan benar," kata Naeem Hassim, dengan nada kecewa, di Jakarta, Senin (17/3/2025).

Nyawa di Ujung Tanduk: Mengapa Sabuk Pengaman Wajib Hukumnya di Bus?

Naeem Hassim menegaskan bahwa aturan penggunaan sabuk pengaman bukanlah sekadar formalitas, melainkan hasil kajian mendalam yang dilakukan oleh berbagai pihak. Keselamatan penumpang adalah prioritas utama, dan sabuk pengaman adalah salah satu alat paling efektif untuk melindunginya.

"Ini bukan soal gaya atau kenyamanan, tapi soal hidup dan mati. Satu detik kelalaian bisa berakibat fatal," ujarnya.

Naeem Hassim menyoroti perbedaan mencolok antara Indonesia dan negara-negara maju seperti Jerman. Di Jerman, penggunaan sabuk pengaman di bus adalah wajib dan ditegakkan dengan ketat. Pengemudi bus tidak akan melanjutkan perjalanan jika ada penumpang yang belum memakai sabuk pengaman.

"Pengemudi bus akan melihat semua penumpang dan mengatakan untuk pakai sabuk pengaman. Kalau ada yang tidak mengenakan, dia tidak akan menjalankan busnya," ungkapnya.

Di Indonesia, meskipun karoseri bus telah memasang sabuk pengaman sebagai standar wajib, penegakan aturan masih lemah. Naeem Hassim berharap pihak berwenang dapat menerapkan aturan yang lebih ketat dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya sabuk pengaman.



"Kita perlu mencontoh negara-negara maju yang sudah berhasil menerapkan budaya keselamatan di transportasi umum," katanya.

Sabuk pengaman, meskipun sederhana, dapat menyelamatkan nyawa. Dalam kecelakaan, sabuk pengaman mencegah penumpang terlempar dari kursi, mengurangi risiko benturan dengan benda keras, dan meminimalkan cedera fatal.

"Jangan anggap remeh sabuk pengaman. Ini adalah pelindung terakhir Anda saat terjadi kecelakaan," pesanNaeemHassim.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mudik Nyaman ke Cirebon?...
Mudik Nyaman ke Cirebon? Siapkan Dana, Ini Daftar Lengkap Bus dan Harga Tiketnya!
Kemenhub Siap Tindak...
Kemenhub Siap Tindak Tegas Bus Tak Laik Jalan Buat Angkut Pemudik
Marak Tragedi Kecelakaan...
Marak Tragedi Kecelakaan Anak di Jalan Raya: Pengamat UI Soroti Kualitas Helm SNI
Avanza Zombie Gemparkan...
Avanza Zombie Gemparkan Jagat Maya: Ringsek Parah, Tetap Melaju Perkasa!
Daftar Harga Tiket Bus...
Daftar Harga Tiket Bus Jakarta-Malang untuk Lebaran 2025, Referensi Buat Mudik
Harga Tiket Bus Jakarta-Yogyakarta...
Harga Tiket Bus Jakarta-Yogyakarta Mudik Lebaran 2025
Hino Buka18 Posko Lebaran...
Hino Buka18 Posko Lebaran 2025, Ini Titik Lokasinya
Viral Honda BR-V Oleng...
Viral Honda BR-V Oleng di Jalur Contra Flow, Bikin Mobil Lain Hantam Water Barrier
PO ALS Manjakan Penumpang:...
PO ALS Manjakan Penumpang: Bus Baru Super Nyaman dengan Kursi Sultan!
Rekomendasi
5 Alasan Presiden Ekuador...
5 Alasan Presiden Ekuador Minta Bantuan Tentara AS, Eropa dan Brasil untuk Perang Melawan Kartel Narkoba
Pro Kontra RUU TNI,...
Pro Kontra RUU TNI, GP Ansor: Masih Sejalan dengan Semangat Reformasi
Uni Eropa: Jangan Biarkan...
Uni Eropa: Jangan Biarkan Rusia Memecah Belah AS dan Eropa
Revisi UU Pengelolaan...
Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji, IPHI Dorong Pembentukan Komite Tetap Haji
Lepas Tim Peliputan...
Lepas Tim Peliputan Mudik iNews Media Group, Korlantas Polri Minta Pemudik Lakukan Persiapan Matang
Kolaborasi Multisektor...
Kolaborasi Multisektor Dorong Pertumbuhan Industri Asuransi Syariah
Berita Terkini
1.400 Km Sekali Isi...
1.400 Km Sekali Isi Bensin! Chery Tiggo 9: Jawaban SUV Impian Indonesia?
5 jam yang lalu
Kawin Silang Raksasa...
Kawin Silang Raksasa Teknologi: BMW dan Huawei Bersatu, Neue Klasse di China Gunakan HarmonyOS!
6 jam yang lalu
5 Tips Menjual Mobil...
5 Tips Menjual Mobil dengan Cara Over Kredit, Jangan Sampai Kena Jebakan Batman!
6 jam yang lalu
Mengapa Ganti Ban Sebelum...
Mengapa Ganti Ban Sebelum Mudik Itu Penting?
8 jam yang lalu
Xpander Cium Ferrari...
Xpander Cium Ferrari 488 Pista, Warganet: Kok Bisa Kejadian Lagi?
9 jam yang lalu
5 Tips Aman Menyimpan...
5 Tips Aman Menyimpan Motor Listrik saat Ditinggal Mudik, Kenali dan Pahami!
10 jam yang lalu
Infografis
4 Negara di Dunia yang...
4 Negara di Dunia yang Tidak Memiliki Pesawat Tempur
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved