Vaksin Merah Putih Ditargetkan bisa Diproduksi Massal pada Q4 2021

Jum'at, 11 September 2020 - 12:59 WIB
loading...
Vaksin Merah Putih Ditargetkan bisa Diproduksi Massal pada Q4 2021
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro, saat memberikan keterangan selepas pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Bogor. FOTO/ IST
A A A
BOGOR - Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Indonesia sudah mencapai 50%. Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengembangkannya dengan menggunakan isolat virus yang beredar di Indonesia. BACA JUGA - Baru Disuntik Vaksin Buatan China, Pulang dari Semarang Relawan Ini Positif Corona

Hal itu disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro, saat memberikan keterangan selepas pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.(Baca juga: Huawei Mate 40 Pro Gunakan Lensa Depan Sony IMX 588 + IMX 516 )

“Target uji kepada hewan pada akhir tahun ini,” jelas Bambang, di Istana Kepresidenan Bogor, beberapa hari lalu.

Selanjutnya, sekitar awal tahun depan, tim pengembang menargetkan bibit vaksin tersebut sudah dapat diserahkan kepada Bio Farma, untuk dilakukan formulasi dan produksi dalam rangka uji klinis dari tahap satu hingga tiga.

Dengan menggunakan isolat, diharapkan vaksin bisa cocok untuk menjaga daya tahan tubuh warga negara Indonesia terhadap Covid-19.

“Setelah uji klinis selesai dan BPOM menyatakan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan dan cocok untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap Covid-19, maka akan dilakukan produksi dalam jumlah massal oleh PT Bio Farma juga,” papar Bambang.

Pemerintah memperkirakan di triwulan keempat 2021 Indonesia sudah bisa memproduksi dalam jumlah besar, dan nantinya akan melengkapi vaksin Covid-19 yang awalnya akan didatangkan dari kerja sama dengan pihak luar.

Tim pengembangan vaksin Merah Putih nantinya juga akan mengajak beberapa perusahaan farmasi swasta untuk ikut memproduksi vaksin Covid-19.

Pemerintah memerlukan vaksin Covid-19 dalam jumlah besar untuk seluruh masyarakat, sehingga membutuhkan kapasitas produksi yang besar pula yang dapat dipenuhi oleh kerja sama pemerintah dengan perusahaan-perusahaan farmasi swasta.

"Karena itulah kami mengajak Bio Farma untuk melakukan ekspansi dan perusahaan-perusahaan swasta lain untuk ikut mendukung," tandasnya.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1520 seconds (0.1#10.140)