Facebook Tersinggung dengan Tayangan Film The Social Dilemma
loading...
The Social Dilemma merupakan film dokumenter yang ditayangkan di Netflix. FOTO/ IST
A
A
A
MENLO PARK - Facebook sepertinya merasa tersinggung dengan film The Social Dilemma. Mereka berdalih, penggambaran media sosial yang ditayangkan tidak tepat.(Baca juga: Bupati Semarang Dipecat, Gerbong PDIP Bulat Dukung Ngebas )
The Social Dilemma merupakan film dokumenter yang ditayangkan di Netflix. Secara garis besar, film tersebut mengungkap bagaimana media sosial menggunakan algoritma canggih agar orang terus mengakses..(Baca juga: Studi 35 Tahun: Kekebalan Manusia Terhadap Virus Corona hanya Sebentar )
Selain itu, di dalamnya juga dibahas mengenai dinamika medsos memengaruhi pemilu, kekerasan etnis, depresi, bahkan hingga bunuh diri.
Menurut laporan CNBC, sebagian orang yang telah menonton film ini, mengaku langsung menghapus Facebook dan Instagram karena merasa takut.
Lantaran hal tersebut, pihak Facebook tak tinggal diam dan melontarkan berbagai bantahan tentang The Social Dilemma.
"Film itu memberikan pandangan menyimpang tentang cara kerja media sosial untuk menciptakan kambing hitam terhadap masalah sosial yang sulit dan kompleks," tegas Facebook.
Perusahaan teknologi Amerika Serikat itu menilai, The Social Dilemma adalah dokumenter yang mencari sensasi dari media sosial.
Padahal, kata Facebook, algoritma diperlukan agar user melihat hal yang relevan dan berguna, sama seperti yang dilakukan layanan lain seperti Netflix, Amazon, Uber, ataupun aplikasi kencan.
Meski begitu, The Social Dilemma memggambarkan bahwa algoritma yang digunakan Facebook menampilkan konten spesifik hanya sekadar sesuai keinginan pengguna.
Misalnya kecenderungan politik dan berita yang dinilai akan disukai.
Dengan begitu, masyarakat dibuatnya semakin terpolarisasi, karena tidak diberikan pandangan lain di medsos.
The Social Dilemma merupakan film dokumenter yang ditayangkan di Netflix. Secara garis besar, film tersebut mengungkap bagaimana media sosial menggunakan algoritma canggih agar orang terus mengakses..(Baca juga: Studi 35 Tahun: Kekebalan Manusia Terhadap Virus Corona hanya Sebentar )
Selain itu, di dalamnya juga dibahas mengenai dinamika medsos memengaruhi pemilu, kekerasan etnis, depresi, bahkan hingga bunuh diri.
Menurut laporan CNBC, sebagian orang yang telah menonton film ini, mengaku langsung menghapus Facebook dan Instagram karena merasa takut.
Lantaran hal tersebut, pihak Facebook tak tinggal diam dan melontarkan berbagai bantahan tentang The Social Dilemma.
"Film itu memberikan pandangan menyimpang tentang cara kerja media sosial untuk menciptakan kambing hitam terhadap masalah sosial yang sulit dan kompleks," tegas Facebook.
Perusahaan teknologi Amerika Serikat itu menilai, The Social Dilemma adalah dokumenter yang mencari sensasi dari media sosial.
Padahal, kata Facebook, algoritma diperlukan agar user melihat hal yang relevan dan berguna, sama seperti yang dilakukan layanan lain seperti Netflix, Amazon, Uber, ataupun aplikasi kencan.
Meski begitu, The Social Dilemma memggambarkan bahwa algoritma yang digunakan Facebook menampilkan konten spesifik hanya sekadar sesuai keinginan pengguna.
Misalnya kecenderungan politik dan berita yang dinilai akan disukai.
Dengan begitu, masyarakat dibuatnya semakin terpolarisasi, karena tidak diberikan pandangan lain di medsos.
(wbs)
Lihat Juga :
