Inilah Pako Group, Produsen Velg Lokal yang Bikin Velg DnZ Wheels Milik Garasi Drift
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tingginya minat terhadap lokal seperti DnZ Wheels by Garasi Drift diharapkan bisa memupuk kepercayaan penggemar modifikasi terhadap velg lokal. Sebab, kualitas velg buatan Indonesia tidak kalah dengan buatan luar negeri. BACA JUGA : Velg Buatan Lokal Sudah Unggul di Desain, Kualitas, dan Harga, Cuma Kalah Gengsi
Marketing Deputy Division Head Pako Group Yeremia Dwi Haryanto mengakui, velg lokal memang mendapat tangangan berat dibanding velg impor (bahkan replika) yang membanjiri pasar.
Velg DnZ Wheels Type One yang diproduksi di pabrik milik Pako Group.
Ada beberapa hal yang membuat velg lokal susah bersaing. Pertama, dari sisi harga. ”Kalau velg impor, terutama dari Tiongkok, ada tunjangan ekspor. Dan mereka memakai strategi replika dimana kami tidak mungkin memakai strategi itu,” ujar Yeremia.
Kedua, adalah karakter konsumen Indonesia sendiri memang brand minded, sehingga terlalu mengidolakan merek-merek tertentu.
“Padahal secara desain tidak kalah. Kami yakin karena kami ada di indonesia kami paling tahu selera lokal,” ujarnya.
Dari sisi kualitas pun, ia menyebut velg buatan lokal tidak kalah dengan velg impor. ”Sebab kami di Pako Group juga membuat velg untuk Lexus hingga OZ Racing, juga mengekspor balik ke Jepang, Thailand, Malaysia, Hungaria, hingga Italia,” bebernya.
Pako Group merupakan Sub Company PT. Astra Otoparts yang bergerak di bidang usaha industri pembuatan komponen otomotif yaitu rims atau velg untuk kendaraan roda empat dan sepeda motor.
BACA JUGA : Selain Berkualitas, Velg Lokal Juga Murah, Tapi Kok Konsumen Masih Pilih Velg Replika, Sih?
Adapun pembuatan DnZ Wheels, menurut Yeremia, direncanakan bersama Garasi Drift mulai dari desain – pembuatan molding – pengetesan – dan manufakturing.
Pako Group bisa menghasilkan velg cetak DnZ Wheels mentah setiap 60 detik. Velg mentah tersebut lantas diproses dalam sejumlah tahapan. Misalnya proses X-Ray, pemanasan, pengecatan, serta pemotongan di mesin CNC.
Menurut Yeremia, konsumen tidak perlu khawatir dengan kualitas velg buatan lokal. ”Kami sudah berdiri sejak 1976. Dimulai dari steel wheel atau pelek standard, dan sudah mulai memproduksi aluminum wheels sejak 1988,” ungkapnya.
Hanya saja, memang Pako Group lebih berfokus ke Original Equipment/OE baik lokal maupun ekspor dan tidak fokus ke aftermarket.
”Baru belakangan ini kita masuk ke pasar aftermarket karena kita ingin bangsa Indonesia tahu dan kenal bahwa produk kita pun (produk lokal) dapat dibanggakan. Tidak sekadar brand lokal tetapi dari desain dan manufaktur nya dikerjakan oleh putra terbaik bangsa,” ujarnya.
Harapan produsen seperti Pako Group, menurut Yeremia, sederhana. ”Kami ingin aftermarket kami juga sama dengan produk OE yang sudah kami supply secara global. Jadi eksis di market indonesia salah satu tujuan sebelum kami going to global,” ungkapnya.
Saat ini kapasitas produksi Pako Group untuk velg alloy 4 roda adalah 200.000 Pcs/bulan, untuk steel 4 roda 350.000 Pcs/bulan sedangkan untuk 2 roda 350.000 Pcs/bulan.
”Kustomer kami di Indonesia adalah Toyota, Daihatsu, Honda mobil, dan Honda motor. Sedangkan di Jepang ada Toyota, Lexus, Suzuki, dan Nissan. Di Malaysia ada Perodua dan Honda Motor, juga Suzuki Hungaria,” beber Yeremia.
Marketing Deputy Division Head Pako Group Yeremia Dwi Haryanto mengakui, velg lokal memang mendapat tangangan berat dibanding velg impor (bahkan replika) yang membanjiri pasar.
Velg DnZ Wheels Type One yang diproduksi di pabrik milik Pako Group.
Ada beberapa hal yang membuat velg lokal susah bersaing. Pertama, dari sisi harga. ”Kalau velg impor, terutama dari Tiongkok, ada tunjangan ekspor. Dan mereka memakai strategi replika dimana kami tidak mungkin memakai strategi itu,” ujar Yeremia.
Kedua, adalah karakter konsumen Indonesia sendiri memang brand minded, sehingga terlalu mengidolakan merek-merek tertentu.
“Padahal secara desain tidak kalah. Kami yakin karena kami ada di indonesia kami paling tahu selera lokal,” ujarnya.
Dari sisi kualitas pun, ia menyebut velg buatan lokal tidak kalah dengan velg impor. ”Sebab kami di Pako Group juga membuat velg untuk Lexus hingga OZ Racing, juga mengekspor balik ke Jepang, Thailand, Malaysia, Hungaria, hingga Italia,” bebernya.
Pako Group merupakan Sub Company PT. Astra Otoparts yang bergerak di bidang usaha industri pembuatan komponen otomotif yaitu rims atau velg untuk kendaraan roda empat dan sepeda motor.
BACA JUGA : Selain Berkualitas, Velg Lokal Juga Murah, Tapi Kok Konsumen Masih Pilih Velg Replika, Sih?
Adapun pembuatan DnZ Wheels, menurut Yeremia, direncanakan bersama Garasi Drift mulai dari desain – pembuatan molding – pengetesan – dan manufakturing.
Pako Group bisa menghasilkan velg cetak DnZ Wheels mentah setiap 60 detik. Velg mentah tersebut lantas diproses dalam sejumlah tahapan. Misalnya proses X-Ray, pemanasan, pengecatan, serta pemotongan di mesin CNC.
Menurut Yeremia, konsumen tidak perlu khawatir dengan kualitas velg buatan lokal. ”Kami sudah berdiri sejak 1976. Dimulai dari steel wheel atau pelek standard, dan sudah mulai memproduksi aluminum wheels sejak 1988,” ungkapnya.
Hanya saja, memang Pako Group lebih berfokus ke Original Equipment/OE baik lokal maupun ekspor dan tidak fokus ke aftermarket.
”Baru belakangan ini kita masuk ke pasar aftermarket karena kita ingin bangsa Indonesia tahu dan kenal bahwa produk kita pun (produk lokal) dapat dibanggakan. Tidak sekadar brand lokal tetapi dari desain dan manufaktur nya dikerjakan oleh putra terbaik bangsa,” ujarnya.
Harapan produsen seperti Pako Group, menurut Yeremia, sederhana. ”Kami ingin aftermarket kami juga sama dengan produk OE yang sudah kami supply secara global. Jadi eksis di market indonesia salah satu tujuan sebelum kami going to global,” ungkapnya.
Saat ini kapasitas produksi Pako Group untuk velg alloy 4 roda adalah 200.000 Pcs/bulan, untuk steel 4 roda 350.000 Pcs/bulan sedangkan untuk 2 roda 350.000 Pcs/bulan.
”Kustomer kami di Indonesia adalah Toyota, Daihatsu, Honda mobil, dan Honda motor. Sedangkan di Jepang ada Toyota, Lexus, Suzuki, dan Nissan. Di Malaysia ada Perodua dan Honda Motor, juga Suzuki Hungaria,” beber Yeremia.
(dan)