Yang Perlu Diketahui Konsumen Indonesia, Saat Isi Ulang Baterai Hyundai Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Hyundai Motor Distribution Indonesia (HMDI) telah merilis dua mobil listrik mereka, Hyundai Kona EV dan Hyundai Ioniq EV. Kedua mobil itu memiliki kemudahan isi ulang baterai yang bisa dilakukan lewat saluran listrik yang ada di rumah.
Jadi selama ada steker listrik yang terpasang, konsumen di Indonesia tinggal mencolokkan kabel charging ke steker dan baterai akan terisi ulang. Hanya saja pengisian ulang dengan listrik AC, seperti yang ada di rumah-rumah di Indonesia, memang akan tidak berjalan dengan cepat. "Untuk Ioniq EV, berdasarkan data pengecasan dengan sistem AC itu bisa mencapai 17 jam 30 menit jika menggunakan portable charger yang dihubungkan ke steker rumah," ujar Bonar Pakpahan, Product Expert PT HMDI. (Baca juga : Sorry Mobil Listrik, Ini Mobil-mobil yang Istimewa di Hati Joe Biden )
Bahkan untuk Hyundai Kona EV waktu pengisian ulang jadi lebih lama. Menurut Bonar Pakpahan waktu pengisian ulang baterai Hyundai Kona EV melalui portable charger akan memakan waktu 19 jam dengan kondisi 0 sampai 100 persen. "Itu terjadi karena baterai Hyundai Kona EV lebih besar dari Ioniq yakni 39,2 kWh," ucap Bonar Pakpahan.
Karena memakan waktu yang cukup lama, Putra Samiadji, General Manager Service PT HMDI berharap agar konsumen mobil listri Hyundai perlu mengubah gaya mereka dalam memiliki kendaraan. Dia berharap pengisian ulang baterai mobil Hyundai listrik bisa diberlakukan seperti halnya memiliki ponsel pintar. "Jadi ketika pulang ke rumah lansung diisi ulang sampai keesokannya digunakan lagi," ucap Putra. (Baca juga : Pro Mobil Listrik, Perlukah Joe Biden Tinggalkan Cadillac One, Jika Jadi Presiden? )
Pertimbangan pengisian baterai yang cukup lama itu juga yang membuat HMDI tidak membawa Hyundai Kona EV dengan baterai 64 kWh. Makmur, Managing Director HMDI mengatakan dengan baterai yang besar otomatis harga mobil akan jadi lebih mahal. "Selain itu pengisian ulang akan memakan waktu yang sangat lama dengan portable charger," terangnya.
Jadi selama ada steker listrik yang terpasang, konsumen di Indonesia tinggal mencolokkan kabel charging ke steker dan baterai akan terisi ulang. Hanya saja pengisian ulang dengan listrik AC, seperti yang ada di rumah-rumah di Indonesia, memang akan tidak berjalan dengan cepat. "Untuk Ioniq EV, berdasarkan data pengecasan dengan sistem AC itu bisa mencapai 17 jam 30 menit jika menggunakan portable charger yang dihubungkan ke steker rumah," ujar Bonar Pakpahan, Product Expert PT HMDI. (Baca juga : Sorry Mobil Listrik, Ini Mobil-mobil yang Istimewa di Hati Joe Biden )
Bahkan untuk Hyundai Kona EV waktu pengisian ulang jadi lebih lama. Menurut Bonar Pakpahan waktu pengisian ulang baterai Hyundai Kona EV melalui portable charger akan memakan waktu 19 jam dengan kondisi 0 sampai 100 persen. "Itu terjadi karena baterai Hyundai Kona EV lebih besar dari Ioniq yakni 39,2 kWh," ucap Bonar Pakpahan.
Karena memakan waktu yang cukup lama, Putra Samiadji, General Manager Service PT HMDI berharap agar konsumen mobil listri Hyundai perlu mengubah gaya mereka dalam memiliki kendaraan. Dia berharap pengisian ulang baterai mobil Hyundai listrik bisa diberlakukan seperti halnya memiliki ponsel pintar. "Jadi ketika pulang ke rumah lansung diisi ulang sampai keesokannya digunakan lagi," ucap Putra. (Baca juga : Pro Mobil Listrik, Perlukah Joe Biden Tinggalkan Cadillac One, Jika Jadi Presiden? )
Pertimbangan pengisian baterai yang cukup lama itu juga yang membuat HMDI tidak membawa Hyundai Kona EV dengan baterai 64 kWh. Makmur, Managing Director HMDI mengatakan dengan baterai yang besar otomatis harga mobil akan jadi lebih mahal. "Selain itu pengisian ulang akan memakan waktu yang sangat lama dengan portable charger," terangnya.
(wsb)