Tak Mau Akuisisi, Tesla Buka Peluang Merger dengan Rival

Rabu, 02 Desember 2020 - 15:17 WIB
loading...
Tak Mau Akuisisi, Tesla...
CEO Tesla Elon Musk tidak menutup kemungkinan terjadinya merger antara Tesla dengan perusahaan rival. Foto / IST
A A A
JAKARTA - Tesla membuka peluang bagi semua rivalnya untuk bergabung. Start up mobil listrik berbasis Palo Alto, California, Amerika Serikat itu sangat terbuka pada kemungkinan bergabungnya para rival Tesla. (Baca juga : Perusahaan Mobil Musuh Pamela Anderson Ganti Logo )
Hal itu diungkap oleh CEO Tesla Elon Musk saat menghadiri acara Axel Springer di Berlin, Jerman baru-baru ini. Dalam acara itu Elon Musk menjawab pertanyaan apakah Tesla berniat untuk mengambil atau mengakuisisi perusahaan rival? "Kami sama sekali tidak akan mencoba mengambil alih. Jika Namun, jika memang ada ide atau keinginan untuk bergabung dengan Tesla, kami sangat senang dengan ide itu," ucapnya.

Diketahui saat ini posisi Tesla memang tengah ada di atas angin. Baru-baru ini Tesla dinyatakan sebagai perusahaan paling berharga di dunia otomotif. Tesla berada di puncak 25 daftar pembuat mobil teratas dunia berdasarkan nilai pasar dan menduduki posisi teratas mengungguli Toyota. Perusahaan milik Elon Musk itu berhasil mengalahkan Toyota Motor Corp dengan nilai pasar sebesar USD183,7 miliar sedangkan Toyota dengan nilai pasar USD178,78 miliar.

Faktor pencapaian Tesla hingga saat ini ditopang oleh para investor yang melihat sisi keunggulan yang dimiliki pembuat mobil listrik tersebut dan melihat masa depan industrinya. Para investor pun melihat sesuatu yang sangat berbeda. Tesla dianggap mampu melampaui enam pabrikan besar asal Jepang. (Baca juga : Produsen Mobil Terburuk di Dunia, Hoki Besar Karena Mobil Baru )

Keberhasilan Tesla sendiri sempat dikritisi oleh Presiden Toyota Motor Corp Akio Toyoda. Cucu pendiri Toyota itu mengatakan Tesla terlihat besar karena memang dilihat dari nilai saham bukan dari capaian teknologi dan produksi yang telah dimiliki oleh perusahaan-perusahan otomotif seperti Toyota dan lainnya.

"Kami memang kalah ketika dilihat dari faktor harga saham. Tapi ketika melihat yang nyata dalam hal produk, Toyota memiliki menu yang lengkap yang bisa dipilih oleh kustomer," kilah pengusaha yang lahir 3 Mei 1956 itu.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2970 seconds (0.1#10.140)