First Ride United e-Motor T1800 , Asyik Dikendarai tapi Tak Bikin Bergidik

Senin, 14 Desember 2020 - 19:00 WIB
loading...
First Ride United e-Motor T1800 , Asyik Dikendarai tapi Tak Bikin Bergidik
PT TDI untuk sementara hanya memfokuskan penjualan United e-Motor T1800 di kawasan Jabodetabek. Foto/TDI
A A A
SERPONG - Pelan-pelan motor listrik semakin banyak masuk ke pasaran Indonesia. Saat ini konsumen punya banyak pilihan mulai dari Viar Q1, Gesits, Niu NQ1 dan Niu GOVA, kini hadir United e-Motor T1800. Motor listrik yang disebut terakhir itu jadi kejutan karena dibuat oleh PT Terang Dunia Internusa (TDI), yang dikenal banyak orang sebagai produsen sepeda merek United Bike. (Baca juga : Kejutan Akhir Tahun, Nissan Indonesia Sebar Teaser SUV Baru )

First Ride United e-Motor T1800 , Asyik Dikendarai tapi Tak Bikin Bergidik


Dengan pengalaman yang lebih banyak pada produksi sepeda, kenapa tiba-tiba TDI membuka divisi baru, United E-Motor yang fokus pada produksi motor listrik. Sebenarnya kalau ditilik, TDI bukan baru-baru saja membuat motor listrik. Tahun lalu di ajang Indonesia Electronic Motor Show 2019 (IEMS) TDI ikut serta dan memamerkan enam unit sepeda motor listrik. Salah satunya adalah United e-Motor T1800. "Kami awalnya ingin meluncurkan enam-enamnya. Tapi karena terhalang pandemi, kami sekarang fokus pada satu unit ini, United e-Motor T1800," ujar Awan Setiawan Maanager e-Motor Division TDI.

Memang terlihat jelas TDI berupaya fokus membuat motor listrik ini memiliki nilai tambah yang tinggi dibandingan motor listrik yang sudah ada. Dari segi desain motor listrik ini memang terlihat modern dan futuristis. Penggunaan lampu depan dan belakang yang full LED makin membuat motor listrik ini terlihat eksotis.

Di atas lampu depan nya ada windshield besar, dan setang model semi telanjang yang mengingatkan skema Yamaha Nmax. Bagian tengah dek juga ala skutik bongsor seperti Nmax dan Honda PCX150. Deknya tidak rata seperti skuter entry level sebab bagian tengah merupakan tempat penyimpanan baterai. Manfaat baterainya berada di tengah ialah, di bawah jok jadi ada tempat alias bagasi buat menaruh barang.

Penggunaan pelek depan belakang lingkar 12 inci. Ban depan ukuran 100/170 sedangkan ban belakang 120/17. Juga berhasil membuat motor listrik ini terlihat berwibawa. (Baca juga : Sadis, Satu Adegan Film Fast and Furious ini Habiskan Biaya Rp346,6 Miliar )

First Ride United e-Motor T1800 , Asyik Dikendarai tapi Tak Bikin Bergidik


Supensi belakang tipe dual shock. Adapun rem depan belakang sudah cakram. United T1800 menggunakan motor listrik (dinamo) dari 60V 1800W besutan Bosch. Menghasilkan rated speed 620 rpm dan torsi 27 Nm. Daya tersebut disokong baterai Lithium ion berkapasitas 60V 28Ah.

Yang menarik adalah motor listrik ini memiliki segudang fitur canggih. Sebut saja fitur tiga mode berkendara yang berfungsi mengatur kecepatan maksimal. Ada juga fitur Turbo yang bisa memaksa motor listrik mencapai kecepatan 70 kilometer per jam. Mode mundur (Reverse) agar parkir mundur lebih mudah. Bluetooth Speaker yang bisa mengoneksi multimedia yang ada di ponsel pemilik dan juga mengeluarkan suara artifisial layaknya suara knalpot motor balap. Ada juga fitur repair mode yang bisa membantu motor listrik tetap berjalan ketika tiba-tiba mogok. "Repair mode ini bisa digunakan hingga 10 kilometer," ucap Awan Setiawan.

First Ride United e-Motor T1800 , Asyik Dikendarai tapi Tak Bikin Bergidik


Dengan segudang kecanggihan itu tentu saja menarik untuk mengetahui seberapa asyiknya motor listrik United e-Motor T1800 dikendarai. Sindonews mendapatkan kesempatan mengelilingi kawasan Alam Sutera untuk merasakannya langsung.

Seperti motor listrik lainnya, kendaraan roda dua ini memang tidak memiliki suara. Jadi ketika siap untuk dikendarai motor listrik ini tetap senyap. Agar terlihat berbeda Sindonews tinggal mengaktifkan fitur Racer Mode yang ada di speaker di bagian bawah setang kemudi bagian kiri. Tinggal pencet dan menekan tombol khusus maka suara palsu motor balap lansung terdengar dan mengikuti putaran gas. Hanya saja suara palsu itu kurang begitu bulat sehinga kurang begitu bikin percaya diri. Tapi setidaknya bisa berguna untuk pengguna jalan lain merasakan kehadiran motor listrik

Sebelum benar-benar jalan, Sindonews memilih mode berkendara 3 dimana kecepatan maksimal hanya 65 kilometer per jam. Pasalnya mode lainnya lebih lambat dimana mode 1 hanya bisa mencapai 50 kilometer per jam dan mode 2 dibatasi di 60 kilometer per jam.

Untuk pijakan kaki motor listrik ini juga cukup ideal. Dengan tinggi badan 170 centimeter, kaki bisa menapak sempurna ke tanah. Dengan desain jok yang lebih renda dibanding bagian belakang sepertinya pengguna yang tinggi badannya kurang dari 170 centimeter juga tidak akan kesulitan.

Tidak sulit untuk cepat menyatu dengan skutik listrik ini. Motor ini terlihat begitu stabil dan lincah dalam membelah kemacetan jalan. Penggunaan frame khusus yang diklaim oleh United e-Motor setidaknya bisa membuat motor listrik ini asyik diajak membelah kemacetan di Jakarta.

Hanya saja memang jangan bayangkan torsi yang melimpah di motor listrik ini. Kecepatan yang hanya dibatasi hingga 65 kilometer per jam, 70 untuk turbo mode, bikin Anda kebingungan ketika selongsong gas sudah diputar habis. Tak ada sensasi bergidik karena limpahan torsi yang bikin rambut Anda seperti dijenggut ke belakang.

First Ride United e-Motor T1800 , Asyik Dikendarai tapi Tak Bikin Bergidik


Ya mau bagaimana lagi karena memang skutik listrik dari United e-Motor ini sepertinya didesain bukan untuk memuaskan para pemburu adrenalin. Skutik listrik ini dibuat bagi orang yang ingin berkontribusi positif pada lingkungan sekaligus ingin menghemat biaya pengeluaran kendaraan.

Uited mengklaim konsumen hanya perlu mengeluarkan sekitar Rp2.700 untuk satu kali pengisian baterai dengan waktu minimal 4 jam, untuk bisa melaju sejauh 65 km dengan mode kecepatan normal.

Awan Setiawan, mengatakan sebetulnya bisa lebih murah dari itu bahkan hanya Rp 1.000. Karena memakai spesifikasi charger yang besar yaitu 15 ampere. "Banyak yang tanya berapa penggunaannya. Ibaratnya kalau kita bandingkan dengan isi tangkinya. Kapasitas ini bisa mencapai 60 kpj" kata Awan.

"Perhitungannya berapa? Kalau kita hitung tegangan x ampere (spesifikasi baterai), 60 x 28 = 1.600 (1.680). Dibagi kita punya charger 15 ampere kurang lebih sekitar 200 (106). Kita kali berapa jam isi, mungkin 4 jam, berarti sekitar 800 watt penggunaan listriknya. Sedangkan per kilo (Kw) pengunaan listrik PLN itu Rp 1.300. Artinya sekali ngecas baterai itu tidak sampai Rp 1.000," klaim Awan.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2581 seconds (0.1#10.140)