Rumitnya Mencari Orang Nomor Satu Baru Buat Ferrari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Proses pencarian orang nomor satu buat Ferrari diperkirakan akan berjalan panjang dan rumit. Diketahui CEO Ferrari, Louis Camilleri mengundurkan diri dari jabatannya karena alasan kesehatan. Otomatis Louis Camilleri meninggalkan kursi yang sangat penting bagi kemajuan Ferrari. (Baca juga : Mobil Super Sport Baru Buatan Pagani Meluncur 17 Desember )
Saat ini Chairman Ferrari John Elkan untuk sementara mengisi posisi tersebut sampai Ferrari menemukan orang yang tepat untuk mengisi posisi orang nomor satu di Maranello, Italia itu. Selasa (15/12) ini para petinggi Ferrari dikabarkan menggelar pertemuan guna menemukan sosok yang tepat untuk menggantikan Louis Camilleri.
Ferrari sendiri berupaya mencari sosok pengganti Louis Camilleri dari kelompok mereka sendiri. Yang mereka incar adalah Mike Manley, CEO Fiat Chrysler Automobile (FCA). Mike Manley juga pernah sukses membangkitkan kembali brand Jeep. Hanya saja Mike Manley justru sudah siap untuk menolak. Dia beralasan saat ini tengah sibuk menjalani proses merger dua grup otomotif besar, FCA dan PSA menjadi satu nama Stelantis.
Selain Mike Manley orang dalam lainnya adalah Eddy Cue yang saat ini jadi Board of Director Ferrari. Eddy Cue memang pernah berhasil menjadi sosok yang integral di Apple ketika menjabat sebagai Apple Inc. Senior Vice President of Internet Software and Services. Kiprahnya di Ferrari juga cukup lumayan yakni mencapai tiga tahun. Hanya saja Eddy Cue justru terkesan jauh dari radar Ferrari.
Pasalnya perusahaan otomotif berlogo kuda jingkrak itu seakan mencari orang-orang baru yang ada di luar otomotif. Misalnya menarik Executive Vice Presiden Louis Vuitton, Deplhine Arnault serta memanfaatkan koneksi Eddy Cue mengambil orang-orang penting Apple yakni Apple CFO Luca Maestri dan mantan Apple Chief Design Officer Jonathan Paul Ive. (Baca juga : Volkswagen Kodok Bermesin Pesawat Jet Dijual Rp7,6 Miliar )
Hanya saja hal itu tidak akan mudah. Pasalnya saat ini tidak ada bos-bos perusahaan dengan level dunia yang sedang butuh tantangan baru. Krisis pandemi covid-19 membuat para bos-bos itu harus memutar otak agar menyelamatkan perusahaan mereka melewati krisis. Pindah ke Ferrari memang jadi tantangan yang menarik. Hanya saja menyelamatkan Ferrari dari jeratan pandemi Covid-19 sepertinya jadi perkara sulit.
Dalam laporannya, Carscoops mengatakan penjualan Ferrari tahun ini, periode Januari-September hanya mencapai 6.440 unit atau turun 17 persen dibanding tahun lalu di periode yang sama dengan penjualan 7.755 unit. Sialnya bagi Ferrari, penjualan mobil sport lainnya justru tidak terlalu parah. Porsche dan Lamborghini malah hanya mengalami penurunan penjualan yang tidak terlalu besar. Lamborghini, yang selalu jadi rival Ferrari, bahkan mencetak rekor penjualan bulanan, dimana pada September lalu berhasil menjual sebanyak 738 unit Lamborghini.
Tentunya mengambil tongkat estafet Ferrari dari Louis Camilleri bukan perkara mudah bagi orang nomor satu baru Ferrari. Tantangannya berat dan rumit. "Prosesnya akan berbulan-bulan ketimbang hitungan minggu," ujar narasumber anonim yang dikutip Bloomberg.
Hanya saja bukan Ferrari namanya jika tidak pernah kerepotan dengan masalah. Mereka sendiri pernah kesulitan ketika mencari pengganti Sergio Marchionne. Walau waktunya panjang mereka berhasil menemukan pengganti yang pas yakni Louis Camilleri.
Saat ini Chairman Ferrari John Elkan untuk sementara mengisi posisi tersebut sampai Ferrari menemukan orang yang tepat untuk mengisi posisi orang nomor satu di Maranello, Italia itu. Selasa (15/12) ini para petinggi Ferrari dikabarkan menggelar pertemuan guna menemukan sosok yang tepat untuk menggantikan Louis Camilleri.
Ferrari sendiri berupaya mencari sosok pengganti Louis Camilleri dari kelompok mereka sendiri. Yang mereka incar adalah Mike Manley, CEO Fiat Chrysler Automobile (FCA). Mike Manley juga pernah sukses membangkitkan kembali brand Jeep. Hanya saja Mike Manley justru sudah siap untuk menolak. Dia beralasan saat ini tengah sibuk menjalani proses merger dua grup otomotif besar, FCA dan PSA menjadi satu nama Stelantis.
Selain Mike Manley orang dalam lainnya adalah Eddy Cue yang saat ini jadi Board of Director Ferrari. Eddy Cue memang pernah berhasil menjadi sosok yang integral di Apple ketika menjabat sebagai Apple Inc. Senior Vice President of Internet Software and Services. Kiprahnya di Ferrari juga cukup lumayan yakni mencapai tiga tahun. Hanya saja Eddy Cue justru terkesan jauh dari radar Ferrari.
Pasalnya perusahaan otomotif berlogo kuda jingkrak itu seakan mencari orang-orang baru yang ada di luar otomotif. Misalnya menarik Executive Vice Presiden Louis Vuitton, Deplhine Arnault serta memanfaatkan koneksi Eddy Cue mengambil orang-orang penting Apple yakni Apple CFO Luca Maestri dan mantan Apple Chief Design Officer Jonathan Paul Ive. (Baca juga : Volkswagen Kodok Bermesin Pesawat Jet Dijual Rp7,6 Miliar )
Hanya saja hal itu tidak akan mudah. Pasalnya saat ini tidak ada bos-bos perusahaan dengan level dunia yang sedang butuh tantangan baru. Krisis pandemi covid-19 membuat para bos-bos itu harus memutar otak agar menyelamatkan perusahaan mereka melewati krisis. Pindah ke Ferrari memang jadi tantangan yang menarik. Hanya saja menyelamatkan Ferrari dari jeratan pandemi Covid-19 sepertinya jadi perkara sulit.
Dalam laporannya, Carscoops mengatakan penjualan Ferrari tahun ini, periode Januari-September hanya mencapai 6.440 unit atau turun 17 persen dibanding tahun lalu di periode yang sama dengan penjualan 7.755 unit. Sialnya bagi Ferrari, penjualan mobil sport lainnya justru tidak terlalu parah. Porsche dan Lamborghini malah hanya mengalami penurunan penjualan yang tidak terlalu besar. Lamborghini, yang selalu jadi rival Ferrari, bahkan mencetak rekor penjualan bulanan, dimana pada September lalu berhasil menjual sebanyak 738 unit Lamborghini.
Tentunya mengambil tongkat estafet Ferrari dari Louis Camilleri bukan perkara mudah bagi orang nomor satu baru Ferrari. Tantangannya berat dan rumit. "Prosesnya akan berbulan-bulan ketimbang hitungan minggu," ujar narasumber anonim yang dikutip Bloomberg.
Hanya saja bukan Ferrari namanya jika tidak pernah kerepotan dengan masalah. Mereka sendiri pernah kesulitan ketika mencari pengganti Sergio Marchionne. Walau waktunya panjang mereka berhasil menemukan pengganti yang pas yakni Louis Camilleri.
(wsb)