LG Terseret Kasus Recall Besar-Bersaran Hyundai Kona
loading...
A
A
A
SEOUL - Hyundai Motor Co melakukan penarikan kembali (recall) besar-besaran mobil l Kona Electric dari pasar global termasuk Amerika Utara, Eropa, dan China. Kona EV ditarik kembali karena risiko korsleting. BACA JUGA - Sinovac Dibeli Indonesia, China Borong Vaksin COVID-19 Buatan Jerman dan Inggris
Semua panggilan dilakukan sebagai akibat dari beberapa insiden kebakaran yang menyebabkan Hyundai digugat dan masalah sistem rem. Perkembangan tersebut memungkinkan Hyundai mempertimbangkan untuk mengakhiri penjualan listrik Kona di sana. BACA JUGA- 1,2 Juta Dosis Diborong Indonesia, Riset Sebut Imunitas Vaksin Sinovac Terendah
Meski begitu, penjualan di pasar Eropa akan tetap berlanjut seperti biasa. Menolak mengomentari perkembangan tersebut, Hyundai malah mengatakan sedang mengevaluasi beberapa opsi saat sibuk meluncurkan model Ioniq 5.
Oktober lalu, Kona EV ditarik kembali karena risiko korsleting. Masalahnya mungkin karena kerusakan pada sel baterai bertegangan tinggi.
Sementara itu, LG Chem Ltd, yang memasok baterai untuk Kona Electric, mengatakan minggu lalu sel baterai yang rusak bukanlah penyebab kebakaran di kendaraan. Penyebab pastinya belum ditentukan.
LG Chem mengatakan, eksperimen peragaan ulang yang dilakukan bersama dengan Hyundai tidak menyebabkan kebakaran. Kebakaran tidak dapat dikaitkan dengan sel baterai yang rusak.
Kona Electric yang ditarik kembali di Korea Selatan akan menjalani pembaruan perangkat lunak untuk semua model yang terpengaruh dan penggantian baterai model tertentu setelah inspeksi.
KB Investment & Securities mengatakan dalam sebuah laporan bahwa hal itu dapat merugikan Hyundai sebanyak 600 miliar won (522,10 juta dolar AS). Hal ini jika mereka menawarkan penggantian baterai untuk hampir 77 ribu kendaraan yang terkena dampak yang diidentifikasi di seluruh dunia sejauh ini.
Semua panggilan dilakukan sebagai akibat dari beberapa insiden kebakaran yang menyebabkan Hyundai digugat dan masalah sistem rem. Perkembangan tersebut memungkinkan Hyundai mempertimbangkan untuk mengakhiri penjualan listrik Kona di sana. BACA JUGA- 1,2 Juta Dosis Diborong Indonesia, Riset Sebut Imunitas Vaksin Sinovac Terendah
Meski begitu, penjualan di pasar Eropa akan tetap berlanjut seperti biasa. Menolak mengomentari perkembangan tersebut, Hyundai malah mengatakan sedang mengevaluasi beberapa opsi saat sibuk meluncurkan model Ioniq 5.
Oktober lalu, Kona EV ditarik kembali karena risiko korsleting. Masalahnya mungkin karena kerusakan pada sel baterai bertegangan tinggi.
Sementara itu, LG Chem Ltd, yang memasok baterai untuk Kona Electric, mengatakan minggu lalu sel baterai yang rusak bukanlah penyebab kebakaran di kendaraan. Penyebab pastinya belum ditentukan.
LG Chem mengatakan, eksperimen peragaan ulang yang dilakukan bersama dengan Hyundai tidak menyebabkan kebakaran. Kebakaran tidak dapat dikaitkan dengan sel baterai yang rusak.
Kona Electric yang ditarik kembali di Korea Selatan akan menjalani pembaruan perangkat lunak untuk semua model yang terpengaruh dan penggantian baterai model tertentu setelah inspeksi.
KB Investment & Securities mengatakan dalam sebuah laporan bahwa hal itu dapat merugikan Hyundai sebanyak 600 miliar won (522,10 juta dolar AS). Hal ini jika mereka menawarkan penggantian baterai untuk hampir 77 ribu kendaraan yang terkena dampak yang diidentifikasi di seluruh dunia sejauh ini.
(wbs)