Cara Unik Koenigsegg Jalani Uji Tabrak Mobil Super Rp27,7 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Koenigsegg punya cara unik dalam melakukan uji tabrak mobil super yang harganya mencapai USD2 juta atau setara Rp27,7 miliar. Diketahui setiap produsen mobil di dunia, tidak terkecuali produsen mobil super, harus menjalani proses uji tabrak. Proses uji tabrak itu biasanya dilakukan sendiri dan terkadang juga dilakukan oleh pihak independen.
Nah, dalam hal ini Koenigsegg juga melakukan uji tabrak. Masalahnya adalah melakukan uji tabrak mobil spesial yang jumlahnya terbatas tidak semudah uji tabrak mobil yang diproduksi massal. Apalagi Koenigsegg bukanlah perusahaan multinasional dengan kemampuan modal yang tidak terbatas.
Baca Juga: Efek Industri Baterai Kendaraan Listrik ke PDB RI Katanya Capai Rp400 Triliun
David Tugas, Homologation Manager Koenigsegg mengatakan untuk proses uji tabrak mereka biasanya membuat satu model mobil super yang memang disiapkan secara khusus. Satu model mobil itu kemudian dikirim ke fasilitas riset dan pengembangan Koenigsegg yang ada di Barcelona, Spanyol.
"Mobil itu kemudian kami lakukan proses uji tabrak. Bedanya dengan perusahaan mobil lain, begitu satu tahapan uji tabrak selesai dilakukan, kami kembali membangun mobil itu dari awal. Guna melanjutkan tahapan uji tabrak lainnya," terang David Tugas.
David Tugas mengatakan hal itu dilakukan karena memang kapasitas mereka dalam membuat mobil super sangat terbatas. Mereka hanya bisa membuat 60 puluh mobil dalam satu tahun. "Jadi sangat tidak mungkin buat kami membuat banyak mobil untuk menjalani sesi uji tabrak," ucap David Tugas.
Christian von Koenigsegg, CEO Koenigsegg mengatakan metodelogi membuat satu mobil untuk berbagai uji tabrak itu adalah dengan membuat sebuah mobil uji tabrak yang sesuai dengan mobil yang mereka produksi. Hanya saja berbagai elemen mobil yang sifatnya kosmetik dan barang-barang mewah lainnya ditanggalkan saat menjalani uji tabrak tersebut.
"Bagi produsen mobil besar memang sangat murah buat mereka melakukan uji tabrak dengan mobil-mobil yang telah mereka produksi massal. Sementara bagi kami, murah itu adaah membangun kembali dan memperbaiki lagi mobil yang sudah selesai melakukan uji tabrak," ucap Christian von Koenigsegg.
Baca Juga: Efek Industri Baterai Kendaraan Listrik ke PDB RI Katanya Capai Rp400 Triliun
David Tugas, Homologation Manager Koenigsegg mengatakan untuk proses uji tabrak mereka biasanya membuat satu model mobil super yang memang disiapkan secara khusus. Satu model mobil itu kemudian dikirim ke fasilitas riset dan pengembangan Koenigsegg yang ada di Barcelona, Spanyol.
"Mobil itu kemudian kami lakukan proses uji tabrak. Bedanya dengan perusahaan mobil lain, begitu satu tahapan uji tabrak selesai dilakukan, kami kembali membangun mobil itu dari awal. Guna melanjutkan tahapan uji tabrak lainnya," terang David Tugas.
David Tugas mengatakan hal itu dilakukan karena memang kapasitas mereka dalam membuat mobil super sangat terbatas. Mereka hanya bisa membuat 60 puluh mobil dalam satu tahun. "Jadi sangat tidak mungkin buat kami membuat banyak mobil untuk menjalani sesi uji tabrak," ucap David Tugas.
Christian von Koenigsegg, CEO Koenigsegg mengatakan metodelogi membuat satu mobil untuk berbagai uji tabrak itu adalah dengan membuat sebuah mobil uji tabrak yang sesuai dengan mobil yang mereka produksi. Hanya saja berbagai elemen mobil yang sifatnya kosmetik dan barang-barang mewah lainnya ditanggalkan saat menjalani uji tabrak tersebut.
"Bagi produsen mobil besar memang sangat murah buat mereka melakukan uji tabrak dengan mobil-mobil yang telah mereka produksi massal. Sementara bagi kami, murah itu adaah membangun kembali dan memperbaiki lagi mobil yang sudah selesai melakukan uji tabrak," ucap Christian von Koenigsegg.
(wsb)