Sah, 2025 Jaguar Akhirnya Jadi Pabrikan Mobil Listrik
loading...
A
A
A
INGGRIS - Keputusan mengejutkan diumumkan Jaguar dengan menyatakan akan menjadi pabrikan mobil listrik pada 2025. Jaguar Land Rover, selaku payung perusahaan mengatakan mulai dari 2025, Jaguar hanya akan memproduksi mobil listrik.
Mengejutkannya, pergantian arah produksi mobil konvensional ke mobil listrik itu justru akhirnya membuat Jaguar terpaksa akan menghentikan aktivitas pabrik mobil Jaguar XJ mereka yang ada di Castle Bromwich, Inggris. Nantinya pabrik itu akan digunakan untuk kegiatan di luar manufaktur.
Chief Executive Officer (CEO) Jaguar Thierry Bollore membenarkan penghentian produksi pabrik Castle Bromwich. Hanya saja dia tidak menjelaskan kegiatan apa saja yang akan dilakukan di pabrik tersebut. "Saatnya untuk membayangkan ulang langkah selanjutnya dari merek ini," ucap Thierry Bollore.
BBC mengatakan langkah yang diambil oleh Jaguar memang tidak bisa dihindari lagi. Pasalnya kawasan Inggris dan Uni Eropa memang menerapkan standar yang tinggi terkait emisi. Mengandalkan mesin diesel juga bukan langkah yang bagus karena berkaca pada pengalaman sebelumnya penjualan mobil-mobil diesel sangat kecil. Hal inilah yang membuat Jaguar memutuskan untuk all out jadi perusahaan mobil listrik.
Hanya saja menurut BBC masalah yang dihadapi oleh Jaguar adalah proses riset dan pengembangan mobil listrik yang harus mereka jalani. Jaguar bukanlah perusahaan mobil listrik berskala besar seperti Volkswagen, General Motors dan BMW yang bisa menggelontorkan uang jutaan dollar untuk pengembangan mobil listrik.
Jaguar sendiri menurut Autoexpress memang akan menempuh jalan yang berbeda sebagai mobil listrik ketimbang ketika mereka masih jadi pabrikan mobil mewah. Mereka berencana akan membuat mobil listrik dengan tubuh yang kompak. Mereka melihat potensi pasar mobil listrik bertubuh kompak jauh lebih besar ketimbang segmen mobil listrik lainnya.
"Ini adalah segmen yang ideal buat kami jajaki. Begitu juga dengan konsumen yang menginginkan model yang kompak dan terjangkau. Pasar ini adalah pasar yang sangat relevan ke depan nanti," ujar Jaguar Director of Engineering, Nick Rogers.
Mengejutkannya, pergantian arah produksi mobil konvensional ke mobil listrik itu justru akhirnya membuat Jaguar terpaksa akan menghentikan aktivitas pabrik mobil Jaguar XJ mereka yang ada di Castle Bromwich, Inggris. Nantinya pabrik itu akan digunakan untuk kegiatan di luar manufaktur.
Chief Executive Officer (CEO) Jaguar Thierry Bollore membenarkan penghentian produksi pabrik Castle Bromwich. Hanya saja dia tidak menjelaskan kegiatan apa saja yang akan dilakukan di pabrik tersebut. "Saatnya untuk membayangkan ulang langkah selanjutnya dari merek ini," ucap Thierry Bollore.
BBC mengatakan langkah yang diambil oleh Jaguar memang tidak bisa dihindari lagi. Pasalnya kawasan Inggris dan Uni Eropa memang menerapkan standar yang tinggi terkait emisi. Mengandalkan mesin diesel juga bukan langkah yang bagus karena berkaca pada pengalaman sebelumnya penjualan mobil-mobil diesel sangat kecil. Hal inilah yang membuat Jaguar memutuskan untuk all out jadi perusahaan mobil listrik.
Hanya saja menurut BBC masalah yang dihadapi oleh Jaguar adalah proses riset dan pengembangan mobil listrik yang harus mereka jalani. Jaguar bukanlah perusahaan mobil listrik berskala besar seperti Volkswagen, General Motors dan BMW yang bisa menggelontorkan uang jutaan dollar untuk pengembangan mobil listrik.
Jaguar sendiri menurut Autoexpress memang akan menempuh jalan yang berbeda sebagai mobil listrik ketimbang ketika mereka masih jadi pabrikan mobil mewah. Mereka berencana akan membuat mobil listrik dengan tubuh yang kompak. Mereka melihat potensi pasar mobil listrik bertubuh kompak jauh lebih besar ketimbang segmen mobil listrik lainnya.
"Ini adalah segmen yang ideal buat kami jajaki. Begitu juga dengan konsumen yang menginginkan model yang kompak dan terjangkau. Pasar ini adalah pasar yang sangat relevan ke depan nanti," ujar Jaguar Director of Engineering, Nick Rogers.
(wsb)