Honda Odyssey 2.4L Prestige, Mobil untuk Mereka yang Terlalu Cepat Sukses!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Honda Odyssey 2.4L Prestige adalah MPV premium yang memang ditujukan untuk mereka yang terlalu cepat sukses.
Usia Honda Odyssey 2.4L Prestige memang tinggal menghitung hari. Sebab, pada Kamis, 18 Februari 2021 besok, MPV premium itu akan disegarkan dengan model yang lebih baru.
Sebelumnya, pada akhir 2020 silam, Sindonews sempat mengajak Honda Odyssey 2.4L Prestige untuk road trip ke Puncak, dilanjutkan menuju Semarang dan Yogyakarta, dan kembali lagi ke Bogor. Menempuk jarak lebih dari 1.500 kilometer. Berikut catatan Sindonews saat mengendarai mobil ini:
1. Untuk Mereka yang Terlalu Cepat Sukses
Honda Odyssey 2.4L Prestige mengusung banderol Rp776 juta. Memang tidak murah. MPV premium itu diimpor langsung dari Jepang dan menyasar segmen cukup spesifik. Yakni, mereka yang terlalu cepat sukses.
Berbeda dengan Toyota Alphard yang pemiliknya lebih fokus untuk menikmati kursi di baris kedua, pemilik Honda Odyssey 2.4L Prestige adalah mereka yang cukup sering mengendarai mobil mereka sendiri tanpa ingin terlihat seperti “sopir”.
Pemiliknya adalah mereka yang ada di puncak karier di usia yang cukup muda, dan senang berkendara atau road trip bersama keluarga.
Mereka menginginkan mobil bermesin besar dan bertenaga. Yang powerful untuk menyalip di tol. Yang memberikan kelincahan ala sedan. Yang tampangnya mengundang perhatian. Yang kabinnya nyaman, mewah dan lega bagi anggota keluarga.
2. Nyaman di Baris Kedua, Seru di Bangku Pengemudi
Tentu saja, sama seperti ciri khas MPV premium pada umumnya, posisi terbaik di Honda Odyssey 2.4L Prestige ada di bangku baris kedua yang bermodel captain seat.
Bangkunya sudah dilengkapi arm rest (sandaran tangan), dibalut jok kulit yang dingin, sandaran kaki, juga berbagai opsi pengaturan.
Bisa direbahkan hingga nyaris rata bak tempat tidur. Bisa diatur sandaran kepalanya agar menyangga leher dengan pas. Penumpang baris kedua bebas untuk mencari posisi ternyaman. Dan terasa sekali kenyamanannya saat perjalanan jarak jauh.
Sebaliknya, sebagai pengemudi, Sindonews sangat menikmati sekali mengemudikan Honda Odyssey 2.4L Prestige di jalan tol Bogor-Semarang-Yogyakarta dan sebaliknya. Rasanya seperti sedang membawa sedan, bukan mobil boxy yang besar. Sehingga perjalanan road trip terasa nikmat. Melahap ratusan kilometer jadi terasa singkat. Baik pengemudi dan penumpang sama-sama menikmati Honda Odyssey 2.4L Prestige dengan caranya sendiri.
3. Tidak Akan Disangka Sopir
Yang Sindonews rasakan saat membawa Honda Odyssey 2.4L Prestige adalah, tidak takut turun di restoran/kafe dan disangka sopir. Karena memang mobil ini juga dirancang untuk dikemudikan sendiri oleh pemiliknya.
4. Mudah Parkir, Bisa Bawa Banyak Barang
Odyssey 2.4L Prestige memiliki ukuran cukup panjang. Tapi, mobil ini tetap terasa lincah. Tidak sulit untuk masuk ke dalam jalanan kecil kota Yogyakarta. Atau berhenti mendadak untuk mampir membeli snack di parkiran sempit Alfamart.
Satu-satunya keluhan Sindonews adalah kamera belakangnya yang kurang jelas dan terlalu sempit. Sehingga terkadang sulit untuk melihat jelas rintangan di belakang.
5. Fun to Drive
Sindonews sudah menyebut beberapa kali bagaimana Honda Odyssey 2.4L Prestige sangat fun to drive. Tapi, memang harus terus diungkap lagi. Saat berada di tol, Sindonews sama sekali tidak takut untuk “kejar-kejaran” dengan Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Fortuner, hingga Toyota Innova yang dikenal kencang.
Mesin bensin 2.4L 4 Silinder Segaris, i-VTEC DOHC dengan tenaga 175 dk cukup ”ngejambak”. Jika kurang puas pake mode S, Sindonews hanya perlu memainkan paddle shift-nya. Tembus 180 kpj hingga 200 kpj, Honda Odyssey 2.4L Prestige tetap “anteng” dan stabil. Sehingga membejek gas dalam-dalam seperti jadi kebiasaan.
6. Mesin 2.4 Liter Boros?
Honda Odyssey memang tidak menggendong mesin 1.5 liter turbo seperti milik Honda CR-V yang lebih irit tapi tetap bertenaga. Mesin bensin 2.4L 4 Silinder Segaris jelas lebih boros mengonsumsi bahan bakar.
Dari hasil pemakaian rata-rata, Sindonews mendapatkan kombinasi 1:7 km perliter di rute dalam kota. Dan 1:8-1:9 km perliter untuk luar kota. Sekali mampir di SPBU Shell untuk mengisi penuh, siapkan setidaknya setengah juta rupiah.
7. Kenyamanan
Suspensi mobil Honda Odyssey 2.4L Prestige cukup mengayun. Tapi, tetap tidak bisa disebut empuk. Ini untuk menjaga saat manuver tetap nyaman di tikungan. Sindonews melibas jalanan tidak rata menuju Gunung Kidul tanpa menemui masalah berarti.
Fitur keamanan tidak perlu ditanya. Banyak sekali dan lengkap. Begitupun kenyamanan. Ada sun roof, Seat Adjustment Driver 8 Way, Tri-Zone Auto AC, kamera 360, hingga jok baris kedua yang nikmat.
Meski banyak, memang bukan yang istimewa. Misalnya penumpang depan yang tidak mendapatkan jendela auto up.
Penumpang yang membuka pintu gesernya seperti tidak perlu ngangkat kaki karena konsep low floor layout alias lantainya yang rendah.
Bodinya yang rendah dan tidak boxy, memang nyaman untuk kecepatan tinggi. Tapi, otomatis, ruangnya terbatas. Walau, sebenarnya bagasinya juga cukup luas (apalagi saat bangku belakang dilipat).
8. Pembaruan
Honda Odyssey 2.4L Prestige yang digunakan Sindonews sudah dirilis pada 2017. Jadi, memang sudah saatnya untuk disegarkan. Honda Odyssey facelift yang akan dikenalkan pada 18 Desember mendatang tidak hanya memiliki perubahan di bagian desain lewat bonnet lebih rata serta grill lebih besar.
Tapi, juga banyak sekali pembaruan di fitur kenyamanan dan keamanan. Misalnya, adopsi Honda Sensing yang sebelumnya digunakan di Honda Accord. Juga, fitur membuka pintu dan bagasi dengan sapuan tangan dan kaki. Honda Odyssey 2.4L Prestige selalu memiliki segmennya sendiri.
Usia Honda Odyssey 2.4L Prestige memang tinggal menghitung hari. Sebab, pada Kamis, 18 Februari 2021 besok, MPV premium itu akan disegarkan dengan model yang lebih baru.
Sebelumnya, pada akhir 2020 silam, Sindonews sempat mengajak Honda Odyssey 2.4L Prestige untuk road trip ke Puncak, dilanjutkan menuju Semarang dan Yogyakarta, dan kembali lagi ke Bogor. Menempuk jarak lebih dari 1.500 kilometer. Berikut catatan Sindonews saat mengendarai mobil ini:
1. Untuk Mereka yang Terlalu Cepat Sukses
Honda Odyssey 2.4L Prestige mengusung banderol Rp776 juta. Memang tidak murah. MPV premium itu diimpor langsung dari Jepang dan menyasar segmen cukup spesifik. Yakni, mereka yang terlalu cepat sukses.
Berbeda dengan Toyota Alphard yang pemiliknya lebih fokus untuk menikmati kursi di baris kedua, pemilik Honda Odyssey 2.4L Prestige adalah mereka yang cukup sering mengendarai mobil mereka sendiri tanpa ingin terlihat seperti “sopir”.
Pemiliknya adalah mereka yang ada di puncak karier di usia yang cukup muda, dan senang berkendara atau road trip bersama keluarga.
Mereka menginginkan mobil bermesin besar dan bertenaga. Yang powerful untuk menyalip di tol. Yang memberikan kelincahan ala sedan. Yang tampangnya mengundang perhatian. Yang kabinnya nyaman, mewah dan lega bagi anggota keluarga.
2. Nyaman di Baris Kedua, Seru di Bangku Pengemudi
Tentu saja, sama seperti ciri khas MPV premium pada umumnya, posisi terbaik di Honda Odyssey 2.4L Prestige ada di bangku baris kedua yang bermodel captain seat.
Bangkunya sudah dilengkapi arm rest (sandaran tangan), dibalut jok kulit yang dingin, sandaran kaki, juga berbagai opsi pengaturan.
Bisa direbahkan hingga nyaris rata bak tempat tidur. Bisa diatur sandaran kepalanya agar menyangga leher dengan pas. Penumpang baris kedua bebas untuk mencari posisi ternyaman. Dan terasa sekali kenyamanannya saat perjalanan jarak jauh.
Sebaliknya, sebagai pengemudi, Sindonews sangat menikmati sekali mengemudikan Honda Odyssey 2.4L Prestige di jalan tol Bogor-Semarang-Yogyakarta dan sebaliknya. Rasanya seperti sedang membawa sedan, bukan mobil boxy yang besar. Sehingga perjalanan road trip terasa nikmat. Melahap ratusan kilometer jadi terasa singkat. Baik pengemudi dan penumpang sama-sama menikmati Honda Odyssey 2.4L Prestige dengan caranya sendiri.
3. Tidak Akan Disangka Sopir
Yang Sindonews rasakan saat membawa Honda Odyssey 2.4L Prestige adalah, tidak takut turun di restoran/kafe dan disangka sopir. Karena memang mobil ini juga dirancang untuk dikemudikan sendiri oleh pemiliknya.
4. Mudah Parkir, Bisa Bawa Banyak Barang
Odyssey 2.4L Prestige memiliki ukuran cukup panjang. Tapi, mobil ini tetap terasa lincah. Tidak sulit untuk masuk ke dalam jalanan kecil kota Yogyakarta. Atau berhenti mendadak untuk mampir membeli snack di parkiran sempit Alfamart.
Satu-satunya keluhan Sindonews adalah kamera belakangnya yang kurang jelas dan terlalu sempit. Sehingga terkadang sulit untuk melihat jelas rintangan di belakang.
5. Fun to Drive
Sindonews sudah menyebut beberapa kali bagaimana Honda Odyssey 2.4L Prestige sangat fun to drive. Tapi, memang harus terus diungkap lagi. Saat berada di tol, Sindonews sama sekali tidak takut untuk “kejar-kejaran” dengan Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Fortuner, hingga Toyota Innova yang dikenal kencang.
Mesin bensin 2.4L 4 Silinder Segaris, i-VTEC DOHC dengan tenaga 175 dk cukup ”ngejambak”. Jika kurang puas pake mode S, Sindonews hanya perlu memainkan paddle shift-nya. Tembus 180 kpj hingga 200 kpj, Honda Odyssey 2.4L Prestige tetap “anteng” dan stabil. Sehingga membejek gas dalam-dalam seperti jadi kebiasaan.
6. Mesin 2.4 Liter Boros?
Honda Odyssey memang tidak menggendong mesin 1.5 liter turbo seperti milik Honda CR-V yang lebih irit tapi tetap bertenaga. Mesin bensin 2.4L 4 Silinder Segaris jelas lebih boros mengonsumsi bahan bakar.
Dari hasil pemakaian rata-rata, Sindonews mendapatkan kombinasi 1:7 km perliter di rute dalam kota. Dan 1:8-1:9 km perliter untuk luar kota. Sekali mampir di SPBU Shell untuk mengisi penuh, siapkan setidaknya setengah juta rupiah.
7. Kenyamanan
Suspensi mobil Honda Odyssey 2.4L Prestige cukup mengayun. Tapi, tetap tidak bisa disebut empuk. Ini untuk menjaga saat manuver tetap nyaman di tikungan. Sindonews melibas jalanan tidak rata menuju Gunung Kidul tanpa menemui masalah berarti.
Fitur keamanan tidak perlu ditanya. Banyak sekali dan lengkap. Begitupun kenyamanan. Ada sun roof, Seat Adjustment Driver 8 Way, Tri-Zone Auto AC, kamera 360, hingga jok baris kedua yang nikmat.
Meski banyak, memang bukan yang istimewa. Misalnya penumpang depan yang tidak mendapatkan jendela auto up.
Penumpang yang membuka pintu gesernya seperti tidak perlu ngangkat kaki karena konsep low floor layout alias lantainya yang rendah.
Bodinya yang rendah dan tidak boxy, memang nyaman untuk kecepatan tinggi. Tapi, otomatis, ruangnya terbatas. Walau, sebenarnya bagasinya juga cukup luas (apalagi saat bangku belakang dilipat).
8. Pembaruan
Honda Odyssey 2.4L Prestige yang digunakan Sindonews sudah dirilis pada 2017. Jadi, memang sudah saatnya untuk disegarkan. Honda Odyssey facelift yang akan dikenalkan pada 18 Desember mendatang tidak hanya memiliki perubahan di bagian desain lewat bonnet lebih rata serta grill lebih besar.
Tapi, juga banyak sekali pembaruan di fitur kenyamanan dan keamanan. Misalnya, adopsi Honda Sensing yang sebelumnya digunakan di Honda Accord. Juga, fitur membuka pintu dan bagasi dengan sapuan tangan dan kaki. Honda Odyssey 2.4L Prestige selalu memiliki segmennya sendiri.
(dan)