Falcon Motorsports, Bukti Saat Mimpi Jualan Mobil Sport tak Segurih Kenyataan
loading...
A
A
A
DETROIT - Falcon Motorsports merupakan salah satu bukti nyata bahwa bermimpi membuat mobil sport ternyata tidak semudah dan segurih yang dibayangkan semua orang. Tidak semua orang bisa sesukses Enzo Ferrari dan Feruccio Lamborghini.
Hal itulah yang tidak pernah dipikirkan oleh Jeff Lemke saat membangun sebuah perusahaan mobil sport, Falcon Motorsport. Tinggal di Detroit, sebagai pusat otomotif di Amerika, membuat Jeff Lemke bangun tidur dan tidur lagi dikelilingi oleh berbagai hal yang berbau otomotif.
Tidak heran ketika dewasa, Jeff Lemke menjalani pekerjaan yang tidak jauh-jauh dari otomotif. Sehari-hari dia membuat part khusus yang digunakan oleh mobil sport buatan Dodge yakni Dodge Viper. "Saat saya masih bersekolah saya sudah bermimpi suatu saat saya akan membuat sebuah mobil sport," ucap Jeff Lemke.
Dalam bayangan Jeff Lemke saat itu mobil yang dia buat akan sejajar dengan mobil-mobil sport legendaris Amerika lainnya seperti Ford GT, Chevrolet Corvette dan Dodge Viper. Setiap hari Jeff Lemke menyisihkan dana untuk membangun perusahaan mobil sport impiannya.
Saat semuanya siap, Jeff Lemke pun mulai membangun sebuah perusahaan bernama Falcon Motorsport. Begitu kantor didirikan dia pun bergegas membuat mobil sport impiannya. "Di meja kerja saya terdapat gambar Ford GT sebagai sumber inspirasi. Saya ingin sekali membuat mobil seperti itu," ucap Jeff Lemke.
Untungnya, Jeff Lemke tinggal di Detroit. Di kota itu hampir seluruh warganya mampu dan sangat terbiasa dalam produksi mobil. Dia pun mengontak banyak orang yang mau melakukan berbagai hal yang memang tidak bisa dia lakukan dalam membuat mobil. "Saya selalu ingat metode yang dilakukan Henry Ford. Jika kita tidak bisa melakukannya, maka cari orang yang bisa melakukannya," jelas Jeff Lemke.
Dari situ dia juga bertemu dengan Fran Hall, seorang pembuat mobil balap di wilayah Detroit. Fran Hall kemudian menawarkan Jeff Lemke sasis buatannya yang dinakan Superlite SLC. Berbekal sasis itulah kemudian Jeff Lemke mengkreasikan seluruh mimpi-mimpinya.
Ajang Detroit Motor Show 2010, Jeff Lemke bersama Falcon Motorsport akhirnya menampilkan mobil sport konsep bernama Falcon F5. Saat itu Falcon F5 hadir dalam desain yang sangat orisinal namun masih menggunakan mesin Chevrolet Corvette. Jeff Lemke mengatakan mereka sangat berupaya menghadirkan mobil sport konsep itu secepat mungkin.
Hanya saja saat itu Jeff Lemke butuh dana segar guna mewujudkan impian itu. Alhasil dia menjual mobil konsep itu ke salah seorang pencinta otomotif asal New York dengan garansi servis gratis sepanjang mobil itu digunakan. Asal dia mau membayar sejumlah uang yang dibutuhkan Jeff Lemke.
Bantuan dana segar dari hasil jualan mobil konsep itu berhasil membuat Jeff Lemke memenuhi janjinya membuat mobil sport konsep miliknya jadi produksi massal. Hanya butuh waktu dua tahun mewujudkan ambisinya. Di ajang yang sama pada tahun 2012, Jeff Lemke menghadirkan mobil Falcon F7.
Jeff Lemke sangat sumringah karena saat itu para jurnalis otomotif di Amerika memuji keberaniannya membuat mobil sport dengan tangan sendiri. Apalagi dari segi teknis dan desain Falcon F7 memang layak dilabeli mobil sport.
Mobil itu memiliki tenaga yang sangat fantastis di masanya yakni 620 daya kuda berkat dukungan mesin 7.0 liter V8 milik Chevrolet Covertte Z06 yang sudah dimodifikasi secara khusus. Kemampuannya berlari dari diam hingga 100 kilometer per jam tercapai dalam waktu 3,6 detik. Top speed bahkan mencapai 321 kilometer per jam.
Namun tepuk tangan yang diterima Jeff Lemke tidak bertahan lama. Falcon Motorsport justru kesulitan untuk membuat mobil dalam jumlah yang banyak. Jeff Lemke kesulitan untuk mencari investor yang mau membuat mobil itu lebih banyak lagi.
Tidak heran jika banyak orang yang menduga Falcon F7 hanyalah sebuah mobil konsep. Bukan mobil produksi massal. Saking ingin membantahnya dugaan itu Jeff Lemke bahkan meluangkan waktu setiap hari mengendarai mobil sport itu keliling kota Detroit.
Hanya saja cara itu tetap tidak berhasil menjawab kesulitan Falcon Motorsport. Hingga kini sejak debut perdana di 2012, Jeff Lemke hanya berhasil membuat 7 unit Falcon F7 yang harganya USD250.000 atau setara Rp3,5 miliar itu.
Bisa jadi faktor harga yang cukup mahal membuat Falcon F7 kalah saing dengan mobil sport lainnya. Dengan harga yang sama konsumen bisa membeli Ferrari, Lamborghini dan mobil-mobil sport terkenal lainnya.
Kini Jeff Lemke menjual unit terakhir Falcon F7 yakni unit ke-7 dengan harga yang berbeda yakni USD675.000 atau setara Rp9,7 miliar. Kenapa lebih mahal? Karena Jeff Lemke tidak hanya menjual mobil terakhir Falcon F7 tapi juga menjual perusahaan miliknya Falcon Motorsport.
Pemilik Falcon F7 terakhir itu nantinya akan memiliki Falcon Motorsport mulai dari hak cipta, lisensi, perjanjian perusahaan, logo, gambar-gambar mobil konsep hingga seluruh perlengkapan produksi yang dimiliki Falcon Motorsport.
Jeff Lemke sepertinya menyerah untuk meneruskan mimpinya membuat mobil sport yang legendaris. Namun dia tidak ingin mimpinya itu hancur begitu saja dan berusaha mencari orang lain yang berminat melanjutkannya. Setidaknya Jeff Lemke mulai paham bahwa bermimpi menjual mobil sport terkadang bisa berlawanan dengan kenyataan.
Hal itulah yang tidak pernah dipikirkan oleh Jeff Lemke saat membangun sebuah perusahaan mobil sport, Falcon Motorsport. Tinggal di Detroit, sebagai pusat otomotif di Amerika, membuat Jeff Lemke bangun tidur dan tidur lagi dikelilingi oleh berbagai hal yang berbau otomotif.
Tidak heran ketika dewasa, Jeff Lemke menjalani pekerjaan yang tidak jauh-jauh dari otomotif. Sehari-hari dia membuat part khusus yang digunakan oleh mobil sport buatan Dodge yakni Dodge Viper. "Saat saya masih bersekolah saya sudah bermimpi suatu saat saya akan membuat sebuah mobil sport," ucap Jeff Lemke.
Dalam bayangan Jeff Lemke saat itu mobil yang dia buat akan sejajar dengan mobil-mobil sport legendaris Amerika lainnya seperti Ford GT, Chevrolet Corvette dan Dodge Viper. Setiap hari Jeff Lemke menyisihkan dana untuk membangun perusahaan mobil sport impiannya.
Saat semuanya siap, Jeff Lemke pun mulai membangun sebuah perusahaan bernama Falcon Motorsport. Begitu kantor didirikan dia pun bergegas membuat mobil sport impiannya. "Di meja kerja saya terdapat gambar Ford GT sebagai sumber inspirasi. Saya ingin sekali membuat mobil seperti itu," ucap Jeff Lemke.
Untungnya, Jeff Lemke tinggal di Detroit. Di kota itu hampir seluruh warganya mampu dan sangat terbiasa dalam produksi mobil. Dia pun mengontak banyak orang yang mau melakukan berbagai hal yang memang tidak bisa dia lakukan dalam membuat mobil. "Saya selalu ingat metode yang dilakukan Henry Ford. Jika kita tidak bisa melakukannya, maka cari orang yang bisa melakukannya," jelas Jeff Lemke.
Dari situ dia juga bertemu dengan Fran Hall, seorang pembuat mobil balap di wilayah Detroit. Fran Hall kemudian menawarkan Jeff Lemke sasis buatannya yang dinakan Superlite SLC. Berbekal sasis itulah kemudian Jeff Lemke mengkreasikan seluruh mimpi-mimpinya.
Ajang Detroit Motor Show 2010, Jeff Lemke bersama Falcon Motorsport akhirnya menampilkan mobil sport konsep bernama Falcon F5. Saat itu Falcon F5 hadir dalam desain yang sangat orisinal namun masih menggunakan mesin Chevrolet Corvette. Jeff Lemke mengatakan mereka sangat berupaya menghadirkan mobil sport konsep itu secepat mungkin.
Hanya saja saat itu Jeff Lemke butuh dana segar guna mewujudkan impian itu. Alhasil dia menjual mobil konsep itu ke salah seorang pencinta otomotif asal New York dengan garansi servis gratis sepanjang mobil itu digunakan. Asal dia mau membayar sejumlah uang yang dibutuhkan Jeff Lemke.
Bantuan dana segar dari hasil jualan mobil konsep itu berhasil membuat Jeff Lemke memenuhi janjinya membuat mobil sport konsep miliknya jadi produksi massal. Hanya butuh waktu dua tahun mewujudkan ambisinya. Di ajang yang sama pada tahun 2012, Jeff Lemke menghadirkan mobil Falcon F7.
Jeff Lemke sangat sumringah karena saat itu para jurnalis otomotif di Amerika memuji keberaniannya membuat mobil sport dengan tangan sendiri. Apalagi dari segi teknis dan desain Falcon F7 memang layak dilabeli mobil sport.
Mobil itu memiliki tenaga yang sangat fantastis di masanya yakni 620 daya kuda berkat dukungan mesin 7.0 liter V8 milik Chevrolet Covertte Z06 yang sudah dimodifikasi secara khusus. Kemampuannya berlari dari diam hingga 100 kilometer per jam tercapai dalam waktu 3,6 detik. Top speed bahkan mencapai 321 kilometer per jam.
Namun tepuk tangan yang diterima Jeff Lemke tidak bertahan lama. Falcon Motorsport justru kesulitan untuk membuat mobil dalam jumlah yang banyak. Jeff Lemke kesulitan untuk mencari investor yang mau membuat mobil itu lebih banyak lagi.
Tidak heran jika banyak orang yang menduga Falcon F7 hanyalah sebuah mobil konsep. Bukan mobil produksi massal. Saking ingin membantahnya dugaan itu Jeff Lemke bahkan meluangkan waktu setiap hari mengendarai mobil sport itu keliling kota Detroit.
Hanya saja cara itu tetap tidak berhasil menjawab kesulitan Falcon Motorsport. Hingga kini sejak debut perdana di 2012, Jeff Lemke hanya berhasil membuat 7 unit Falcon F7 yang harganya USD250.000 atau setara Rp3,5 miliar itu.
Bisa jadi faktor harga yang cukup mahal membuat Falcon F7 kalah saing dengan mobil sport lainnya. Dengan harga yang sama konsumen bisa membeli Ferrari, Lamborghini dan mobil-mobil sport terkenal lainnya.
Kini Jeff Lemke menjual unit terakhir Falcon F7 yakni unit ke-7 dengan harga yang berbeda yakni USD675.000 atau setara Rp9,7 miliar. Kenapa lebih mahal? Karena Jeff Lemke tidak hanya menjual mobil terakhir Falcon F7 tapi juga menjual perusahaan miliknya Falcon Motorsport.
Pemilik Falcon F7 terakhir itu nantinya akan memiliki Falcon Motorsport mulai dari hak cipta, lisensi, perjanjian perusahaan, logo, gambar-gambar mobil konsep hingga seluruh perlengkapan produksi yang dimiliki Falcon Motorsport.
Jeff Lemke sepertinya menyerah untuk meneruskan mimpinya membuat mobil sport yang legendaris. Namun dia tidak ingin mimpinya itu hancur begitu saja dan berusaha mencari orang lain yang berminat melanjutkannya. Setidaknya Jeff Lemke mulai paham bahwa bermimpi menjual mobil sport terkadang bisa berlawanan dengan kenyataan.
(wsb)