Mercedes-Benz 500E W124, Saat Mercedes Bantu Porsche Hindari Kebangkrutan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kerja sama antara dua merek mobil saat ini bukan hal yang asing. Biasanya mereka bekerja sama karena berada dalam satu payung organisasi atau kebutuhan platform. Namun dulu kerja sama antara dua merek mobil sangat jarang terjadi. Apalagi kerja sama itu dilakukan oleh dua perusahaan yang saling bersaing.
Dari situ Mercedes-Benz 500E W124 adalah sebuah anomali. Mobil ini secara lahiriah adalah sebuah mobil Mercedes-Benz murni. Namun di balik desain indah tersebut, Mercedes-Benz 500E W124 adalah sebuah mobil yang justru seratus persen dibuat oleh sebuah perusahaan mobil kompetitor Mercedes-Benz, Porsche.
Ya, Mercedes-Benz 500E W124 dibangun dan diproduksi di pabrik Porsche di Zuffenhausen, Jerman. Tangan-tangan kreatif karyawan Porsche yang berhasil melahirkan mobil sedan sport berukuran medium itu.
Lalu kenapa mobil ini bisa dibuat Porsche? Semua bermula ketika pada 1989 Mercedes-Benz bertekad ingin membuat mobil sedan berukuran besar yang paling ekslusif, mewah dan mahal di jajaran mobil sedan Mercedes-Benz. Untuk itu Mercedes-Benz mengerahkan seluruh personel dan energi kreatif mereka membuat mobil yang kemudian dinamai Mercedes-Benz S-Class.
Di saat yang bersamaan Mercedes-Benz justru ingin punya mobil sedan medium yang punya elemen sport yang kuat. Mereka sadar tidak akan mampu membuat dua mobil itu di waktu bersamaan. Energi sudah terkuras habis untuk Mercedes-Benz S-Class.
Mereka pun mencoba untuk meminta bantuan pihak lain mewujudkan mobil sedan sport itu. Pandangan mereka pun tertuju pada kompatriot mereka, Porsche. Di tahun 1989 Porsche memang benar-benar morat-marit. Berbagai produk yang mereka luncurkan tidak mendapatkan reaksi positif dari masyarakat.
Aktivitas produksi pun dikurangi dan membuat keberlangsungan pekerjaan karyawan terancam. Dari situlah Mercedes-Benz datang. Mereka memberikan tawaran untuk membuat mobil sedan sport impian mereka di pabrik Porsche yang memang sepi kegiatan. Mendapatkan peluang itu Porsche pun langsung mengambil tantangan tersebut. "Saat itu kerja sama tersebut adalah kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak," ucap Michael Holscher, Project Manager 500 E yang juga karyawan Porsche.
Proses produksi pun berjalan ini karena kedua pabrik saling bergantian mengerjakan mobil. Setelah Mercedes-Benz selesai membuat sasis, maka sasis itu kemudian dikirimkan ke Porsche untuk dibuat menjadi mobil utuh. Begitu selesai maka mobil dikirim balik untuk dicat oleh Mercedes-Benz. Proses pengerjaan nbegitu terus berulang-ulang hingga total ada 10.500 unit Mercedes-Benz 500E berhasil dibuat.
Hingga kini Mercedes-benz 500E merupakan mobil yang paling dicari. Selain karena mesin V8 yang sangat bertenaga, nilai sejarah dari pembuatan mobil antara Mercedes-Benz dan Porsche juga makin membuat mobil itu istimewa.
Dari situ Mercedes-Benz 500E W124 adalah sebuah anomali. Mobil ini secara lahiriah adalah sebuah mobil Mercedes-Benz murni. Namun di balik desain indah tersebut, Mercedes-Benz 500E W124 adalah sebuah mobil yang justru seratus persen dibuat oleh sebuah perusahaan mobil kompetitor Mercedes-Benz, Porsche.
Ya, Mercedes-Benz 500E W124 dibangun dan diproduksi di pabrik Porsche di Zuffenhausen, Jerman. Tangan-tangan kreatif karyawan Porsche yang berhasil melahirkan mobil sedan sport berukuran medium itu.
Lalu kenapa mobil ini bisa dibuat Porsche? Semua bermula ketika pada 1989 Mercedes-Benz bertekad ingin membuat mobil sedan berukuran besar yang paling ekslusif, mewah dan mahal di jajaran mobil sedan Mercedes-Benz. Untuk itu Mercedes-Benz mengerahkan seluruh personel dan energi kreatif mereka membuat mobil yang kemudian dinamai Mercedes-Benz S-Class.
Di saat yang bersamaan Mercedes-Benz justru ingin punya mobil sedan medium yang punya elemen sport yang kuat. Mereka sadar tidak akan mampu membuat dua mobil itu di waktu bersamaan. Energi sudah terkuras habis untuk Mercedes-Benz S-Class.
Mereka pun mencoba untuk meminta bantuan pihak lain mewujudkan mobil sedan sport itu. Pandangan mereka pun tertuju pada kompatriot mereka, Porsche. Di tahun 1989 Porsche memang benar-benar morat-marit. Berbagai produk yang mereka luncurkan tidak mendapatkan reaksi positif dari masyarakat.
Aktivitas produksi pun dikurangi dan membuat keberlangsungan pekerjaan karyawan terancam. Dari situlah Mercedes-Benz datang. Mereka memberikan tawaran untuk membuat mobil sedan sport impian mereka di pabrik Porsche yang memang sepi kegiatan. Mendapatkan peluang itu Porsche pun langsung mengambil tantangan tersebut. "Saat itu kerja sama tersebut adalah kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak," ucap Michael Holscher, Project Manager 500 E yang juga karyawan Porsche.
Proses produksi pun berjalan ini karena kedua pabrik saling bergantian mengerjakan mobil. Setelah Mercedes-Benz selesai membuat sasis, maka sasis itu kemudian dikirimkan ke Porsche untuk dibuat menjadi mobil utuh. Begitu selesai maka mobil dikirim balik untuk dicat oleh Mercedes-Benz. Proses pengerjaan nbegitu terus berulang-ulang hingga total ada 10.500 unit Mercedes-Benz 500E berhasil dibuat.
Hingga kini Mercedes-benz 500E merupakan mobil yang paling dicari. Selain karena mesin V8 yang sangat bertenaga, nilai sejarah dari pembuatan mobil antara Mercedes-Benz dan Porsche juga makin membuat mobil itu istimewa.
(wsb)