Unik, Polestar Izinkan Mobilnya Dibeli dengan Karya Seni

Sabtu, 12 Juni 2021 - 08:00 WIB
loading...
Unik, Polestar Izinkan Mobilnya Dibeli dengan Karya Seni
Polestar1 merupakan mobil listrik pertama yang dibuat oleh Polestar. Foto/Netcarshow.
A A A
JAKARTA - Cara membeli mobil semakin unik saat ini. Mulai dari dengan cara konvensional dengan membayar sejumlah uang hingga membeli dengan uang digital atau cryptocurrency. Tidak berhenti disitu, baru-baru ini perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat Polestar justru mengizinkan mobilnya, Polestar1, dibeli dengan karya seni.

Namun jangang salah sangka dulu karena karya seni yang dimaksud oleh Polestar memiliki kriteria khusus. Jadi Anda tidak bisa langsung membawa lukisan atau koleksi patung yang ada di rumah Anda untuk membawa pulang mobil listrik buatan Polestar.



Karya seni tersebut harus mendapatkan penilaian atau pengukuran nilai nominal sebelum benar-benar digunakan untuk membeli mobil. Nah ada dua pihak yang berhak berwenang menilai harga karya seni yang Anda miliki yakni tenaga ahli dari Theodor Dalenson dan rumah lelang ternama di Amerika Serikat Sotheby's dan Phillip Auction.

Unik, Polestar Izinkan Mobilnya Dibeli dengan Karya Seni


Diketahui Theodor Dalenson adalah lembaga yang menentukan apakah karya seni itu memiliki nilai yang sangat tinggi atau tidak. Mereka kerap digunakan oleh berbagai museum dunia dalam melengkapi koleksi karya seni yang diincar. Setelah dinilai oleh Theodor Dalenson baru karya seni tersebut dibawa ke Sotheby's atau Phillip Auction guna menentukan berapa harga dari karya seni tersebut.



Setelah itu baru karya seni tersebut akan dikirim ke Polestar. Begitu berpindah tangan Polestar akan mencari konsumen yang tertarik membeli karya seni tersebut. Setelahnya baru konsumen pemilik karya seni itu mendapatkan mobil Polestar yang mereka incar.

Cara seperti ini memang tidak ubahnya seperti sistem barter. Hanya saja sistem yang dijalani lebih kompleks karena melibatkan banyak pihak. Wajar karena yang dibarter adalah karya seni yang memang perlu valuasi yang ketat. Hanya saja hal ini menarik karena memperbanyak cara transaksi dunia otomotif yang semakin berwarna di era digital.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3221 seconds (0.1#10.140)