Yuk, Cari Tahu Harga Mobil Listrik Bekas di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mobil listrik ternyata sudah ada yang dijual dalam kondisi bekas. Berapa sih harga dan depresiasinya, apakah tetap mahal seperti saat baru dijual?
Saat ini harga mobil listrik kondisi baru yang dijual di Indonesia memang dijual cukup mahal. Rata-rata ada di atas Rp600 juta. Misalnya saja Nissan Leaf yang diluncurkan Agustus lalu. Mobil listrik dari Nissan itu dijual di harga Rp649 juta.
Begitu juga dengan dua mobil listrik Hyundai yakni Ioniq Electric dan Kona Electric. Hyundai Ioniq Electric dijual di harga Rp637 juta sedangan Hyundai Kona ELectric dijual di harga Rp697 juta.
Di antara mobil-mobil listrik itu, mobil buatan Tesla dan Lexus adalah yang termahal. Harganya rata-rata tembus di atas Rp1 miliar.
Umumnya konsumen di Indonesia berupaya mendapatkan harga mobil yang kompetitif dengan menunggu mobil dalam kondisi bekas. Pasalnya harga mobil bekas otomatis akan terdepresiasi dibanding mobil baru.
Lalu seberapa besar depresiasi yang dialami mobil listrik yang dijual di Indonesia? Dari penelusuran SINDONEWS.Com di beberapa situs jual-beli mobil bekas ternyata saat ini sudah ada beberapa mobil listrik yang dijual dalam kondisi bekas.
Misalnya saja Hyundai Ioniq tahun 2020 yang dijual di situs OLX. Mobil listrik itu dijual di harga Rp599,9 juta. Jadi koreksi harga baru dibandingkan harga bekas ternyata tidak begitu besar. Selisihnya dengan harga mobil baru hanya nyaris Rp37 juta.
Lain lagi jika mobil listrik yang dijual bernama Tesla. Dari situs listing yang sama harga jual Tesla bekas justru cukup menarik dicermati. Ambil contoh Tesla Model X keluaran 2017 yang justru dibanderol di harga Rp2,55 miliar. Begitu juga dengan Tesla Model 3 tahun 2021 yang dijual di harga Rp1,395 miliar.
Saat ini di situs Prestigecars, salah satu distributor Tesla di Indonesia, harga Tesla Model X dijual di kisaran harga Rp3 miliar-Rp4,4 miliar. Tesla Model 3 juga dijual di harga Rp1,5 miliar.
Jadi, koreksi harga yang terjadi di mobil listrik memang masih belum menentu.Semuanya tergantung dari modelnya. Hyundai Ioniq dan Tesla Model 3 memiliki depresiasi yang baik karena memang populasinya saat ini sangat besar. Belum lagi PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) sudah membangun infrastruktur pendukung mobil listrik yang sangat komplet.
Lalu mengapa Tesla Model X memiliki koreksi harga yang sangat tinggi? Tesla Model X memiliki depresiasi tinggi karena memang populasinya cukup langka di jalan. Beda dengan Tesla Model 3 yang sudah cukup banyak ditemukan di sudut-sudut jalan Ibu Kota.
Selain itu Tesla Model X bukanlah mobil mewah atau sport yang jumlahnya terbatas. Mobil SUV listrik itu hanyalah sebuah produk massal. Jadi depresiasinya tidak akan sama dengan mobil sport atau mobil mewah yang dikoleksi oleh para crazy rich.
Dengan harga yang ternyata tidak terlalu jauh memang membeli mobil bekas listrik dalam kondisi baru jelas lebih baik. Apalagi saat ini pembelian mobil di Indonesia didominasi skema kredit. Dengan selisih yang tidak terlalu besar tentu memiliki mobil listrik dalam kondisi baru jelas lebih menguntungkan.
Saat ini harga mobil listrik kondisi baru yang dijual di Indonesia memang dijual cukup mahal. Rata-rata ada di atas Rp600 juta. Misalnya saja Nissan Leaf yang diluncurkan Agustus lalu. Mobil listrik dari Nissan itu dijual di harga Rp649 juta.
Begitu juga dengan dua mobil listrik Hyundai yakni Ioniq Electric dan Kona Electric. Hyundai Ioniq Electric dijual di harga Rp637 juta sedangan Hyundai Kona ELectric dijual di harga Rp697 juta.
Di antara mobil-mobil listrik itu, mobil buatan Tesla dan Lexus adalah yang termahal. Harganya rata-rata tembus di atas Rp1 miliar.
Umumnya konsumen di Indonesia berupaya mendapatkan harga mobil yang kompetitif dengan menunggu mobil dalam kondisi bekas. Pasalnya harga mobil bekas otomatis akan terdepresiasi dibanding mobil baru.
Lalu seberapa besar depresiasi yang dialami mobil listrik yang dijual di Indonesia? Dari penelusuran SINDONEWS.Com di beberapa situs jual-beli mobil bekas ternyata saat ini sudah ada beberapa mobil listrik yang dijual dalam kondisi bekas.
Misalnya saja Hyundai Ioniq tahun 2020 yang dijual di situs OLX. Mobil listrik itu dijual di harga Rp599,9 juta. Jadi koreksi harga baru dibandingkan harga bekas ternyata tidak begitu besar. Selisihnya dengan harga mobil baru hanya nyaris Rp37 juta.
Lain lagi jika mobil listrik yang dijual bernama Tesla. Dari situs listing yang sama harga jual Tesla bekas justru cukup menarik dicermati. Ambil contoh Tesla Model X keluaran 2017 yang justru dibanderol di harga Rp2,55 miliar. Begitu juga dengan Tesla Model 3 tahun 2021 yang dijual di harga Rp1,395 miliar.
Saat ini di situs Prestigecars, salah satu distributor Tesla di Indonesia, harga Tesla Model X dijual di kisaran harga Rp3 miliar-Rp4,4 miliar. Tesla Model 3 juga dijual di harga Rp1,5 miliar.
Jadi, koreksi harga yang terjadi di mobil listrik memang masih belum menentu.Semuanya tergantung dari modelnya. Hyundai Ioniq dan Tesla Model 3 memiliki depresiasi yang baik karena memang populasinya saat ini sangat besar. Belum lagi PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) sudah membangun infrastruktur pendukung mobil listrik yang sangat komplet.
Lalu mengapa Tesla Model X memiliki koreksi harga yang sangat tinggi? Tesla Model X memiliki depresiasi tinggi karena memang populasinya cukup langka di jalan. Beda dengan Tesla Model 3 yang sudah cukup banyak ditemukan di sudut-sudut jalan Ibu Kota.
Selain itu Tesla Model X bukanlah mobil mewah atau sport yang jumlahnya terbatas. Mobil SUV listrik itu hanyalah sebuah produk massal. Jadi depresiasinya tidak akan sama dengan mobil sport atau mobil mewah yang dikoleksi oleh para crazy rich.
Dengan harga yang ternyata tidak terlalu jauh memang membeli mobil bekas listrik dalam kondisi baru jelas lebih baik. Apalagi saat ini pembelian mobil di Indonesia didominasi skema kredit. Dengan selisih yang tidak terlalu besar tentu memiliki mobil listrik dalam kondisi baru jelas lebih menguntungkan.
(wsb)