Awas Jadi Zonk, Begini Cara Membedakan Oli Palsu dan Asli
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemilik mobil harus berhati-hati dalam membeli oli mesin dan jangan tergiur harga murah. Karena saat ini beragamnya varian tipe dan jenis oli mesin pada kendaraan sudah banyak dipalsukan.
Tidak sedikit orang yang tertipu karena ingin mendapatkan harga yang murah, malah menjadi zonk. Begitu ganti oli, tiba-tiba knalpot mobil ngebul dan ujung-ujungnya harus mengeluarkan biaya besar untuk memperbaiki mesin mobil.
Kondisi ini pastinya akan merugikan pemilik mobil. Sebab oli palsu memiliki kadar yang tidak teratur dan Tidak direkomendasikan oleh pabrikan karena akan merusak mesin.
Maka dari itu perlunya ketelitian dan hati-hati dalam membeli oli. Agar tidak kecele membeli oli yang palsu Jody Selaku Supervisor Distributor Ravoenol Indonesia membeberkan tips agar mana oli asli dan palsu:
1. Terdapat Barcode
Distributor oli resmi sekarang ini menggunakan barkode supaya pemilik kendaraan dapat dengan mudah mengaksesnya. Hal ini akan membantu Anda dalam mendapatkan oli yang asli dan berkualitas.
Pemilik cukup melakukan scan barcode yang tertera pada kemasan oli. Jika scan tersebut masuk dalam website asli, maka oli tersebut bisa dipastikan asli.
2. Terdapat Kode Kerok
Pada produk oli Jerman terdapat kode yang tertera pada kemasan. Kode tersebut dimasukan pada website asli.
"Sama seperti voucher pulsa ya tinggal dikerok nanti keluar kodenya. Kode itu hanya dimasukan sekali. Jika sudah terdaftar maka kode itu akan dibilang palsu, karena kode itu tidak ada dua kali disetiap botol," ujar Jody dalam wawancara GIIAS 2021.
3. Ada Hologram
Pada produk yang dipasarkan di GIIAS dirinya mengedukasi kepada pengunjung bahwa kemasan oli yang masih terbungkus, tersegel dan kondisi hologramnya baik maka bisa menentukan keaslian oli tersebut.
Pada oli Jerman satu ini terdapat hologram bertuliskan merek oli bila dipancarkan melalui sinar ultraviolet. "Produk yang diproteksi dapat menentukan kualitas oli" pungkasnya.
Tidak sedikit orang yang tertipu karena ingin mendapatkan harga yang murah, malah menjadi zonk. Begitu ganti oli, tiba-tiba knalpot mobil ngebul dan ujung-ujungnya harus mengeluarkan biaya besar untuk memperbaiki mesin mobil.
Kondisi ini pastinya akan merugikan pemilik mobil. Sebab oli palsu memiliki kadar yang tidak teratur dan Tidak direkomendasikan oleh pabrikan karena akan merusak mesin.
Maka dari itu perlunya ketelitian dan hati-hati dalam membeli oli. Agar tidak kecele membeli oli yang palsu Jody Selaku Supervisor Distributor Ravoenol Indonesia membeberkan tips agar mana oli asli dan palsu:
1. Terdapat Barcode
Distributor oli resmi sekarang ini menggunakan barkode supaya pemilik kendaraan dapat dengan mudah mengaksesnya. Hal ini akan membantu Anda dalam mendapatkan oli yang asli dan berkualitas.
Pemilik cukup melakukan scan barcode yang tertera pada kemasan oli. Jika scan tersebut masuk dalam website asli, maka oli tersebut bisa dipastikan asli.
2. Terdapat Kode Kerok
Pada produk oli Jerman terdapat kode yang tertera pada kemasan. Kode tersebut dimasukan pada website asli.
"Sama seperti voucher pulsa ya tinggal dikerok nanti keluar kodenya. Kode itu hanya dimasukan sekali. Jika sudah terdaftar maka kode itu akan dibilang palsu, karena kode itu tidak ada dua kali disetiap botol," ujar Jody dalam wawancara GIIAS 2021.
Baca Juga
3. Ada Hologram
Pada produk yang dipasarkan di GIIAS dirinya mengedukasi kepada pengunjung bahwa kemasan oli yang masih terbungkus, tersegel dan kondisi hologramnya baik maka bisa menentukan keaslian oli tersebut.
Pada oli Jerman satu ini terdapat hologram bertuliskan merek oli bila dipancarkan melalui sinar ultraviolet. "Produk yang diproteksi dapat menentukan kualitas oli" pungkasnya.
(ysw)