Begini Dampak Buruk Jika Terlambat Mengganti Oli Mesin Mobil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Oli pelumas mesin merupakan komponen penting yang pada kendaraan Anda baik motor dan mobil. Umumnya komponen atau part ini memiliki tiga fungsi, sebagai pendingin mesin, pelumas, hingga menjaga kebersihan mesin.
Namun, jika Anda tidak memperhatikan secara berkala maka akan sangat berpengaruh pada performa kendaraan. Komponen ini perlu penggantian secara rutin dan berkala untuk menjaga performa mesin tetap pada kondisi yang optimal.
Umumnya penggantian oli mesin di kendaraan manual, rata-rata pabrikan menyarankan setiap 2.000 km – 3.000 km atau 2 bulan sekali untuk kendaraan roda dua, kalau mobil biasanya 10.000 km, atau enam bulan sekali.
Bisa juga untuk melakukan penggantian oli dilihat dari jarak tempuh (kilometer ) atau jam pemakaian, mana yang lebih dulu tercapai. Namun disarankan bagi pengguna kendaraan dalam kota hanya mangacu berdasarkan bulan bukan kilometer. Hal itu disebabkan karena biasanya oli akan bekerja lebih ekstra dan berat dalam kondisi jalan yang macet.
Berikut ini dilansir dari beberapa sumber (24/07), beberapa dampak buruk jika terlambat mengganti oli:
1. Mesin tidak bertenaga
Mesin tidak bertenaga biasanya muncul pada oli yang sudah jelek akibat telat mengganti oli. Hal ini disebebkan karena semakin lama kualitas oli pasti mengalami penurunan yang diakibatkan karena sudah melewati umur batas pemakaian.
Maka dari itu oli pelumas tidak bisa melumasi komponen internal mobil secara menyeluruh sehingga menurunkan performa mesin
2. Boros bensin
Telat mengganti oli juga berpengaruh pada keiritan bahan bakar. Sebab, oli yang tidak diganti dapat menyebabkan terjadi gesekan yang semakin kuat yang dapat mengakibatkan tariakan semakin berat. Hal itu dapat menyebabkan bahan bakar menjadi lebih boros karena mesin memerlukan suplai bahan bakar lebih dalam mengolah tarikan kendaraan.
3. Mesin overheat
Hal ini bisa terjadi karen kondisi oli yang sudah jelek. Oli pelumas akan mulai menghitam dan mengental serta masuk kedua mesin akan mudah panas.
4. Komponen mesin akan cepat aus
Hal ini terjadi karena gesekan cukup parah pada internal mesin mobil. Hal itu disebabkan oli yang mengental, mengendap dan lengket pada dinding mesin yang dapat memicu terjadi kerak oli. Otomatis jika oli menjadi berkerak maka volume oli akan berkurang yang dapat mengakibatkan resiko gesekan yang lebih parah.
5. Turun Mesin
Jika oli sudah menempel dan menjadi kerak, maka hal ini bisa membuat kompresi jadi lemah dan performa mesin dijamin menurun.Semakin parah kendaraan jika tetap dipaksakan dan tidak mengganti oli dengan yang baru. Maka bisa berakibat turun dari mesin karena gesekan yang keras akibat dari oli yang sudah menempel dan menjadi kerak pada dinding internal mesin.
Namun, jika Anda tidak memperhatikan secara berkala maka akan sangat berpengaruh pada performa kendaraan. Komponen ini perlu penggantian secara rutin dan berkala untuk menjaga performa mesin tetap pada kondisi yang optimal.
Umumnya penggantian oli mesin di kendaraan manual, rata-rata pabrikan menyarankan setiap 2.000 km – 3.000 km atau 2 bulan sekali untuk kendaraan roda dua, kalau mobil biasanya 10.000 km, atau enam bulan sekali.
Bisa juga untuk melakukan penggantian oli dilihat dari jarak tempuh (kilometer ) atau jam pemakaian, mana yang lebih dulu tercapai. Namun disarankan bagi pengguna kendaraan dalam kota hanya mangacu berdasarkan bulan bukan kilometer. Hal itu disebabkan karena biasanya oli akan bekerja lebih ekstra dan berat dalam kondisi jalan yang macet.
Berikut ini dilansir dari beberapa sumber (24/07), beberapa dampak buruk jika terlambat mengganti oli:
1. Mesin tidak bertenaga
Mesin tidak bertenaga biasanya muncul pada oli yang sudah jelek akibat telat mengganti oli. Hal ini disebebkan karena semakin lama kualitas oli pasti mengalami penurunan yang diakibatkan karena sudah melewati umur batas pemakaian.
Maka dari itu oli pelumas tidak bisa melumasi komponen internal mobil secara menyeluruh sehingga menurunkan performa mesin
2. Boros bensin
Telat mengganti oli juga berpengaruh pada keiritan bahan bakar. Sebab, oli yang tidak diganti dapat menyebabkan terjadi gesekan yang semakin kuat yang dapat mengakibatkan tariakan semakin berat. Hal itu dapat menyebabkan bahan bakar menjadi lebih boros karena mesin memerlukan suplai bahan bakar lebih dalam mengolah tarikan kendaraan.
3. Mesin overheat
Hal ini bisa terjadi karen kondisi oli yang sudah jelek. Oli pelumas akan mulai menghitam dan mengental serta masuk kedua mesin akan mudah panas.
4. Komponen mesin akan cepat aus
Hal ini terjadi karena gesekan cukup parah pada internal mesin mobil. Hal itu disebabkan oli yang mengental, mengendap dan lengket pada dinding mesin yang dapat memicu terjadi kerak oli. Otomatis jika oli menjadi berkerak maka volume oli akan berkurang yang dapat mengakibatkan resiko gesekan yang lebih parah.
5. Turun Mesin
Jika oli sudah menempel dan menjadi kerak, maka hal ini bisa membuat kompresi jadi lemah dan performa mesin dijamin menurun.Semakin parah kendaraan jika tetap dipaksakan dan tidak mengganti oli dengan yang baru. Maka bisa berakibat turun dari mesin karena gesekan yang keras akibat dari oli yang sudah menempel dan menjadi kerak pada dinding internal mesin.
(dan)