Glickenhaus Pamer Boot untuk Menantang Tesla Cybertruck, Berani?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan otomotif yang khusus membuat mobil bertenaga hidroden , Glickenhaus memamerkan Scuderia Cameron Glickenhaus Boot yang akan digunakan untuk menantang Tesla Cybertruck di ajang off-road resmi Baja 1000.
Dikutip dari Autoblog, Kamis (20/1/2022), dibanding pendahulunya, Boot memiliki beberapa pembaruan, terutama di tampilan depan. Panel bodi yang ada di bagian depan dilepas dan diganti dengan roda cadangan yang diikat ke struktur tubular sehingga terlihat makin sangar.
Bentuk khas kabin tidak banyak berubah, tetapi bagian belakangnya memiliki saluran masuk udara yang besar, kipas, dan tangki penyimpanan hidrogen yang besar.
Melalui siaran persnya, Glickenhaus menyindir Tesla yang tidak juga menjawab tantangan mereka untuk beradu kekuatan kendaraan off-roader diajang Baja 1000 sejak 2020 lalu.
Perusahaan kembali meledek, bahwa baterai listrik lebih cocok untuk hal-hal kecil seperti ponsel, sepeda, skuter dan mobil penumpang kecil. Sebaliknya, sel bahan bakar hidrogen bekerja lebih baik untuk kendaraan yang lebih besar.
Ini berkaitan dengan kepadatan energi dan sebagian karena mengisi ulang tangki hidrogen membutuhkan waktu lebih sedikit daripada mengisi baterai. "Tidak ada kendaraan baterai-listrik di dunia yang dapat berhasil menjalankan Boot," katanya.
Detail powertrain memang belum dirilis, tetapi hal yang menarik adalah bahwa Boot akan mengandalkan hidrogen kriogenik untuk mengerakan mesin. Hidrogen itu disimpan dalam bentuk cair pada -423 derajat Fahrenheit.
Glickenhaus mengakui bahwa mereka belum memperoleh hidrogen kriogenik dan tangki penyimpan bahan bakar tersebut untuk menguji Boot. Sejauh ini baru ada empat laboratorium untuk menguji hidrogen kriogenik di Amerika Serikat dan belum ada tangki yang memenuhi kebutuhan mereka.
Ke depan, Glickenhaus akan berupaya membuat off-roader yang bisa dijual ke publik. Membangun versi listrik dari Boot kemungkinan akan menjadi cara yang lebih sederhana untuk menantang Cybertruck di ajang Baja 1000.
Tetapi perusahaan tersebut mencatat bahwa teknologi motor listrik memiliki beberapa kekurangan. Misalnya saja Ford F-150 Lightning yang bobotnya lebih berat 1.000 pon dibanding mobil bensin. Hal ini juga mengurangi kekuatan untuk membawa kargo lebih banyak.
Alasan itulah mengapa Glickenhaus lebih memilih mengembangkan mesin hidrogen daripada mobil listrik. "Pertimbangannya untuk mengatasi lamanya pengisian baterai dan kemampuan truk untuk membawa kargo yang berat," katanya.
Dikutip dari Autoblog, Kamis (20/1/2022), dibanding pendahulunya, Boot memiliki beberapa pembaruan, terutama di tampilan depan. Panel bodi yang ada di bagian depan dilepas dan diganti dengan roda cadangan yang diikat ke struktur tubular sehingga terlihat makin sangar.
Bentuk khas kabin tidak banyak berubah, tetapi bagian belakangnya memiliki saluran masuk udara yang besar, kipas, dan tangki penyimpanan hidrogen yang besar.
Melalui siaran persnya, Glickenhaus menyindir Tesla yang tidak juga menjawab tantangan mereka untuk beradu kekuatan kendaraan off-roader diajang Baja 1000 sejak 2020 lalu.
Perusahaan kembali meledek, bahwa baterai listrik lebih cocok untuk hal-hal kecil seperti ponsel, sepeda, skuter dan mobil penumpang kecil. Sebaliknya, sel bahan bakar hidrogen bekerja lebih baik untuk kendaraan yang lebih besar.
Ini berkaitan dengan kepadatan energi dan sebagian karena mengisi ulang tangki hidrogen membutuhkan waktu lebih sedikit daripada mengisi baterai. "Tidak ada kendaraan baterai-listrik di dunia yang dapat berhasil menjalankan Boot," katanya.
Detail powertrain memang belum dirilis, tetapi hal yang menarik adalah bahwa Boot akan mengandalkan hidrogen kriogenik untuk mengerakan mesin. Hidrogen itu disimpan dalam bentuk cair pada -423 derajat Fahrenheit.
Glickenhaus mengakui bahwa mereka belum memperoleh hidrogen kriogenik dan tangki penyimpan bahan bakar tersebut untuk menguji Boot. Sejauh ini baru ada empat laboratorium untuk menguji hidrogen kriogenik di Amerika Serikat dan belum ada tangki yang memenuhi kebutuhan mereka.
Ke depan, Glickenhaus akan berupaya membuat off-roader yang bisa dijual ke publik. Membangun versi listrik dari Boot kemungkinan akan menjadi cara yang lebih sederhana untuk menantang Cybertruck di ajang Baja 1000.
Tetapi perusahaan tersebut mencatat bahwa teknologi motor listrik memiliki beberapa kekurangan. Misalnya saja Ford F-150 Lightning yang bobotnya lebih berat 1.000 pon dibanding mobil bensin. Hal ini juga mengurangi kekuatan untuk membawa kargo lebih banyak.
Alasan itulah mengapa Glickenhaus lebih memilih mengembangkan mesin hidrogen daripada mobil listrik. "Pertimbangannya untuk mengatasi lamanya pengisian baterai dan kemampuan truk untuk membawa kargo yang berat," katanya.
(ysw)