Menunggu Pasokan Chip, Ribuan Ford Bronco Nyaris Menjadi Besi Tua

Selasa, 22 Februari 2022 - 09:05 WIB
loading...
Menunggu Pasokan Chip, Ribuan Ford Bronco Nyaris Menjadi Besi Tua
Ford Bronco yang siap dikirim ke pembeli menumpuk di pabrik pembuatan mobil listrik mereka di Michigan. Foto/Autoblog
A A A
MICHIGAN - Ford Bronco yang siap dikirim ke pembeli menumpuk di pabrik pembuatan mobil listrik mereka di Michigan. Sejumlah pembeli yang memesan Ford bronco sejak lama juga mulai berteriak kapan kendaraan mereka dikirim.

Dikutip dari Autoblog, Selasa (22/2/2022), dua tahun sejak terganggunya pasokan chip memaksa Ford menunda pengiriman truk listrik Bronco hingga kini. Akibat hal tersebut, ribuan Ford Bronco menumpuk di luar Pabrik Perakitan Michigan yang bisa membuat mobil tersebut berkarat.

Ford Motor Company maupun dealer Ford mengakui kalau kondisi ini karena mereka terkendala pasokan chip. Kepala produksi Ford Bronco yakin, sambil menunggu pasokan chip lancar mereka akan tetap melanjutkan produksi Bronco.



Mengenai masalah ini, para konsumen yang sudah memesan Ford Bronco sejak 2020 nampaknya memaklumi. Namun mereka meminta Ford untuk terus memberi informasi kepada mereka kapan unit akan dikirim.

Salah seorang pembeli mengatakan kepada AutoNews, seharusnya Ford dapat berkomunikasi dengan lebih baik. Mereka menyayangkan sikap Ford yang membiarkan konsumen menunggu tanpa kepastian.

CEO Ford Jim Farley mengatakan kepada Bloomberg minggu lalu sehubungan dengan masalah ini. "Yang bisa kita lakukan pada saat ini secepatnya memecahkan masalah terkendalanya pasokan chip dan berkomunikasi dengan pembeli," ujarnya.



Dalam pernyataan kepada AutoNews melalui email, Ford mengatakan ribuan Bronco masih tertahan di gudang sambil menunggu pasokan chip. "Tujuan kami adalah memperbarui semuanya dalam 90 hari ke depan, sambil menunggu ketersediaan chip," ujar pernyataan itu

Sayangnya, tidak semua para pemesan Ford Bronco senang dengan penjelasan tersebut. Karena sebelumnya mereka mengira pasokan Ford Bronco akan diberikan berdasarkan urutan pemesanan tapi sekarang mereka seperti konsumen yang dinomor duakan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3061 seconds (0.1#10.140)