CVT Motor Matic Alami Kerusakan, Ini 5 Tanda yang Perlu Diwaspadai

Senin, 28 Februari 2022 - 20:55 WIB
loading...
CVT Motor Matic Alami Kerusakan, Ini 5 Tanda yang Perlu Diwaspadai
CVT motor matic harus dirawat dengan baik agar usia pakainya sesuai dengan peruntukan. Foto/DOK. Suzuki
A A A
JAKARTA - CVT motor matic masuk dalam kategori spare part atau komponen slow moving. Artinya CVT yang merupakan kepanjangan dari Continously Variable Transmission (CVT) butuh waktu yang cukup lama untuk diganti.

Hanya saja hal itu justru membuat banyak pengguna motor matic lalai. Penggunaan durasi tinggi dan minimnya perawatan justru membuat umur CVT jadi lebih pendek. Bahkan bisa saja mengalami kerusakan.

Kerusakan pada komponen mesin CVT motor matic umumnya terjadi karena pengguna tidak mengetahui penyebab kerusakan. Akibatnya komponen CVT yang tidak terawat menyebabkan kerusakan menjadi lebih parah.

Apabila kerusakan dibiarkan terus menerus, maka kerusakan tersebut akan membuat komponen yang lain akan ikut rusak. Namun apabila kerusakan segera ditangani besar kemungkinan bisa meminimalisir terjadinya kerusakan pada komponen yang lainnya.



Dilansir dari laman resmi Suzuki, berikut tanda kerusakan pada CVT motor matic yang perlu diwaspadai:

1. Akselerasi Motor Tersendat

Awal gejala kerusakan pada CVT biasanya terjadi ketika mangkuk kopling bermasalah maka gejala yang timbul pada saat motor dijalankan pada putaran bawah dan atas akan terasa tersendat. Bahkan Anda bisa merasakannya ketika motor berada di RPM putaran rendah.

Biasanya jika gejala ini yang Anda rasakan, seringkali kerusakan terjadi pada mangkuk kopling centrifugal (clutch housing).

Bila kampas sentrifugal aus atau rusak maka anda bisa merasakan akselerasi motor matic yang sedang dikendarai akan menjadi lambat dan kecepatan menjadi berkurang dari biasanya. Kerusakan bisa terjadi karena permukaan area kontak mangkuk dengan kanvas kopling tidak rata.

Efeknya daya cengkram dari kanvas kopling sentrifugal tidak optimal dalam mengikat clutch housing. Apabila kerusakan terjadi pada permukaan mangkuk dan kanvas kopling tidak rata solusinya adalah penggantian komponen baru.

2. Roller Mengalami Kerusakan

Penyebab yang paling sering terjadi rusaknya per CVT justru karena roller CVT rusak, aus atau sudah sampai umur pakainya. Biasanya jika hal itu terjadi akan terasa getaran atau vibrasi pada putaran bawah. Selain itu tenaga pada putaran atas tidak maksimal dengan kata lain akselerasi pada putaran atas seperti tertahan.

Fungsi utama dari roller adalah memberikan tekanan pada rumah roller atau puli. Tekanan inilah yang membuat puli dapat bergerak.

Anda disarankan untuk mengganti roller di km sekitar 20.000 hingga 24.000 maksimal.

Anda pun akan mendengar suara gemeretak dari bagian dalam CVT. Khususnya saat motor dalam kondisi berhenti kemudian berakselerasi. Efek lainnya adalah putaran mesin akan tertahan ketika Anda berada di top speed.

3. Rumah Roller yang Penyok

Penyebab lainnya adalah karena rumah roller mengalami penyok. Penyebabnya antara lain karena Anda sering membawa beban berat pada motor matic, motor yang membawa beban berat dan dipaksa untuk melewati jalanan menanjak setiap hari.

Akibat yang terjadi adalah pembatas antar roller pun akan tergerus.Pada saat gaya lontar yang terjadi besar maka roller yang tadinya harus menekan puli hanya berputar menggerus jalur roller saja. Hal tersebut dikarenakan roller tidak dapat terlempar lebih jauh.Rumah roller yang penyok yang bisa diganti baru agar CVT bisa bekerja secara normal kembali.

4. V-Belt yang Sudah Mengeras

Komponen v-belt dibuat dari bahan karet sehingga lentur, namun V-belt memiliki masa pakai. Jika motor matic sering digunakan, v-belt berotasi dalam posisi yang cepat maka suhu yang dihasilkan cukup tinggi sehingga karet v-belt lebih mudah mengeras atau getas.

Gejala awal jika v-belt harus diganti adalah muncul retakan, jika dibiarkan terlaly lama maka seiring berjalannya waktu bisa putus.

V-belt yang bermasalah bisa menimbulkan suara berisik dari boks CVT. Anda pun akan merasakan akselerasi terasa selip atau tidak seimbang dengan putaran gas. Anda disarankan untuk menggangi V-belt jika permasalahan ini muncul

5. Terdengar Suara Dengung Keras

Apabila ada suara berdengung yang cukup keras dari boks CVT hal tersebut terjadi karena gigi transmisi saling beradu. Hal itu bisa disebabkan bearing ratio yang sudah oblak atau goyang karena usia penggunaan. Anda yang jarang mengganti oli transmisi atau terjadi kebocoran sehingga oli berkurang juga harus diwaspadai.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2247 seconds (0.1#10.140)