Ford Patenkan Mode Drifting di Mobil Listrik dan Konvensional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ford mematenkan mode "Drifting" di mobil listrik dan mobil konvensional. Tujuannya agar semua orang bisa drifting di mobil apa pun.
Saat ini melakukan drifting memang bukan hal yang mudah. Beberapa pengemudi yang bisa melakukannya telah lebih dulu berlatih. Namun Ford justru bermimpi agar semua orang bisa melakukan drifting semudah memencet tombol. Apa pun mobilnya.
Disebutkan Carmag, perusahaan dengan logo oval biru telah memasukkan daftar paten "Drifting Mode" ke US Patent and Trade Mark baru-baru ini. Dalam pengajuan itu Ford memberikan keterangan bahwa "Drifting Mode" adalah program pengontrol kendaraan.
"Saat kendaraan berada dalam mode drift, sistem akan memisahkan roda yang digerakkan dan kemudian menggunakan rem untuk menguncinya, sehingga mendorong terjadinya luncuran. Berdasarkan data sensor kecepatan roda dan kecepatan roda target, sistem kemudian akan menambahkan daya untuk memaksimalkan luncuran yang diinduks," tulis Ford.
Sebenarnhya "Drift Mode" bukan hal baru buat Ford. Mereka juga pernah memasang mode berkendara itu di Ford Focus RS keluaran tahun 2017. Saat itu Ford merekayasa pengendalian mobil menjadi oversteer dengan mengirimkan hingga 70 persen tenaga mesin ke roda belakang.
Di saat yang bersamaan "Drift Mode" juga mengendurkan kendali pada sistem kontrol stabilitas dan peredam untuk mentransfer lebih banyak bobot dari sisi ke sisi ke belakang. Dari situ sensasi drifting bisa dirasakan.
Untuk kali ini, Ford berupaya menyempurnakan mode berkendara yang unik itu. Bedanya hal itu bisa dilakukan tidak hanya di mobil konvensional tapi juga mobil listrik.
Saat ini melakukan drifting memang bukan hal yang mudah. Beberapa pengemudi yang bisa melakukannya telah lebih dulu berlatih. Namun Ford justru bermimpi agar semua orang bisa melakukan drifting semudah memencet tombol. Apa pun mobilnya.
Disebutkan Carmag, perusahaan dengan logo oval biru telah memasukkan daftar paten "Drifting Mode" ke US Patent and Trade Mark baru-baru ini. Dalam pengajuan itu Ford memberikan keterangan bahwa "Drifting Mode" adalah program pengontrol kendaraan.
"Saat kendaraan berada dalam mode drift, sistem akan memisahkan roda yang digerakkan dan kemudian menggunakan rem untuk menguncinya, sehingga mendorong terjadinya luncuran. Berdasarkan data sensor kecepatan roda dan kecepatan roda target, sistem kemudian akan menambahkan daya untuk memaksimalkan luncuran yang diinduks," tulis Ford.
Sebenarnhya "Drift Mode" bukan hal baru buat Ford. Mereka juga pernah memasang mode berkendara itu di Ford Focus RS keluaran tahun 2017. Saat itu Ford merekayasa pengendalian mobil menjadi oversteer dengan mengirimkan hingga 70 persen tenaga mesin ke roda belakang.
Di saat yang bersamaan "Drift Mode" juga mengendurkan kendali pada sistem kontrol stabilitas dan peredam untuk mentransfer lebih banyak bobot dari sisi ke sisi ke belakang. Dari situ sensasi drifting bisa dirasakan.
Untuk kali ini, Ford berupaya menyempurnakan mode berkendara yang unik itu. Bedanya hal itu bisa dilakukan tidak hanya di mobil konvensional tapi juga mobil listrik.
(wsb)