Ini Alasan Kuat Mudik Tak Gunakan Sepeda Motor

Minggu, 24 April 2022 - 01:11 WIB
loading...
Ini Alasan Kuat Mudik Tak Gunakan Sepeda Motor
Pemerintah imbau Mudik tak menggunakan sepeda motor. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Pemerintah mengimbau masyarakat tidak mudik menggunakan sepeda motor , lantaran risiko kecelakaan lebih besar ketimbang moda transportasi lain. Dari total kecelakaan tahun lalu sebanyak 23 ribu, sebesar 70% melibatkan sepeda motor.

“Sesuai regulasi, sepeda motor adalah alat transportasi untuk jarak pendek. Itu sebabnya, kami mengimbau masyarakat tak mudik memakai motor,” ujar Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suharto dalam webinar Mudik Sehat, Silaturahmi di Era Pandemi yang digelar Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), Sabtu (23/4/2022).

Turut hadir di acara ini, pendiri Global Defensive Driving Center (GDDC) Aan Gandhi. Bertindak sebagai moderator adalah Koordinator Jarak Aman Edo Rusyanto.

an

Suharto menuturkan, tahun ini, jumlah pemudik sepeda motor diprediksi mencapai 16,9 juta orang dari total pemudik 85,5 juta orang, naik 31,5% dari 2019. Kendaraan pribadi mendominasi moda transportasi mudik, dengan perincian sepeda motor 16,9 juta dan mobil 22,9 juta, lalu bus 14,1 juta, pesawat 8,9 juta, dan kereta api 7,6 juta.

Seiring dengan itu, Suharto menyatakan, pemerintah mendorong pesepeda motor mengikuti program mudik gratis menggunakan bus. Adapun sepeda motor bisa diangkut menggunakan truk dan diambil di titik penjemputan. Dengan demikian, pemudik bisa memakai sepeda motor saat berada di kampung halaman.

Dia menegaskan, Kemenhub mengerahkan 686 unit bus dengan kapasitas 20.580 penumpang dan 60 unit truk dengan kapasitas tampung 1.920 unit sepeda motor. Kemenhub juga menyediakan balik gratis dengan 180 unit bus dan 5.400 penumpang serta 32 truk dengan kapasitas tampung 960 unit motor.
Ini Alasan Kuat Mudik Tak Gunakan Sepeda Motor

“Intinya, ada banyak opsi mudik bagi masyarakat di luar sepeda motor. Kalau yang memang membutuhkan sepeda motor, bisa mengangkut barang itu dengan truk, lalu ambil di titik penjemputan,” kata dia.

Kemenhub, menurutnya, memprediksi lonjakan arus mudik terjadi pada 28 April hingga 1 Mei 2022, sedangkan arus balik 6-9 Mei 2022. Kemenhub sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk memperlancar arus mudik dan balik.

Adapun manajemen rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan adalah contra flow, sistem satu arah, ganjil genap, dan pengalihan arus lalu lintas dari jalur utama ke jalan-jalan alternatif. Namun, pihak kepolisian nantinya diberikan diskresi untuk mengatur lalu lintas sesuai keadaan di lapangan.

“Kami percaya, ini adalah paket mujarab untuk mengurai kepadatan di jalanan saat arus mudik dan balik Lebaran tahun ini,” kata dia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1253 seconds (0.1#10.140)