Mau Mesin Kendaraan Awet, Pahami Perbedaan Oli Sintetis dan Mineral
loading...
A
A
A
Pertama dari segi harga tentunya, untuk tipe oli sintetis akan memiliki harga lebih mahal dari tipe semi sintetis dan oli mineral. Bahkan harga oli sintetis bisa sampai 4 kali atau lebih dari oli mineral.
Cara lain untuk membedakan adalah dengan memperhatikan label yang ada di kemasan atau botol oli. Biasanya produsen oli akan mencantumkan keterangan terkait produknya, misalnya Full Syntethic, Syntethic Technology, Syntethic Force, Semi syntethic, dan juga Mineral. Dimana istilah - istilah ini bisa berbeda antar produsen oli tetapi secara umum terbagi 3 kelompok besar ; Sintetis, Semi Sintetis, dan mineral.
Berikutnya adalah dengan memperhatikan keterangan data produk di botol kemasan. Biasanya tipe mineral akan tercantum informasi seperti : Solvent Extraction, Hydro processed, dll. Sementara untuk tipe sintetis akan tercantum informasi seperti PAO atau Ester, Diester, dll.
“Bisa juga dengan mengecek typical data sheet dengan melihat indeks viskositas yang ditunjukkan dengan keterangan seperti angka > 120 untuk tipe sintetis, sementara kalau oli mineral antara 90 - 120. Index viskositas sendiri bukanlah angka SAE seperti 0W-20, 10W-40, dll. Biasanya hanya tertera pada data sheet apabila konsumen meminta kepada produsen, tidak dicantumkan dalam kemasan," jelas Brahma.
Dia juga menambahkan sebelum memilih antara oli mineral, oli semi-sintetis, atau oli sintetis untuk kendaraan, tentunya konsumen harus cek dulu rekomendasi oli yang digunakan dari pabrikan kendaraan.
Baca Juga
Cara lain untuk membedakan adalah dengan memperhatikan label yang ada di kemasan atau botol oli. Biasanya produsen oli akan mencantumkan keterangan terkait produknya, misalnya Full Syntethic, Syntethic Technology, Syntethic Force, Semi syntethic, dan juga Mineral. Dimana istilah - istilah ini bisa berbeda antar produsen oli tetapi secara umum terbagi 3 kelompok besar ; Sintetis, Semi Sintetis, dan mineral.
Berikutnya adalah dengan memperhatikan keterangan data produk di botol kemasan. Biasanya tipe mineral akan tercantum informasi seperti : Solvent Extraction, Hydro processed, dll. Sementara untuk tipe sintetis akan tercantum informasi seperti PAO atau Ester, Diester, dll.
“Bisa juga dengan mengecek typical data sheet dengan melihat indeks viskositas yang ditunjukkan dengan keterangan seperti angka > 120 untuk tipe sintetis, sementara kalau oli mineral antara 90 - 120. Index viskositas sendiri bukanlah angka SAE seperti 0W-20, 10W-40, dll. Biasanya hanya tertera pada data sheet apabila konsumen meminta kepada produsen, tidak dicantumkan dalam kemasan," jelas Brahma.
Dia juga menambahkan sebelum memilih antara oli mineral, oli semi-sintetis, atau oli sintetis untuk kendaraan, tentunya konsumen harus cek dulu rekomendasi oli yang digunakan dari pabrikan kendaraan.
(wsb)