Penjualan Mobil Babak Belur, Putin Minta Pemerintah Total Berikan Bantuan

Senin, 20 Juni 2022 - 20:00 WIB
loading...
Penjualan Mobil Babak Belur, Putin Minta Pemerintah Total Berikan Bantuan
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan menggelontorkan dana bantua sebesar Rp4,12 triliun untuk gairahkan bisnis otomotif. Foto/IST
A A A
RUSIA - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya berupaya keras menyelamatkan industri otomotif Rusia yang terjun bebas sejak invasi terhadap Ukraina dijalankan. Terakhir penjualan mobil di Rusia pada Mei lalu turun drastis hingga 83,5 persen berdasarkan data yang dikeluarkan Association of European Business (AEB).

Penjualan otomotif di Rusia lesu karena memang saat ini produksi mobil mengalami kebuntuan. Pasalnya Uni Eropa menerapkan sanksi kepada Rusia atas tindakan invasi kepada Ukraina. Mereka melarang semua pihak mengirimkan komponen-komponen yang dibutuhkan dalam produksi mobil.

Selain itu berbagai pabrikan mobil asing yang ada di Rusia juga terpaksa tutup. Bahkan pabrik Renault yang ada di Rusia rela dinasionalisasi dengan harga 1 Rubel.

Penurunan itu akhirnya membuat Vladimir Putin harus segera bertindak. Dia bahkan meminta setiap badan di pemerintah Rusia bergerak untuk membantu industri otomotif Rusia.



Penjualan Mobil Babak Belur, Putin Minta Pemerintah Total Berikan Bantuan


"Saya meminta kalian untuk memikirkan langkah-langkah penting yang detail untuk membantu industri otomotif dan menstabilkan pasar," ucap Vladimir Putin.

Dia meminta seluruh rencana itu ada sebelum 1 September 2022 nanti. Sementara disebutkan Autoblog, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov berencana mengalokasikan dana sebesar 20,7 miliar Rubel atau setara Rp4,12 triliun tahun ini untuk membantu industri otomotif Rusia yang lagi babak belur.



Dana itu nantinya akan digunakan untuk menjalankan kembali bisnis kredit kendaraan, mendukung bunga pembiayaan, hingga diskon untuk kendaraan listrik dan bahan bakar minyak.

"Hal itu harus segera diterapkan hingga ke depan nanti untuk menstimulasi pasar terutama untuk mobil yang diproduksi di dalam negeri dan disediakan untuk konsumen kami," jelas Denis Manturov.

Sementara Badan statistik Rusia Rosstat mengatakan harga mobil saat ini telah melonjak hampir 50 persen sejak awal tahun. Di saat yang bersamaan pendapatan rumah tangga justru telah menurun dan inflasi mendekati level tertinggi selama 20 tahun belakangan.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2578 seconds (0.1#10.140)