Mengenal Ron BBM dan Pilihan yang Tepat agar Kendaraan Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Istilah RON BBM mungkin masih cukup asing bagi sebagian masyarakat Indonesia. Topik kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia masih menjadi perbincangan hangat usai mengalami kenaikan.
Sebelumnya, pemerintah resmi menaikkan harga BBM jenis Pertalite menjadi Rp10.000 per liter hingga jenis Pertamax menjadi Rp14.500 per liter. Hal ini langsung memunculkan berbagai pandangan berbeda dari masyarakat.
Baca juga : BBM Naik, Segini Perbandingan Harga BBM Pertamina, Vivo, dan Shell
Meski cukup banyak pembahasan terkait BBM ini, nyatanya masih cukup banyak yang belum mengetahui secara pasti soal bahan bakar minyak, termasuk RON didalamnya. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan RON pada BBM?
RON merupakan akronim dari Research Octane Number atau bisa disebut sebagai Nilai Oktan. RON ini biasa menjadi patokan terkait kualitas yang dimiliki bahan bakar minyak (BBM).
Pada dasarnya, jenis BBM seperti Pertalite, Pertamax dan lainnya memiliki kandungan nilai oktan yang berbeda-beda. Semakin tinggi kandungan oktannya, maka semakin bagus pula kualitas dari bahan bakar minyak (BBM) tersebut yang akan berdampak positif pada performa mesin kendaraan.
Pertalite memiliki RON 90, lebih baik dari Premium yang memiliki nilai oktan 88. Kandungan utama Pertalite adalah nafta yang memiliki RON 65-70. Nafta sendiri merupakan bahan yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerosin.
Untuk menjadikannya mencapai angka 90, kandungan tersebut dicampur dengan HOMC (High Octane Mogas Component) dan zat aditif EcoSAVE.
Baca juga : Perbedaan Kandungan Pertalite dan Pertamax
Sedangkan jenis Pertamax memiliki RON 92. Pertamax disarankan agar digunakan pada kendaraan bahan bakar bensin yang mempunyai perbandingan kompresi tinggi (9,1 : 1 sampai 10,0 : 1).
Lantas, apa yang akan terjadi apabila kendaraan menggunakan jenis BBM dengan kualitas rendah? Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, dampak yang akan dirasakan jika kendaraan menggunakan bahan bakar minyak dengan RON rendah adalah mesin yang tidak awet.
Pada konsekuensi jangka panjangnya, kendaraan bisa sering masuk bengkel dan terus membutuhkan perawatan berlebih. Hal ini tentunya bisa menjadikan biaya perawatan kendaraan menjadi bengkak dan tidak terkontrol.
Maka dari itu, pengendara wajib memperhatikan konsumsi bahan bakar yang dipilih untuk kendaraannya. Akan lebih baik apabila pengemudi memilih RON BBM yang tinggi seperti varian Pertamax.
Meski harganya relatif lebih mahal dari Pertalite, setidaknya kendaraan akan merasakan cukup banyak manfaat dari penggunaan BBM dengan oktan tinggi ini.
Sebelumnya, pemerintah resmi menaikkan harga BBM jenis Pertalite menjadi Rp10.000 per liter hingga jenis Pertamax menjadi Rp14.500 per liter. Hal ini langsung memunculkan berbagai pandangan berbeda dari masyarakat.
Baca juga : BBM Naik, Segini Perbandingan Harga BBM Pertamina, Vivo, dan Shell
Meski cukup banyak pembahasan terkait BBM ini, nyatanya masih cukup banyak yang belum mengetahui secara pasti soal bahan bakar minyak, termasuk RON didalamnya. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan RON pada BBM?
RON merupakan akronim dari Research Octane Number atau bisa disebut sebagai Nilai Oktan. RON ini biasa menjadi patokan terkait kualitas yang dimiliki bahan bakar minyak (BBM).
Pada dasarnya, jenis BBM seperti Pertalite, Pertamax dan lainnya memiliki kandungan nilai oktan yang berbeda-beda. Semakin tinggi kandungan oktannya, maka semakin bagus pula kualitas dari bahan bakar minyak (BBM) tersebut yang akan berdampak positif pada performa mesin kendaraan.
Pertalite memiliki RON 90, lebih baik dari Premium yang memiliki nilai oktan 88. Kandungan utama Pertalite adalah nafta yang memiliki RON 65-70. Nafta sendiri merupakan bahan yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerosin.
Untuk menjadikannya mencapai angka 90, kandungan tersebut dicampur dengan HOMC (High Octane Mogas Component) dan zat aditif EcoSAVE.
Baca juga : Perbedaan Kandungan Pertalite dan Pertamax
Sedangkan jenis Pertamax memiliki RON 92. Pertamax disarankan agar digunakan pada kendaraan bahan bakar bensin yang mempunyai perbandingan kompresi tinggi (9,1 : 1 sampai 10,0 : 1).
Lantas, apa yang akan terjadi apabila kendaraan menggunakan jenis BBM dengan kualitas rendah? Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, dampak yang akan dirasakan jika kendaraan menggunakan bahan bakar minyak dengan RON rendah adalah mesin yang tidak awet.
Pada konsekuensi jangka panjangnya, kendaraan bisa sering masuk bengkel dan terus membutuhkan perawatan berlebih. Hal ini tentunya bisa menjadikan biaya perawatan kendaraan menjadi bengkak dan tidak terkontrol.
Maka dari itu, pengendara wajib memperhatikan konsumsi bahan bakar yang dipilih untuk kendaraannya. Akan lebih baik apabila pengemudi memilih RON BBM yang tinggi seperti varian Pertamax.
Meski harganya relatif lebih mahal dari Pertalite, setidaknya kendaraan akan merasakan cukup banyak manfaat dari penggunaan BBM dengan oktan tinggi ini.
(bim)