Jangan Main-main, Ini Akibatnya Jika Sering Telat Ganti Oli
loading...
A
A
A
Untuk itu, Anda tidak boleh lupa untuk memanaskan kendaraan setiap 3 hari sekali. Memanaskan mesin mobil secara teratur mampu melancarkan sirkulasi pada komponen-komponen di dalam mesin. Selain itu, memanaskan mesin mobil juga bertujuan untuk mengisi kembali daya aki atau battery. Hidupkan mesin 10 sampai 15 menit dan putaran mesin dijaga di 1.500 rpm atau lebih.
Selain itu, jika sering telat mengganti oli mesin risiko untuk terjadi overheating akan sangat mungkin terjadi. Performa kerja oli mobil sebagai pendingin mobil tidak akan menjalankan fungsinya secara maksimal apabila oli jarang diganti. Hal tersebut mengakibatkan mobil akan menjadi cepat panas atau mengalami overheating.
Tak hanya itu, mobil akan terasa lebih boros bahan bakar. Gesekan yang terjadi antara komponen-komponen pada mesin mobil akan berkurang dengan adanya oli mobil sebagai pelumas mesin mobil. Gesekan yang halus akan membuat performa kerja mobil semakin meningkat. Tentunya juga akan semakin nyaman digunakan.
Namun, hal yang sebaliknya akan terjadi apabila oli mobil tidak berfungsi secara optimal. Oli mobil yang jarang diganti akan berpengaruh dan membuat gesekan akan semakin kuat dan tarikan akan terasa semakin berat.
“Hal ini akan menyebabkan mesin memerlukan sumber tenaga tambahan yang lain, yaitu bensin. Jika kondisi seperti ini terus dibiarkan terjadi, bensin yang digunakan pada mobil akan menjadi cepat habis,” tambah Brahma lebih lanjut.
Oli yang tidak diganti akan mengental dalam jangka waktu tertentu. Jika didiamkan dalam waktu lama, maka akan terjadi penumpukan kontaminan. Adanya kontaminan dalam oli pun bakal berdampak pada komponen mesin seperti piston dan blok silinder.
Singkat kata, apabila terlanjur rusak Anda harus menggantinya dengan cara turun mesin. Hal ini tentunya akan membuat Anda harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit.
“Jangan terlalu sering menunda ganti oli jika sudah waktunya, agar performa mobil tetap terjaga karena pelumas akan terus melindungi komponen mesin. Selain itu, pastikan pula memilih pelumas yang sesuai dengan spesifikasi dari pabrikan. Misalkan jenis viskositas yang sesuai, jika pabrikan mobil menganjurkan pelumas 0W-20 maka sebaiknya saat melakukan penggantian juga menggunakan pelumas yang viskositasnya sama,” ungkapnya.
Perhatikan juga jenis pelumas, jangan sampai anjuran pabrikan menggunakan pelumas sintetis tapi saat mengganti oli menggunakan oli mineral, hanya karena harganya lebih murah. Ditakutkan efek jangka panjangnya tidak baik untuk mesin mobil itu sendiri.
Selain itu, jika sering telat mengganti oli mesin risiko untuk terjadi overheating akan sangat mungkin terjadi. Performa kerja oli mobil sebagai pendingin mobil tidak akan menjalankan fungsinya secara maksimal apabila oli jarang diganti. Hal tersebut mengakibatkan mobil akan menjadi cepat panas atau mengalami overheating.
Tak hanya itu, mobil akan terasa lebih boros bahan bakar. Gesekan yang terjadi antara komponen-komponen pada mesin mobil akan berkurang dengan adanya oli mobil sebagai pelumas mesin mobil. Gesekan yang halus akan membuat performa kerja mobil semakin meningkat. Tentunya juga akan semakin nyaman digunakan.
Namun, hal yang sebaliknya akan terjadi apabila oli mobil tidak berfungsi secara optimal. Oli mobil yang jarang diganti akan berpengaruh dan membuat gesekan akan semakin kuat dan tarikan akan terasa semakin berat.
“Hal ini akan menyebabkan mesin memerlukan sumber tenaga tambahan yang lain, yaitu bensin. Jika kondisi seperti ini terus dibiarkan terjadi, bensin yang digunakan pada mobil akan menjadi cepat habis,” tambah Brahma lebih lanjut.
Oli yang tidak diganti akan mengental dalam jangka waktu tertentu. Jika didiamkan dalam waktu lama, maka akan terjadi penumpukan kontaminan. Adanya kontaminan dalam oli pun bakal berdampak pada komponen mesin seperti piston dan blok silinder.
Singkat kata, apabila terlanjur rusak Anda harus menggantinya dengan cara turun mesin. Hal ini tentunya akan membuat Anda harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit.
“Jangan terlalu sering menunda ganti oli jika sudah waktunya, agar performa mobil tetap terjaga karena pelumas akan terus melindungi komponen mesin. Selain itu, pastikan pula memilih pelumas yang sesuai dengan spesifikasi dari pabrikan. Misalkan jenis viskositas yang sesuai, jika pabrikan mobil menganjurkan pelumas 0W-20 maka sebaiknya saat melakukan penggantian juga menggunakan pelumas yang viskositasnya sama,” ungkapnya.
Perhatikan juga jenis pelumas, jangan sampai anjuran pabrikan menggunakan pelumas sintetis tapi saat mengganti oli menggunakan oli mineral, hanya karena harganya lebih murah. Ditakutkan efek jangka panjangnya tidak baik untuk mesin mobil itu sendiri.