Ternyata 95 Persen Konsumen Toyota Pilih Mobil Hybrid Dibandingkan Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Melalui strategi MultiPathway , Toyota memberi banyak pilihan kendaraan elektrifikasi untuk konsumen mereka. Total, ada 15 model kendaraan berteknologi elektrifikasi, baik itu yang berteknologi Battery EV, Plug-in Hybrid EV, hingga Hybrid EV yang dihadirkan melalui Toyota dan Lexus.
“15 model elektrifikasi yang telah TAM miliki bisa mengisi berbagai segmen. Masyarakat juga bisa memilih teknologi elektrifikasi yang sesuai dengan kebutuhan mobilitas dan gaya hidup sehari-hari. Sehingga secara langsung ikut berkontribusi menekan emisi karbon melalui penggunaan kendaraan ramah lingkungan,” kata Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto.
Sejak 2009 hingga November 2022, Toyota secara total telah memasarkan lebih dari 7.814 unit kendaraan elektrifikasi. Juga telah berkontribusi menekan emisi karbon hampir 8.500 ton.
Uniknya, jika dilihat dari total penjualan elektrifikasi Toyota, model hybrid mendominasi penjualan dengan komposisi hampir diatas 95%.
Ada beberapa alasan mengapa masyarakat lebih memfavoritkan mobil hybrid dibandingkan mobil full listrik. Mulai harga yang lebih terjangkau, pilihan lebih banyak, lebih fleksibel untuk jarak jauh, juga kepraktisan. Sebab, mobil hybrid tidak serta merta bergantung pada pengisian daya.
Dibandingkan mobil Internal Combustion Engine (ICE) pun, saat ini konsumen juga lebih memilih mobil hybrid. Ini terlihat dari total pesanan atau SPK Kijang Innova Zenix. Dari total hampir 4.000 unit pemesanan, 82% komposisinya adalah Innova Zenix Hybrid dan tipe Q Hybrid TSS.
Henry Tanoto mengatakan bahwa Toyota berupaya untuk memperluas dan mengakselerasi popularisasi kendaraan elektrifikasi, terus menghadirkan produk baru, juga memperluas kawasan percontohan kendaraan listrik melalui program EV Smart Mobility di kawasan wisata Bali dan Danau Toba. Program ini akan diperluas lagi ke daerah-daerah wisata lainnya di Indonesia.
“Kami juga menginisiasi satu proyek dalam upaya mencapai carbon neutrality yakni kampanye lingkungan hidup It’s Time for Everyone,” bebernya. Salah satunya dengan pengadaan waste management melalui pengadaan waste station untuk kemudian menyediakan berbagai cara pengurangan emisikarbonlainnya.
“15 model elektrifikasi yang telah TAM miliki bisa mengisi berbagai segmen. Masyarakat juga bisa memilih teknologi elektrifikasi yang sesuai dengan kebutuhan mobilitas dan gaya hidup sehari-hari. Sehingga secara langsung ikut berkontribusi menekan emisi karbon melalui penggunaan kendaraan ramah lingkungan,” kata Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto.
Sejak 2009 hingga November 2022, Toyota secara total telah memasarkan lebih dari 7.814 unit kendaraan elektrifikasi. Juga telah berkontribusi menekan emisi karbon hampir 8.500 ton.
Uniknya, jika dilihat dari total penjualan elektrifikasi Toyota, model hybrid mendominasi penjualan dengan komposisi hampir diatas 95%.
Ada beberapa alasan mengapa masyarakat lebih memfavoritkan mobil hybrid dibandingkan mobil full listrik. Mulai harga yang lebih terjangkau, pilihan lebih banyak, lebih fleksibel untuk jarak jauh, juga kepraktisan. Sebab, mobil hybrid tidak serta merta bergantung pada pengisian daya.
Dibandingkan mobil Internal Combustion Engine (ICE) pun, saat ini konsumen juga lebih memilih mobil hybrid. Ini terlihat dari total pesanan atau SPK Kijang Innova Zenix. Dari total hampir 4.000 unit pemesanan, 82% komposisinya adalah Innova Zenix Hybrid dan tipe Q Hybrid TSS.
Henry Tanoto mengatakan bahwa Toyota berupaya untuk memperluas dan mengakselerasi popularisasi kendaraan elektrifikasi, terus menghadirkan produk baru, juga memperluas kawasan percontohan kendaraan listrik melalui program EV Smart Mobility di kawasan wisata Bali dan Danau Toba. Program ini akan diperluas lagi ke daerah-daerah wisata lainnya di Indonesia.
“Kami juga menginisiasi satu proyek dalam upaya mencapai carbon neutrality yakni kampanye lingkungan hidup It’s Time for Everyone,” bebernya. Salah satunya dengan pengadaan waste management melalui pengadaan waste station untuk kemudian menyediakan berbagai cara pengurangan emisikarbonlainnya.
(dan)