Mercedes Jadi Produsen Mobil Pertama yang Dapat Izin Operasikan Sistem Otonom Level 3 di AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Mercedes-Benz mengungkapkan telah menerima persetujuan untuk mengoperasikan fungsi mengemudi otonom Level 3 di Nevada. Izin ini menjadikan produsen mobil Jerman sebagai yang pertama mendapatkan persetujuan seperti itu di Amerika Serikat .
Menurut SAE International, otomatisasi Level 3 memungkinkan kendaraan untuk mengemudi sendiri dalam batasan tertentu. Ketika dioperasikan, pengemudi dapat mengalihkan pandangan dari jalan dan orang yang duduk di kursi pengemudi tidak dianggap sedang "mengemudi".
Namun, sistem Drive Pilot Mercedes hanya bekerja pada kecepatan hingga 40 mil/jam atau 64 km/jam. Meskipun bukan otonomi penuh, sistem itu setidaknya dapat membuat seorang menjawab email atau mengalihkan fokus dari jalan selama mengemudi.
Orang yang duduk di kursi pengemudi tidak boleh tertidur, karena mobil dapat meminta mereka untuk mengambil alih kendali kapan saja. Jika pengemudi tidak menanggapi kendaraan dalam waktu 10 detik, kendaraan akan berhenti darurat.
“Meskipun beberapa perusahaan telah mulai mengoperasikan kendaraan yang sepenuhnya otonom di tempat-tempat seperti San Francisco, kendaraan tersebut digunakan sebagai robotaxis. Mercedes Drive Pilot, sementara itu, ditujukan untuk kendaraan pelanggan,” tulis laman Carscoops, Sabtu (7/1/2023).
Pihak Mercedes menjelaskan fungsi tersebut (Mercedes Drive Pilot) akan tersedia di Mercedes S-Class dan EQS all-electric. Setelah Nevada, Mercedes mengatakan akan mencari sertifikasi serupa di California.
Meski baru di AS, Mercedes sudah menawarkan sistem mengemudi otonom Drive Pilot di Eropa. Di Jerman, opsi ini harganya sekitar USD5.331 untuk S-Class, dan USD7.922 untuk EQS. Selain Drive Pilot, Mercedes mengatakan fitur Automatic Lane Change juga akan diluncurkan tahun ini. Sistem ini memungkinkan kendaraan berpindah jalur saat cruise control aktif.
Menurut SAE International, otomatisasi Level 3 memungkinkan kendaraan untuk mengemudi sendiri dalam batasan tertentu. Ketika dioperasikan, pengemudi dapat mengalihkan pandangan dari jalan dan orang yang duduk di kursi pengemudi tidak dianggap sedang "mengemudi".
Namun, sistem Drive Pilot Mercedes hanya bekerja pada kecepatan hingga 40 mil/jam atau 64 km/jam. Meskipun bukan otonomi penuh, sistem itu setidaknya dapat membuat seorang menjawab email atau mengalihkan fokus dari jalan selama mengemudi.
Orang yang duduk di kursi pengemudi tidak boleh tertidur, karena mobil dapat meminta mereka untuk mengambil alih kendali kapan saja. Jika pengemudi tidak menanggapi kendaraan dalam waktu 10 detik, kendaraan akan berhenti darurat.
“Meskipun beberapa perusahaan telah mulai mengoperasikan kendaraan yang sepenuhnya otonom di tempat-tempat seperti San Francisco, kendaraan tersebut digunakan sebagai robotaxis. Mercedes Drive Pilot, sementara itu, ditujukan untuk kendaraan pelanggan,” tulis laman Carscoops, Sabtu (7/1/2023).
Pihak Mercedes menjelaskan fungsi tersebut (Mercedes Drive Pilot) akan tersedia di Mercedes S-Class dan EQS all-electric. Setelah Nevada, Mercedes mengatakan akan mencari sertifikasi serupa di California.
Meski baru di AS, Mercedes sudah menawarkan sistem mengemudi otonom Drive Pilot di Eropa. Di Jerman, opsi ini harganya sekitar USD5.331 untuk S-Class, dan USD7.922 untuk EQS. Selain Drive Pilot, Mercedes mengatakan fitur Automatic Lane Change juga akan diluncurkan tahun ini. Sistem ini memungkinkan kendaraan berpindah jalur saat cruise control aktif.
(wib)