Akses Pengisian EV Belum Merata, Wyoming Larang Penjualan Mobil Listrik

Rabu, 18 Januari 2023 - 17:18 WIB
loading...
Akses Pengisian EV Belum Merata, Wyoming Larang Penjualan Mobil Listrik
Stasiun pengisian daya mobil listrik. FOTO/ DOK SINDOnews
A A A
TEXAS - Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, tidak semua tempat memiliki akses penuh ke pengisian kendaraan listrik.



Hal inilah salah satu alasan mengapa badan legislatif negara bagian Wyoming ingin mengajukan proposal untuk melarang penjualan kendaraan listrik mulai tahun 2035.

Ini adalah tanggapan terhadap undang-undang yang diterapkan di negara bagian lain untuk mencegah penjualan kendaraan konvensional.

Senator Jim Anderson mengatakan kepada Cowboy State Daily bahwa dia ingin menolak larangan penjualan mobil baru dengan mesin pembakaran internal di negara bagian seperti California dan New York.

'' Jika tidak menyukai mobil bensin, kami tidak menyukai kendaraan listrik Anda'," kata Anderson seperti dilansir dari Cowboy State Daily, Rabu (18/1/2023).

Salah satu alasan mengapa Wyoming menentang keras pelarangan penjualan mobil berbahan bakar bensin adalah karena sumber daya negara sendiri yang bergantung pada minyak dan gas.

Pada tahun 2021 saja, Wyoming memproduksi lebih dari 85 juta barel minyak mentah, menjadikannya negara penghasil minyak terbesar kedelapan di Amerika Serikat.

Industri minyak dan gas telah menjadi salah satu industri berharga di sana dan telah menyediakan banyak kesempatan kerja selama lebih dari satu abad.

Selain itu, negara bagian Wyoming memiliki jumlah penduduk yang rendah dengan jumlah penduduk kurang dari 600.000 jiwa dan terdapat beberapa masyarakat pedesaan yang masih belum memiliki akses jaringan internet.

Kurangnya infrastruktur pengisian daya juga membuat penggunaan EV menjadi tidak praktis di negara bagian tersebut.

Senator Brian Boner menambahkan, "Saya sangat tertarik untuk memastikan bahwa solusi bagi mereka yang ingin mengatasi krisis iklim sebenarnya adalah solusi praktis di dunia nyata,''

"Saya hanya tidak menghargai ketika beberapa negara mencoba memaksakan penerapan teknologi yang belum siap." tandasnya.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2309 seconds (0.1#10.140)