Ford Gunakan Drone Buat Survei Daerah Bencana
A
A
A
MICHIGAN - Perkembangan dunia teknologi yang begitu pesat, memang tidak dapat terelakkan. Baru-baru ini, Ford melakukan kerja sama dengan DJI Drone, untuk memenuhi tantangan bagaimana caranya Drone dapat berfungsi bagi kendaraan.
Dilansir dari Worldcarfans, Rabu (6/1/2016), kerja sama keduanya dirancang untuk membuat sistem survei area bencana. Hal ini merupakan bagian dari program pembangunan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Para peserta ditantang merancang sistem komunikasi Drone untuk kendaraan, baik menggunakan Ford SYNC AppLink atau OpenXC. Pada dasarnya, tujuan utama dari sistem ini adalah membuat perangkat lunak yang memungkinkan responden pertama untuk menggerakkan sebuah F-150 ke zona darurat dan kemudian menyebarkan drone menggunakan sistem infotainment SYNC 3.
Drone tersebut kemudian akan melakukan perjalanan ke daerah-daerah dan mengambil gambar untuk mendokumentasikan kerusakan dan mengidentifikasi korban.
"Kami ingin selalui berinovasi terhadap bisnis untuk membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik. Bekerja dengan DJI dan PBB, merupakan kesempatan untuk melakukan sebuah perubahan besar pada kendaraan dan kami bekerja sama dengan drone untuk menciptakan kebaikan bersama," ujar Wakil Presiden Ford Research dan Advanced Engineering, Ken Washington.
Idealnya, sistem ini akan dipasangkan dengan smartphone dari pengemudi. Sehingga data dari pesawat tak berawak tersebut dapat disebarkan kepada responden lainnya secara real-time.
Jika hal ini dapat diproduksi secara massal dan masuk ke Indonesia tentu saja hal ini juga dapat membantu pengemudi untuk memilih jalan laternatif guna menghindari kemacetan. Untuk lebih jelasnya, bisa disaksikan melalui tayangan video di bawah ini.
Dilansir dari Worldcarfans, Rabu (6/1/2016), kerja sama keduanya dirancang untuk membuat sistem survei area bencana. Hal ini merupakan bagian dari program pembangunan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Para peserta ditantang merancang sistem komunikasi Drone untuk kendaraan, baik menggunakan Ford SYNC AppLink atau OpenXC. Pada dasarnya, tujuan utama dari sistem ini adalah membuat perangkat lunak yang memungkinkan responden pertama untuk menggerakkan sebuah F-150 ke zona darurat dan kemudian menyebarkan drone menggunakan sistem infotainment SYNC 3.
Drone tersebut kemudian akan melakukan perjalanan ke daerah-daerah dan mengambil gambar untuk mendokumentasikan kerusakan dan mengidentifikasi korban.
"Kami ingin selalui berinovasi terhadap bisnis untuk membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik. Bekerja dengan DJI dan PBB, merupakan kesempatan untuk melakukan sebuah perubahan besar pada kendaraan dan kami bekerja sama dengan drone untuk menciptakan kebaikan bersama," ujar Wakil Presiden Ford Research dan Advanced Engineering, Ken Washington.
Idealnya, sistem ini akan dipasangkan dengan smartphone dari pengemudi. Sehingga data dari pesawat tak berawak tersebut dapat disebarkan kepada responden lainnya secara real-time.
Jika hal ini dapat diproduksi secara massal dan masuk ke Indonesia tentu saja hal ini juga dapat membantu pengemudi untuk memilih jalan laternatif guna menghindari kemacetan. Untuk lebih jelasnya, bisa disaksikan melalui tayangan video di bawah ini.
(dyt)