Mobil Produksi Volkswagen Group Paling Mudah Dicuri
A
A
A
BERLIN - Berdasarkan penelitian mobil keluaran produksi Volkswagen group adalah mobil yang paling mudah dicuri atau dibobol hacker. Pasalnya setelah diteliti soal sistem keamanannya selama 2 tahun ternyata berpotensi, mudah dibobol karena keamanan keyless entry yang diadopsi VW.
Menurut peneliti di University of Birmingham WHO menemukan kerentanan, pada mobil Volkswagen group. Namun, atas perintah dari pembuat mobil, pengadilan Inggris mencegah mereka untuk mengumumkan ke publik.
"Bisa dibayangkan Semua VW Group (kecuali untuk beberapa Audi) mobil yang diproduksi di masa lalu dan saat ini sebagian bergantung pada 'konstan-key' dan rentan terhadap serangan, pencurian" tulis hasil penelitian University of Birmingham WHO, seperti dilansir Mirror, (12/8/2016).
Keyless entry merupakan teknologi di mana pengguna mobil tidak perlu lagi mengaitkan kunci ke pintu untuk membuka atau ke memasukkan ke kontak untuk menghidupkan atau mematikan mesin.
Cukup dipegang atau dikantongi maka alat itu dapat berkomunikasi dengan sistem di mobil. Kunci pintu akan membuka secara otomatis saat pengguna mendekat atau berada di radius 3 meter dari mobil. Demikian juga saat pengguna meninggalkan mobil, maka alat tersebut akan berkomunikasi dengan sistem mobil untuk mengunci pintu secara otomatis.
Volkswagen, yang menggunakan teknologi ini dan hasilnya semuanya bisa diretas dan dicuri. Untuk meretasnya cukup menggunakan peralatan yang mudah dibuat sendiri. Alat itu bisa dirakit dari barang elektronik yang dijual bebas. Atas temuan ini, ADAC pun meminta kepada para pengguna kendaraan untuk meningkatkan kewaspadaan saat memarkir mobil di tempat umum.
Alat yang dibuat para pencuri itu bisa meretas transmisi yang dikeluarkan oleh alat milik pengguna mobil saat akan meninggalkan parkir. Transmisi itu bisa dideteksi dari jarak ratusan meter sehingga tidak akan terlacak.
Setelah kode transmisi terbaca, alat milik pencuri tersebut dengan mudah terbaca oleh sensor pada mobil. Dengan begitu kunci pintu mobil bisa terbuka.
"Sistem pada mobil itu akan berpikir bahwa penggunanya berada di jarak yang dekat. Lalu kunci pintu akan terbuka dan mesin menyala. Semua bisa dilakukan tanpa meninggalkan bukti," kata Arnulf Thiemal dari ADAC
Menurut Thiemal hal ini harus menjadi perhatian para produsen kendaraan. "Tidak masuk akal alat secanggih dan semahal ini justru lebih mudah diretas dibandingkan perangkat kunci biasa," pungkas dia.
Menurut peneliti di University of Birmingham WHO menemukan kerentanan, pada mobil Volkswagen group. Namun, atas perintah dari pembuat mobil, pengadilan Inggris mencegah mereka untuk mengumumkan ke publik.
"Bisa dibayangkan Semua VW Group (kecuali untuk beberapa Audi) mobil yang diproduksi di masa lalu dan saat ini sebagian bergantung pada 'konstan-key' dan rentan terhadap serangan, pencurian" tulis hasil penelitian University of Birmingham WHO, seperti dilansir Mirror, (12/8/2016).
Keyless entry merupakan teknologi di mana pengguna mobil tidak perlu lagi mengaitkan kunci ke pintu untuk membuka atau ke memasukkan ke kontak untuk menghidupkan atau mematikan mesin.
Cukup dipegang atau dikantongi maka alat itu dapat berkomunikasi dengan sistem di mobil. Kunci pintu akan membuka secara otomatis saat pengguna mendekat atau berada di radius 3 meter dari mobil. Demikian juga saat pengguna meninggalkan mobil, maka alat tersebut akan berkomunikasi dengan sistem mobil untuk mengunci pintu secara otomatis.
Volkswagen, yang menggunakan teknologi ini dan hasilnya semuanya bisa diretas dan dicuri. Untuk meretasnya cukup menggunakan peralatan yang mudah dibuat sendiri. Alat itu bisa dirakit dari barang elektronik yang dijual bebas. Atas temuan ini, ADAC pun meminta kepada para pengguna kendaraan untuk meningkatkan kewaspadaan saat memarkir mobil di tempat umum.
Alat yang dibuat para pencuri itu bisa meretas transmisi yang dikeluarkan oleh alat milik pengguna mobil saat akan meninggalkan parkir. Transmisi itu bisa dideteksi dari jarak ratusan meter sehingga tidak akan terlacak.
Setelah kode transmisi terbaca, alat milik pencuri tersebut dengan mudah terbaca oleh sensor pada mobil. Dengan begitu kunci pintu mobil bisa terbuka.
"Sistem pada mobil itu akan berpikir bahwa penggunanya berada di jarak yang dekat. Lalu kunci pintu akan terbuka dan mesin menyala. Semua bisa dilakukan tanpa meninggalkan bukti," kata Arnulf Thiemal dari ADAC
Menurut Thiemal hal ini harus menjadi perhatian para produsen kendaraan. "Tidak masuk akal alat secanggih dan semahal ini justru lebih mudah diretas dibandingkan perangkat kunci biasa," pungkas dia.
(wbs)