Menperin Dorong Industri Automotif Nasional Penuhi TKDN
A
A
A
JAKARTA - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melakukan terobosan baru dengan memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan komponen industri automotif.
TMMIN bekerja sama dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) untuk memasok resin polypropylene impact copolymer yang akan diaplikasikan pada mobil Toyota Vios dan Yaris.
Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono menegaskan, saat ini pihaknya sedang fokus untuk memperkuat local content dan true localization. "Kami lakukan bertahap dan kami berharap pada 2019-2020 true localization bisa 75% sekarang baru 60%," tegas Warih dalam keterangan pers, Minggu (12/2/2017).
Warih mengungkapkan, dalam local content melibatkan pemasok komponen mobil tier 2 dan tier 3 namun untuk industri hulunya ada yang masih berada di luar negeri. "Nah untuk true localization industri hulunya juga ada di dalam negeri," sambungnya.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyambut baik terobosan dari TMMIN. Airlangga berujar industri automotif nasional saat ini mampu memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang berbasis bahan baku lokal sekitar 60%. "Kami akan dorong terus hingga 90% pada 2018-2019 dengan basis bahan baku plastik dan baja," ungkapnya.
Namun demikian, untuk kendaraan jenis low cost green car (LCGC) telah mencapai TKDN sebanyak 80-90%.
Melalui kesempatan tersebut, Airlangga juga menyampaikan apresiasi kepada kedua perusahaan atas komitmennya untuk meningkatkan penggunaan kandungan dalam negeri,menjadikan Indonesia sebagai basis produksi serta memberdayakan mitra lokal dalam kegiatan produksinya sehingga akan menopang pertumbuhan industri nasional.
TMMIN bekerja sama dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) untuk memasok resin polypropylene impact copolymer yang akan diaplikasikan pada mobil Toyota Vios dan Yaris.
Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono menegaskan, saat ini pihaknya sedang fokus untuk memperkuat local content dan true localization. "Kami lakukan bertahap dan kami berharap pada 2019-2020 true localization bisa 75% sekarang baru 60%," tegas Warih dalam keterangan pers, Minggu (12/2/2017).
Warih mengungkapkan, dalam local content melibatkan pemasok komponen mobil tier 2 dan tier 3 namun untuk industri hulunya ada yang masih berada di luar negeri. "Nah untuk true localization industri hulunya juga ada di dalam negeri," sambungnya.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyambut baik terobosan dari TMMIN. Airlangga berujar industri automotif nasional saat ini mampu memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang berbasis bahan baku lokal sekitar 60%. "Kami akan dorong terus hingga 90% pada 2018-2019 dengan basis bahan baku plastik dan baja," ungkapnya.
Namun demikian, untuk kendaraan jenis low cost green car (LCGC) telah mencapai TKDN sebanyak 80-90%.
Melalui kesempatan tersebut, Airlangga juga menyampaikan apresiasi kepada kedua perusahaan atas komitmennya untuk meningkatkan penggunaan kandungan dalam negeri,menjadikan Indonesia sebagai basis produksi serta memberdayakan mitra lokal dalam kegiatan produksinya sehingga akan menopang pertumbuhan industri nasional.
(ven)